, Jakarta - Anda mungkin beranggapan bahwa Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan pertama yang beroperasi di Indonesia. Tapi, anggapan Anda ternyata salah karena sebelum Garuda mengudara, ada satu maskapai milik Indonesia yang melangit lebih dulu.
Indonesian Airways menjadi maskapai komersial pertama yang ada di negeri ini. Namun, maskapai itu justru tidak banyak beroperasi di Indonesia, melainkan berpusat di Burma (sekarang dikenal dengan Myanmar). Indonesian Airways juga diyakini sebagai maskapai yang pertama kali mengoperasikan penerbangan sipil.
Baca Juga
"Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisiatif Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai "Indonesian Airways" kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949," tulis laman resmi Garuda Indonesia, Kamis, 3 November 2022.
Advertisement
[bacajuga:Baca Juga](/5114300 5103413 5087521)
Dilansir dari laman resmi TNI AU (Angkatan Udara), keberadaan Indonesian Airways tak lepas dari pembelian pesawat Dakota RI-001 Seulawah. Pembelian pesawat tersebut diprakarsai atas gagasan KSAU Komodor Udara S Suryadarma atas tindak lanjut dari pidato Presiden pertama RI, Sukarno atau Bung Karno.
Dalam pidato pertamanya, Presiden Sukarno menyampaikan pentingnya pertahanan udara bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Pidato yang dilakukan pada 16 Juni 1948 tersebut sukses menggugah hati rakyat Sumatra, khususnya Aceh. Dari situlah, pesawat RI-001 Seulawah akhirnya dibeli lewat pengumpulan dana yang dinamai dengan dana Dakota.
AURI akhirnya menugaskan Opsir Muda Udara II Wiweko Supono, sebagai ketua misi pembelian yang dibantu oleh Opsir Muda Udara III Nurtanio Pringgodisuryo, untuk membeli pesawat tersebut. Pesawat Dakota RI-001 akhirnya tiba di Indonesia pada Oktober 1948.
Sebulan setelah kedatangannya, pesawat ini telah mengantarkan Wakil Presiden Mohammad Hatta berkunjung ke Sumatra, melalui rute Maguwo-Jambi-Payakumbuh-Kutarajasa Pergi Pulang (PP). Penerbangan berikutnya adalah penerbangan dari Maguwo pada 1 Desember 1948, menuju Piobang (Payakumbuh, Sumatra Barat) dengan membawa beberapa personel untuk memperkuat militer di Sumatra.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengoperasikan Pesawat di Luar Negeri
Tiga hari di Payakumbuh, pada 4 Desember 1948 pesawat bertolak ke Kutaraja untuk mengangkut kadet ALRI, dari Payakumbuh ke Kutaraja yang dipimpin oleh Kasal Laksamana Laut Subijakto. Dalam rangka perawatan mesin berkala dan pemasangan tangki jarak jauh, pesawat diterbangkan menuju Calcutta (sekarang Kolkata), India, pada 6 Desember 1948.
Pesawat diawaki oleh Kapten Pilot J. Maupin, Kopilot Opsir Udara III Sutardjo Sigit, juru radio Opsir Muda Udara III Adi Sumarmo, serta seorang juru mesin Caesselbery. RI-001 membawa empat penumpang, saudagar Aceh yang akan merintis hubungan dagang dengan luar negeri.
Sayangnya, Seulawah tidak bisa pulang ke Indonesia karena Belanda melancarkan Agresi Militer ke-2 pada Desember 1948 dengan menyerbu Bandara Maguwo dan berhasil menduduki Jogja. Berhubung berkecamuknya perang menghadapi Agresi Militer Belanda II dan tidak memungkinkannya kembali ke Indonesia, mereka bersepakat untuk mengoperasikan pesawat di luar negeri melalui penerbangan komersial.
Awalnya, penerbangan komersial ini direncanakan di India. Namun karena sudah ada perusahaan penerbangan India Nation Airline (INA) yang melayani penerbangan dalam negerinya, perhatian dialihkan ke Burma. Untuk bisa beroperasi di Burma, RI-001 harus dalam bentuk perusahaan penerbangan atau airlines.
Advertisement
Pesawat RI-001 Seulawah
Atas prakarsa Opsir Udara II Wiweko Supeno dan bantuan Marjuni (perwakilan RI di Burma), didirikanlah sebuah perusahaan penerbangan niaga (airlines) dengan nama “Indonesian Airways” yang berpangkalan di Rangoon (ibu kota Burma saat itu) pada 26 Januari 1949. Indonesian Airways berdiri lewat modal utama satu pesawat RI-001 Seulawah.
Personel mereka saat itu antara lain, J.H. Maupin (pilot), Alan Ladmore, dan Caesselbery (juru mesin) dibantu oleh tenaga Indonesia, Opsir Udara III Wiweko Supomo, Opsir Udara II Sutardjo Sigit, dan Opsir Udara Sudarjono. Pada 26 Januari 1949, Indonesian Airways sudah berada di Bandara Mingladon, Burma, berjajar di antara perusahaan penerbangan lainnya. Pada hari itu juga RI-001 melaksanakan penerbangan pertamanya sebagai pesawat komersial.
Dalam mendukung penerbangan di Burma, Indonesia Airways mendirikan Stasiun Radio di Rangoon yang dipimpin oleh Opsir Muda Udara II Soemarno. Keberadaan stasiun ini memungkinkan perencanaan dan pelaksanaan penerobosan blokade ke Aceh.
Hampir semua wilayah Burma telah dijelajahi dan didarati oleh pesawat RI-001 Seulawah, baik untuk keperluan niaga maupun keperluan pemerintah dan militer. Pesawat RI-001 menjadi pelopor penerbangan sipil nasional, karena dengan pesawat inilah Indonesia Airways beroperasi di Burma.
Dana yang diperoleh dari operasi penerbangan di Burma ini digunakan untuk membiayai kadet-kadet udara yang belajar di India dan Filipina. Selain itu, hasil operasi RI-001 dapat membeli beberapa pesawat Dakota lainnya yang diberi nomor registrasi RI-007 dan mencharter pesawat RI-009. Sepak terjang Indonesia Airways harus berakhir setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
23 Maskapai
Usai pengakuan kedaulatan oleh Belanda dan pemulihan kekuasaan Pemerintah RI, perubahan organisasi dan personel di lingkungan AURI pun dilakukan. Indonesian Airways dilikuidasi dan semua kegiatan di wilayah Burma dihentikan.
Setelah tidak beroperasi sebagai pesawat komersial Indonesia Airways, pesawat RI-001 Seulawah ditaruh di Pangkalan Udara (PU) Andir Bandung, Jawa Barat. Di Andir, pesawat tersebut digunakan untuk “joy flight”. Setelah tidak digunakan lagi pada awal 1950, pesawat RI-001 diserahkan ke bagian teknik dan diparkir di ujung landasan sebelah barat PU Andir.
Sekarang ini sudah ada banyak maskapai penerbangan Indonesia seperti maskapai penumpang, kargo, dan maskapai penerbangan internasional. Nama maskapai penerbangan di Indonesia khusus penumpang tentu sudah tidak asing lagi di telinga, bahkan mungkin pernah digunakan oleh masyarakat untuk sarana berpergian.
Berikut daftar 23 nama maskapai penerbangan Indonesia khusus penumpang yang masih beroperasi, dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kamis, 3 November 2022.
Garuda Indonesia
Trigana Air Service
Pelita Air Indonesia
AirAsia
Lion Air
Wings Abadi Airlines
Tri-mg Airlines
Nusantara Air
Indonesia Air
Sriwijaya Air
Kalstrat Aviation
PT Travel Express Aviation Services atau Express Air
Asialink
My Indo Airlines
Jayawijaya Dirgantara
Citilink
TransNusa Aviation Mandiri
Batik Air
Indonesia Air Asia Extra
NAM Air Cardig Air
PT Super Air Jet
PT Raffles Global Angkasa atau RGA.
Terkini Lainnya
Top 3 Berita Hari Ini: Khodam Anies Baswedan Ternyata Macan Cisewu, Apa Maksudnya?
Mengenal BARK Air, Maskapai Penerbangan Khusus untuk Anjing dengan Tiket Mulai dari Rp95 Juta
Malaysia Airlines Mendarat Darurat Setelah Mesin Diduga Terbakar, Jadi Insiden Terbaru Pesawat Boeing
Mengoperasikan Pesawat di Luar Negeri
Pesawat RI-001 Seulawah
23 Maskapai
Garuda Indonesia
Maskapai Penerbangan
Maskapai Indonesia
Burma
TNI AU
Seulawah
travel
Rekomendasi
Mengenal BARK Air, Maskapai Penerbangan Khusus untuk Anjing dengan Tiket Mulai dari Rp95 Juta
Malaysia Airlines Mendarat Darurat Setelah Mesin Diduga Terbakar, Jadi Insiden Terbaru Pesawat Boeing
Maskapai di India Izinkan Penumpang Wanita Pilih Kursi di Sebelah Perempuan, Ada Apa?
Maskapai Izinkan Sesama Penumpang Perempuan Lihat Posisi Duduk di Pesawat, Bisa Jadi Upaya Cegah Pelecehan Seksual
Super Air Jet Terbang Perdana Pekanbaru-Bandara Kualanamu, Tepat pada Hari Lahir Pancasila
Penumpang Pesawat Ketahuan Tidur Siang di dalam Bagasi Kabin Pesawat, Warganet Bingung Caranya Memanjat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Influencer Bagikan Resep Sunscreen Buatan Rumah, Pakar Tegaskan Bahayanya
Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Perempuan Terjebak di Bandara Doha Dapat Tiket Kelas Bisnis Setelah Tak Sengaja Bertemu CEO Qatar Airways
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang