, Jakarta - Sekitar 2.500 anjing laut langka ditemukan menjadi bangkai di pantai Laut Kaspia, Rusia. Hal itu dilaporkan kantor berita milik negara RIA Novosti pada Minggu, 4 Desember 2022, mengutip keterangan pihak berwenang di wilayah Kaukasus Utara.
Anjing laut Kaspia, satu-satunya mamalia di Laut Kaspia, telah diklasifikasikan sebagai hewan terancam punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak 2008. Anjing laut itu terdampar di pantai Republik Dagestan Rusia, di sepanjang Laut Kaspia yang merupakan danau terbesar di dunia yang berbatasan dengan lima negara.
Advertisement
Dikutip dari CNN, Senin (5/12/2022), Kementerian Sumber Daya Alam Dagestan menyebut hewan-hewan itu mati karena "faktor alami" dan memperingatkan bahwa jumlah anjing laut yang mati kemungkinan jauh lebih tinggi. Dilihat dari penampilannya, anjing laut itu mati sekitar dua minggu lalu dan "tidak ada tanda-tanda kematian akibat kekerasan, tidak ada sisa jaring ikan," kata kementerian itu.
Menurut RIA, para inspektur berpatroli di garis pantai untuk mencari anjing laut mati lainnya. Sementara, spesialis dari Pusat Lingkungan Kaspia menganalisis sampel dari anjing laut mati untuk mengidentifikasi penyebab kematiannya.
BBC melaporkan bahwa Kementerian sumber daya alam dan lingkungan wilayah Dagestan menulis di Telegram tentang sejumlah besar bangkai anjing laut ditemukan di antara muara dua sungai, Sulak dan Shurinka. Para ahli telah mengumpulkan sampel dari segel dan kementerian mengatakan alasan kematian akan ditetapkan ketika hasil laboratorium keluar.
Kasus kematian massal itu terjadi kembali setelah lebih dari 140 anjing laut Kaspia ditemukan mati di Pantai Kazakh di Laut Kaspia awal tahun ini, menurut KASPIKA, sebuah badan konservasi anjing laut Kaspia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Merosot Drastis
Menurut IUCN, populasi anjing laut Kaspia terus menurun akibat perburuan berlebihan, degradasi habitat, dan perubahan iklim. Pusat Perlindungan Lingkungan Kaspia menyebutkan jumlahnya sekarang hanya 70.000, turun dari lebih dari satu juta sekitar satu abad yang lalu.
Menyusul insiden ini, Kementerian Dagestan mengatakan jumlah keseluruhan anjing laut Kaspia di daerah tersebut tetap stabil, “berkisar antara 270.000 hingga 300.000.” Menurut RIA, anjing laut dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 1,6 meter dan bobotnya mencapai 100 kilogram. Anjing laut itu berada di puncak piramida makanan dan tidak memiliki musuh alami saat dewasa.
Dikutip dari Britannica, Laut Kaspia perairan pedalaman terbesar di dunia. Lokasinya terletak di sebelah timur Pegunungan Kaukasus dan di sebelah barat stepa luas Asia Tengah. Nama laut ini berasal dari suku Kaspi kuno yang pernah tinggal di sebelah barat Transcaucasia.
Laut memanjang membentang hampir 750 mil (1.200 km) dari utara ke selatan, meskipun lebar rata-ratanya hanya 200 mil (320 km). Kawasan ini mencakup area seluas sekitar 386.400 km persegi —lebih besar dari wilayah Jepang — dan permukaannya terletak sekitar 27 meter di bawah permukaan laut.
Advertisement
Danau Garam Terbesar
Kedalaman maksimum, ke arah selatan adalah 1.025 meter di bawah permukaan laut. Cekungan drainase laut mencakup sekitar 1.400.000 mil persegi (3.625.000 km persegi).
Lautnya mengandung sekitar 63.400.000.000 acre-feet atau 18.800 mil kubik (78.200 km kubik) air—sekitar sepertiga dari air permukaan pedalaman Bumi. Laut Kaspia berbatasan di timur laut dengan Kazakhstan, di tenggara dengan Turkmenistan, di selatan dengan Iran, di barat daya dengan Azerbaijan, dan di barat laut dengan Rusia.
Kaspia adalah danau garam terbesar di dunia, meski tidak selalu benar. Studi ilmiah menunjukkan bahwa sampai waktu geologis yang relatif baru, sekitar 11 juta tahun yang lalu, laut terhubung ke samudra dunia melalui Laut Azov, Laut Hitam, dan Laut Mediterania.
Sekitar 850 hewan dan lebih dari 500 spesies tanaman hidup di Kaspia yang mayoritas adalah spesies endemik. Ganggang biru-hijau (cyanobacteria) dan diatom merupakan konsentrasi biomassa terbesar, selain beberapa spesies ganggang merah dan coklat. Sementara, hewan yang hidup di sana sangat dipengaruhi oleh perubahan salinitas, termasuk spesies ikan seperti sturgeon, herring, pike, perch, dan sprat; beberapa spesies moluska; dan berbagai organisme lain termasuk spons.
Produksi Kaviar
Laut Kaspia telah lama dikenal akan ikan sturgeonnya, yakni ikan penghasil kaviar yang berharga selangit. Laut Kaspia menghasilkan tangkapan sturgeon terbesar di dunia. Selama periode yang panjang, antara 1929 hingga 1977, penangkapan ikan sturgeon dilakukan secara berlebihan hingga populasi ikan turun drastis.
Sejumlah langkah, termasuk larangan penangkapan ikan sturgeon di laut lepas dan pengenalan akuakultur, telah dilakukan untuk memperbaiki situasi. Industri anjing laut juga telah dikembangkan di wilayah utara terutama untuk bulu.
Minyak bumi dan gas alam telah menjadi sumber daya terpenting di kawasan ini. Eksploitasi dimulai pada 1920-an dan berkembang pesat setelah Perang Dunia II dan terus berlanjut hingga abad ke-21. Minyak dasar laut diekstraksi menggunakan anjungan pengeboran dan pulau buatan. Cadangan yang paling menjanjikan terletak di bawah Kaspia timur laut dan pantai yang berdekatan. Mineral seperti natrium sulfat, yang diekstraksi dari Kara-Bogaz-Gol, juga memiliki kepentingan ekonomi yang cukup besar.
Terkini Lainnya
2.500 Anjing Laut Ditemukan Mati di Laut Kaspia
Merosot Drastis
Danau Garam Terbesar
Produksi Kaviar
Rusia
Anjing Laut
Anjing Laut Mati
Laut Kaspia
Rekomendasi
6 Kegiatan Seru Ramah Anak di Jakarta Aquarium & Safari untuk Isi Liburan Sekolah
Kenapa Anjing Laut dan Singa Laut Tidak Dapat Sepenuhnya Hidup di Air?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
Kiat Beby Tsabina Dapat Jodoh Sesuai Kriteria yang Diharapkan, Berdoa Sedetail Mungkin
Potret Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo Kompak Jenguk Prabowo Usai Operasi
Indofest 2024 Kampanyekan Edukasi Sampah untuk Pegiat Aktivitas Luar Ruang
3 Resep Praktis Serba Porang dari Olahan Nasi hingga Tahu yang Lezat
Turki Dituding Tolak Isi Bahan Bakar Pesawat Israel yang Mendarat Darurat di Negaranya
Jelang Menikah, Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Belanja Tempat Tidur untuk Anak
Sarwendah Taruh Tas Hermes di Lantai Saat Wawancara di Acara Kaesang Pangarep, Harganya Bikin Elus Dada
Peringkat Indonesia Naik di TTDI 2024, Akademisi Soroti Kerusakan Lingkungan akibat Pembangunan Destinasi Wisata
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bolehkah Puasa di Tanggal 1 Muharram alias 1 Suro, Bagaimana Hukumnya?
PSI Berikan Surat Tugas Menantu Pakde Karwo Bayu Airlangga Maju Pilkada Surabaya 2024
5 Olahraga yang Tepat untuk Memulai Gaya Hidup Sehat
HEADLINE: Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?