, Jakarta - Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu, 22 Juli 2023, tidak hanya untuk merayakan para anak, tetapi juga momentum untuk orangtua membenahi cara pengasuhan. Dengan tanggung jawab yang besar, orangtua diwajibkan bisa mendidik anak-anak dengan tetap membangun hubungan yang baik dengan mereka. Salah satu teknik yang bisa diterapkan adalah dengan disiplin positif.
Tetapi apa sebenarnya disiplin positif dan metode sederhana apa yang dapat kita terapkan dalam mendidik anak? Disiplin positif merupakan pendekatan dalam pengasuhan yang memperkuat perilaku yang baik dan mengajarkan disiplin tanpa menggunakan hukuman fisik atau kata-kata yang merendahkan.
Baca Juga
Dilansir dari AsiaOne pada Minggu, 16 Juli 2023, disiplin positif adalah sebuah program yang dikembangkan oleh Dr. Jane Nelsen, berdasarkan karya Rudolf Dreikurs dan Alfred Adler. Program ini membantu orangtua dan pengasuh dalam membesarkan anak-anak yang bisa menghormati orang lain, bertanggung jawab, dan menjadi anggota masyarakat yang berakal.
Advertisement
Berikut adalah lima prinsip disiplin positif Dr. Nelsen yang dapat diterapkan pada balita dan anak-anak:
1. Bersikap baik dan tegas pada saat yang sama.
2. Membangun hubungan dengan anak-anak untuk membantu mereka mempunyai rasa saling memiliki.
3. Metode yang rektif dalam jangka panjang, berbeda dengan hukuman yang hanya berdampak sementara.
4. Mengajarkan keterampilan sosial dan kehidupan yang membangun karakter yang baik.
5. Mengembangkan kemampuan anak dengan memberikan dukungan dan dorongan.
Metode disiplin positif ini melibatkan alat dan konsep yang mencakup rasa saling menghormati, komunikasi, mencari solusi bersama sebagai alternatif dari penggunaan hukuman, serta memberikan dorongan dan dukungan daripada sekadar memberikan pujian.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perbedaan Menghukum dengan Mendisiplinkan
![Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/-A738p8ZULhxnkBGjX0MoZs9oJE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3194969/original/053587400_1596098765-young-mother-stands-tutoring-her-daughter-wooden-student-desk-by-computer-tablet_35674-2602.jpg)
Hukuman dan disiplin seringkali digunakan secara bergantian, tetapi keduanya memiliki arti yang sangat berbeda. Hukuman merujuk pada tindakan penalti yang diberikan kepada seseorang sebagai konsekuensi dari kesalahan, sedangkan disiplin mengacu pada proses pengajaran seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Penggunaan teknik disiplin yang melibatkan hukuman atau penghinaan bisa berdampak serius jangka panjang pada perkembangan dan kesejahteraan anak, dan dapat mengakibatkan hal-hal berikut ini:
1. Kerusakan harga diri: Disiplin yang melibatkan hukuman atau penghinaan dapat merusak harga diri dan rasa harga diri anak dalam jangka panjang.
2. Kesulitan dalam pengaturan emosi: Anak-anak yang sering menjadi sasaran hukuman atau disiplin yang melibatkan penghinaan mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi di masa dewasa.
3. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk: Disiplin yang melibatkan hukuman atau penghinaan dapat menghambat perkembangan keterampilan pemecahan masalah yang efektif pada anak, karena mereka cenderung fokus pada menghindari hukuman daripada mencari solusi.
4. Hubungan yang tegang: Anak-anak yang mengalami hukuman atau disiplin yang melibatkan penghinaan mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun dan menjaga hubungan positif dengan orang lain, termasuk anak mereka sendiri di masa depan.
5. Masalah kesehatan mental: Penelitian telah menunjukkan hubungan antara hukuman atau disiplin yang melibatkan penghinaan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan agresi pada masa dewasa.
Dengan demikian, penting untuk menggunakan pendekatan disiplin positif yang mengedepankan pengajaran dan pemahaman, serta membangun hubungan yang positif dengan anak-anak, untuk mendukung perkembangan mereka dengan baik dan mempromosikan kesejahteraan mental mereka.
Advertisement
Fokus pada Pendekatan Intim
![Berkata Jujur dan Menepati Janji](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HHl_JZ-CNt75uJsOQuQHWgKrlCk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3189139/original/090195600_1595570601-happy-smiley-family-front-view_23-2148456267.jpg)
Disiplin positif adalah pendekatan disiplin yang berfokus pada mengajar dan membimbing anak-anak melalui komunikasi yang jelas dan pengalihan perilaku yang tidak diinginkan, bukan melalui hukuman atau penghinaan. Pendekatan ini mendorong anak-anak untuk belajar dari kesalahan mereka dan membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Disiplin positif juga membantu membangun hubungan yang kuat antara orang tua atau pengasuh dengan anak-anak, dengan menumbuhkan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan komunikasi yang terbuka. Penerapan disiplin positif dalam mengoreksi anak di rumah bisa terasa lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Namun, kita dapat mengambil langkah-langkah kecil untuk mengadopsi pandangan yang lebih positif dalam membina hubungan dengan anak kita. Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan disiplin positif yang dapat kita terapkan di rumah untuk memperbaiki hubungan dengan anak kita:
1. Memahami kebutuhan anak: Ini berarti melibatkan diri secara aktif dalam memahami kebutuhan emosional, fisik, dan perkembangan anak. Memperhatikan dan merespons kebutuhan mereka dengan empati dan pengertian.
2. Fokus pada perilaku anak: Menggunakan pendekatan yang berpusat pada anak untuk membantu mereka mengerti dan belajar dari tindakan mereka. Menerapkan konsekuensi yang terkait dengan perilaku dan memberikan umpan balik positif ketika mereka menunjukkan perilaku yang diinginkan.
3. Menjadi contoh yang baik: Menjadi model peran yang baik bagi anak-anak dengan menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti mengelola emosi dengan baik, mempraktikkan kerja sama, dan menunjukkan sikap hormat kepada orang lain.
4. Hindari Membanding-Bandingkan
![Ilustrasi Keluarga](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/I7hF7jepKd4xTZZG4Lmc1Hyj5-A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4258438/original/030843700_1670838360-jimmy-dean-Yl7Y8DhyzyY-unsplash.jpg)
Menghindari membandingkan anak dengan anak lain atau saudara kandung, karena hal ini dapat merusak harga diri anak dan mempengaruhi persepsi mereka tentang kemampuan dan nilai diri mereka sendiri.
5. Mengembangkan kemampuan emosional: Membantu anak mengenali dan mengelola emosi mereka dengan memberikan dukungan dan strategi yang sesuai, seperti mengajarkan mereka cara mengomunikasikan perasaan dan memecahkan masalah secara efektif.
6. Hindari julukan atau label: Menghindari memberikan julukan atau label yang dapat menghakimi atau merendahkan anak. Fokuslah pada memberikan umpan balik positif dan konstruktif yang memperhatikan perilaku dan pencapaian mereka.
7. Memelihara harga diri dan perasaan anak: Mendukung dan membangun harga diri anak dengan memberikan pujian yang spesifik dan jujur, mengakui usaha dan prestasi mereka, dan memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan penghargaan.
8. Menetapkan batasan yang masuk akal: Menetapkan aturan dan batasan yang jelas dan masuk akal, dengan menjelaskan alasan di balik aturan tersebut. Juga penting untuk memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.
9. Menunjukkan ketegasan: Menunjukkan konsistensi dan ketegasan dalam menjalankan aturan, tanpa menggunakan hukuman fisik atau mempermalukan anak. Memberikan penjelasan yang jelas dan konsekuensi yang proporsional ketika aturan dilanggar.
10. Mendorong anak untuk berani: Mendorong anak untuk mengambil risiko sehat, mencoba hal-hal baru, dan membangun kepercayaan diri mereka. Memberikan dukungan dan dorongan positif dalam mengatasi ketakutan dan mengembangkan keterampilan baru.
![Infografis Peranan Penting Orang Tua dalam Pengasuhan Anak (Parenting)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/BJuT8ILl9wyXpMgKlF2o2_JLK-o=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4167557/original/057020000_1663838061-Infografis_Peranan_Penting_Orang_Tua_dalam_Pengasuhan_Anak__Parenting__Source_Kementerian_Sosial_RI.jpg)
Terkini Lainnya
Fasilitasi Anak Bermain Sambil Belajar di Bandara Soetta, Toys Kingdom Hadirkan Replika T-Rex Raksasa hingga Lego
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Perbedaan Menghukum dengan Mendisiplinkan
Fokus pada Pendekatan Intim
4. Hindari Membanding-Bandingkan
Hari Anak Nasional
disiplin positif
Mendidik Anak
Anak
Mendidik
Hukuman
Disiplin
Rekomendasi
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Jelang Menikah, Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Belanja Tempat Tidur untuk Anak
3 Pilar Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Generasi Alfa
3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Polusi Udara Tinggi di Masa Libur Sekolah, Ini Saran Dokter Anak agar Si Kecil Tetap Sehat
Sembilan Anak Pelaku Penganiayaan di Situbondo Divonis 7,6 Tahun Penjara
Syahrini Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Anaknya, Keluarga Juga Tak Diberitahu
KPAI: Polisi Harus Ungkap dengan Terang Benderang Kematian Pelajar di Padang
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Manisnya Kahiyang Ayu Berkebaya Janggan Dampingi Bobby Nasution di Perayaan HUT Kota Medan
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
Berfoto dengan Pakaian Formal, Scarf yang Dipakai Prilly Latuconsina Disebut Punya Dikta
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Jakarta Urutan Ketiga Destinasi Paling Bikin Stres di Dunia, Sandiaga Uno: Jangan Baper
Libur Sekolah ke Kampung Willys Kang Cuya Subang, Bisa Seseruan Naik Kursi Layang Sambil Memandang Sawah
Nama SBY Muncul Jadi Line-Up Pestapora, Rilis 2 Lagu Baru di Bulan Juni 2024
Euro 2024
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Begini Bentuk Kunci Dekripsi Ransomware yang Dikasih Brain Cipher ke PDN
Saatnya Ibu-Ibu Berjaya di Dunia Digital, Berkreasi dengan Teknologi AI
Bukan Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Autis Pada Anak
Ini Penyebab Mobil Ford Terbakar di Depan Pos Polisi Masjid Cut Meutia Jakarta
Turdes Hari Ketiga, Gubernur Kalsel Panen Sayuran Segar Bersama Warga Desa Gunung Besar
Rukun Raharja Gandeng BEM UI Gelar Aksi Pelestarian Lingkungan di Ujung Kulon
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Buka Final Four PLN Mobile Proliga 2024
Ramah Lingkungan, Masyarakat Sukabumi Langgengkan Produk Anyaman Bambu