, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui perjanjian polusi plastik global pertama di dunia pada Rabu, 2 Maret 2022. Ini merupakan bentuk kesepakatan lingkungan paling signifikan sejak Perjanjian Iklim Paris tahun 2015.
Dilansir dari AsiaOne, Jumat (4/3/2022), negara-negara anggota mengadakan perundingan selama lebih dari seminggu di Nairobi untuk menyetujui garis besar pengendalian melonjaknya polusi plastik secara global. Mereka menggarisbawahi krisis lingkungan yang meluas, dari laut hingga ke puncak gunung.
"Kami membuat sejarah hari ini dan Anda semua harus bangga. Polusi plastik telah berkembang jadi epidemi. Dengan resolusi hari ini, kami secara resmi berada di jalur penyembuhan," kata Espen Barth Eide, Presiden Majelis Lingkungan PBB (UNEA).
Advertisement
Baca Juga
Pejabat pemerintah mengadopsi resolusi untuk membuat perjanjian polusi plastik. Kesepakatan itu mengikat secara hukum dan akan diselesaikan pada 2024. Poin-poin perjanjian disebut akan punya efek riak pada bisnis dan ekonomi di seluruh dunia.
Pasalnya, perjanjian apapun yang membatasi produksi, penggunaan, atau desain plastik akan memengaruhi perusahaan minyak dan kimia. Hal itu turut berdampak pada ekonomi negara-negara penghasil plastik utama, termasuk Amerika Serikat, Cina, India, Arab Saudi, dan Jepang.
Franz Perrez, duta besar Swiss, mengungkap tetap ada ketidaksepakatan tentang apa yang harus dimasukkan dalam pakta akhir. "Ini adalah pembagian antara mereka yang ambisius, serta ingin mencari solusi, dan mereka yang tidak ingin menemukan solusi karena alasan apapun," katanya.
Sementara dukungan publik mengalir deras untuk gagasan perjanjian PBB tentang polusi plastik. Menurut Ipsos poll yang dirilis bulan ini, para delegasi dengan cepat merayakan apa yang telah mereka capai di Nairobi.
"Ini hanya akhir dari awal. Kami memiliki banyak pekerjaan di depan kami. Tapi, itu adalah akhir dari momok sampah plastik bagi planet ini," kata kepala delegasi AS, Monica Medina, sambil menangis.
Juliet Kabera, negosiator utama untuk Rwanda, memuji resolusi itu sebagai "kemenangan besar dalam upaya global membalikkan dampak sampah plastik yang memburuk dengan cepat."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cegah Kerusakan Lingkungan Lebih Jauh
Menurut sebuah studi WWF yang dirilis Maret 2021, akan ada kerusakan lingkungan yang meluas selama beberapa dekade mendatang, sederet spesies laut berisiko punah, serta menghancurkan ekosistem sensitif, seperti terumbu karang dan bakau. Semua itu bisa diatasi dan dicegah melalui perjanjian polusi plastik.
"Kelayakhunian planet kita dipertaruhkan," Tim Grabiel, seorang pengacara dari Badan Investigasi Lingkungan nirlaba di Nairobi, mengatakan setelah pembicaraan. "Polusi plastik adalah krisis planet yang setara dengan perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati." (Natalia Adinda)
Advertisement
Apa yang Ditawarkan Perjanjian Itu?
National Geographic melaporkan, perjanjian polusi plastik akan mengatasi inti masalah dengan mengharuskan negara-negara berkomitmen membersihkan sampah plastik mereka. Karena akan mengikat secara hukum, itu bisa membawa lebih banyak pukulan daripada kesepakatan Paris, yang mengharuskan negara-negara untuk secara sukarela berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca.
Para negosiator mengatakan mereka berencana mencapai kesepakatan dalam waktu dua tahun, kurun waktu yang dinilai sangat cepat bagi PBB. Badan itu mulai mengeksplorasi solusi untuk sampah plastik pada 2017.
Pada 2019, Amerika Serikat, yang menghasilkan lebih banyak sampah plastik per kapita daripada negara lain, disalahkan karena menggagalkan upaya memulai pembicaraan perjanjian, karena pemerintahan Trump menentang kesepakatan semacam itu. November 2021, AS berbalik arah, dan, bersama Prancis, mengumumkan dukungan untuk perjanjian yang mengikat secara hukum.
Mengapa Butuh Solusi Global?
Karena krisis sampah plastik adalah masalah global, diperlukan pula solusi global untuk menyelesaikannya. Sekitar delapan juta ton plastik diperkirakan tumpah ke laut setiap tahun, dan diketahui melintasi lautan. Peraturan satu negara tidak mencegah sampah negara lain mencapai pantainya.
Larangan pemakaian kantong plastik sekali pakai di satu negara tidak menghentikan negara tetangga menyelundupkan medium itu untuk mendapat keuntungan yang besar. Sampah plastik juga diperdagangkan secara internasional.
Lebih penting lagi, tidak ada standar atau kebijakan global yang seragam untuk memandu industri ini. Definisi plastik biodegradable bervariasi, tergantung pada produsennya. Lalu, hampir tidak ada yang bisa memilah berbagai aturan tentang plastik apa yang bisa masuk ke tempat sampah.
Sementara itu, perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat menemukan diri mereka memilah-milah ratusan peraturan yang memengaruhi masalah, seperti desain produk atau ketebalan kemasan. Perusahaan-perusahaan ini sangat mendukung penyelarasan definisi, metrik pelaporan, dan metodologi yang akan menyederhanakan praktik industri, juga meningkatkan pengelolaan limbah.
Advertisement
Infografis Indonesia Penyumbang Sampah Plastik
Terkini Lainnya
Jaket Motor Berbahan Sampah Plastik Ini Cuma Rp 7 Jutaan
Hanya 9 Persen Sampah Plastik yang Berhasil Didaur Ulang di Seluruh Dunia
KKP Dorong Penggunaan Kemasan dan Sedotan Rumput Laut untuk Kurangi Sampah Plastik
Cegah Kerusakan Lingkungan Lebih Jauh
Apa yang Ditawarkan Perjanjian Itu?
Mengapa Butuh Solusi Global?
Infografis Indonesia Penyumbang Sampah Plastik
Perjanjian Polusi Plastik
krisis sampah plastik
sampah plastik
Peta Jalan
Perjanjian Iklim Paris
polusi plastik
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Judi Online
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
PKS Minta Anggota DPRD DKI yang Terlibat Main Judi Online Dipecat
Kapolda Jatim: Kami Komitmen Berantas Judi Online
Dalam 3 Bulan Polda Lampung Blokir 259 Situs Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Pilkada 2024
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
Pilkada 2024, Perindo Serahkan 37 Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
TOPIK POPULER
Populer
Protes Kebijakan Digitalisasi Layanan Perizinan Event, Ahmad Dhani dan Piyu Padi Bakal Diajak Dialog
3 Resep Praktis Serba Porang dari Olahan Nasi hingga Tahu yang Lezat
Mahasiswa ITB Naufal Hafidz yang Punya IPK 4,0 Ungkap Makanan yang Membuatnya Cerdas, Jawabannya Tak Terduga
Kado HUT ke-79 RI, Imigrasi Luncurkan Desain Baru Paspor Indonesia pada 17 Agustus 2024
Sarwendah Taruh Tas Hermes di Lantai Saat Wawancara di Acara Kaesang Pangarep, Harganya Bikin Elus Dada
Kiat Beby Tsabina Dapat Jodoh Sesuai Kriteria yang Diharapkan, Berdoa Sedetail Mungkin
Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Tidak Berdampak pada Pariwisata tapi Diharapkan Tak Terulang Lagi
5 Varian Kopi Unggulan Indonesia Disuguhkan di Coffex Istanbul 2024, 3 Kontainer Kopi Arabika Dipesan
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator
Jadi Juri di Paris, Tubuh Kurus Rose BLACKPINK Bikin Penggemar Khawatir
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Austria vs Turki: Mencari Sejarah Baru
Profil Nico Williams, Pemain Timnas Spanyol yang Bersinar di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Rumania vs Belanda: Pembuktian Ronald Koeman
Ekspresi Cristiano Ronaldo Saat Gagal Eksekusi Penalti
Dramatis, Gol Bunuh Diri Belgia Antar Prancis ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
8 Potret Terbaru Celine Evangelista Tampil Berhijab, Akui Nyaman
Kim Soo Hyun - Kim Ji Won Diduga Bikin Lovestagram, Postingan yang Dihapus Justru Bikin Warganet Curiga
Hutama Karya Minta PMN Rp 1 Triliun Buat Bangun Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Palembang-Betung
Link Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2024, Catat Syarat dan Tanggalnya
DBD di Indonesia Mengganas, Vaksinasi Jadi Senjata Bagi Dunia Melawan Demam Berdarah Dengue
PMN Non Tunai Setara Rp 1,9 Triliun Mandek, Hutama Karya Kembali Minta Restu DPR
Bukan Pajak, Menkes Beber Penyebab Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Lima Kali Lipat dari Malaysia
Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Usai Beritakan Kasus Judi, Oknum TNI Diduga Terlibat
Gunung Marapi Turun Status dari Siaga Jadi Waspada
Pabrik GAC Aion di Thailand Segera Beroperasi, Indonesia Kapan?
Jokowi Minta Harga Alkes dan Obat di Indonesia Bisa Murah Seperti Negara Tetangga
7 Rekomendasi Film dengan Vibe Seperti 'Bridgerton' yang Wajib Ditonton
330 Pengantin Ikuti Isbat Nikah Massal di Surabaya, Dikirab dari Balai Pemuda ke Taman Surya
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un