uefau17.com

Sisi Lain Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang Jarang Diketahui, Ternyata Seorang Ulama Ahli Fikih - Islami

, Cilacap - Dibalik nama besar Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang berjuluk sulthanul awaliya atau Rajanya para wali, ternyata terdapat sisi lain yang tak banyak orang tahu.

Ternyata, kehidupan beliau tak hanya lekat dengan dunia tasawuf dan tarekat saja. Melainkan dalam bidang yurisprudensi Islam beliau juga mendapatkan tempat terhormat sebagai salah seorang ulama ahli fiqih yang disegani.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani juga dikenal sebagai seorang ahli fiqih (faqih) yang menganut madzhab Hanbali dan kehadirannya sangat dihormati oleh orang-orang beraliran Ahlussunnah wal jamaah (sunni).

Selain rajanya para wali, Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani juga tersohor dengan julukan al-Imam al-Quthubul Aqtab atau pemimpin dan penguasa seluruh wali di alam semesta.

Mengulas Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani perspektif mistisisme Islam (tasawuf), bukan hal yang aneh lagi, sudah banyak tulisan yang membahasnya. Namun yang jarang dilakukan ialah mengulas Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani sebagai ulama ahli fikih.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Sebagai Ulama Fiqih

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani menguasai berbagai disiplin keilmuwan yang diperoleh dari beberapa guru terkemuka. Termasuk di dalamnya fiqih atau hukum Islam. Meskipun tidak ditemukan karyanya yang spesifik dalam bidang fikih, namun tercatat beliau pernah belajar fikih kepada ulama ahli fikih.

Dalam bidang fikih, Syekh Abdul Qadir al-Jailani berguru pada beberapa ulama, di antaranya Abul Wafa' Bin Aqil Al-Hambali, Abul Khatab Mahfuzh Al-Hambali, Abu Sa'id Al-Mubarak Bin Ali Makhzum Al-Hambali, Abul Hasan Muhammad Bin Qadhi Abul Ula.

Untuk menopang pengetahuan fikihnya, beliau juga belajar ilmu hadis kepada para guru terkemuka di zamannya seperti Sayyid Abul Barakat Talhah Al-Quli, Abu Muhammad Ja'far Bin Ahmad Bin Husaini, AbuMuhammad Ja'far Bin Ahmad Bin Husaini, Abu An'am Muhammad Bin Ali Bin Maimun Al-Farasi,Abu Uthman Ismail Bin Muhammad Al-Ishbihani, Sayyid Muhammad Mukhtar Al-Hasyimi. 

Demikian halnya dengan pengetahuannya tentang Tafsir Al-Qur'an dapat dilacak dari karya beliau dalam bidang Tafsir Al-Qur'an yakni Kitab Tafsir Al-Jilani. Dalam disiplin ilmu Tafsir, beliau juga berguru kepada ulama ahli Tafsir yang bernama Allamah Abu Zakariya AtTabrizi, seorang ulama yang sangat terkenal. Allamah adalah salah satu ulama yang produktifpada zamannya, yang terbukti dari beberapa karyanya yang terkenal, antara lain tafsirul Alquranwa 'rab, syarah qasha'idul 'asyr, dan syarah diwan abu tamam.

3 dari 3 halaman

Karya-karyanya

Menukil NU Online, selain sosoknya yang dikenal mempunyai sejumlah karomah (keistimewaan), Syekh Abdul Qadir Jailani juga merupakan ulama dengan karya intelektual yang tidak sedikit. Dikutip dari situs al-baz.com, berikut di antara kitab-kitab karya Syekh Abdul Qadir Jailani:

1. Tafsir Al-Jilani

2. Al-Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq

3. Futuh al-Ghaib

4. Al-Fath ar-Rabbani wa al-Faydh ar-Rahmani

5. Jala' al-Khawathir

6. Sirr al-Asrar

7. Asror Al-Asror

8. Malfuzhat

9. Khamsata ‘Asyara Maktuban

10. Ar-Rasail

11. Ad-Diwaan

12. Shalawat wal Aurod

13. Yawaqitul Hikam

14. Jalaa al-Khotir

15. Amrul Muhkam

16. Usul as-Sabaa

17. Mukhtasar Ulumiddin

Karya yang berjudul Futuh al-Ghaib dianggap sebagai salah satu karya sastra Islam terbaik yang pernah ditulis Syekh Abdul Qadir Jailani. Buku ini dihargai karena materi dan gayanya serta salah satu nilai edukatif yang besar bagi umat Islam dan non-Muslim.

Karya ini juga memberi pengaruh besar kepada sejumlah besar orang Kristen dan Yahudi, sehingga mereka menerima iman dalam agama Islam. Di antara kitab Syekh Abdul Qadir Jailani yang juga paling terkenal adalah Sirr al-Asrar. Kitab ini dianggap sebagai jembatan yang mengantarkan pada tiga karyanya yaitu al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq, al-Fath ar-Rabbani wa al-Faydh ar-Rahmani, dan Futuh al-Ghaib.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat