uefau17.com

NASA Akan Bekerja Sama dengan SpaceX untuk Hancurkan ISS - Global

, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menjatuhkan International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional pada akhir 2030. Dalam rencana ini, NASA akan bekerja sama dengan SpaceX milik Elon Musk,

SpaceX akan membangun sebuah pesawat ruang angkasa, untuk memandu ISS keluar dari orbit. Melansir laman resmi NASA pada Jumat (28/06/2024), NASA dan SpaceX akan membakar ISS di atmosfer Bumi.

Nantinya, pesawat SpaceX akan mengembangkan pesawat ruang angkasa deorbit. Wahana antariksa ini akan mendorong bangkai ISS masuk dalam atmosfer bumi, dengan begitu ISS diperkirakan akan hancur secara destruktif.

Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA pertama kali diluncurkan pada 2000. Wahana ini mengorbit sekitar 445 kilometer di atas Bumi dengan membawa lebih dari 200 astronaut dari 19 negara untuk menjalankan misi luar angkasa.

NASA memastikan bahwa ISS akan melakukan manuver dorong yang aman saat memasuki atmosfer Bumi. Sementara itu, pengganti ISS, NASA akan menggunakan platform ruang angkasa baru yang dioperasikan secara komersial sebagai wahana untuk kolaborasi dan menjalankan penelitian ilmiah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Pembangunan ISS

ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah struktur buatan manusia terbesar yang pernah ada di orbit Bumi. Ukurannya sendiri sebesar lapangan sepak bola dan beratnya hampir sama dengan Boeing 747 yang 45 ribu metrik ton.

Stasiun luar angkasa ini diluncurkan pada tahun 1998 oleh gabungan dari beberapa negara yakni Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, dan anggota Badan Antariksa Eropa (ESA).

Dengan ukuran masifnya tersebut, ISS total dibangun dengan biaya sekitar 100 miliar dolar dan sebagian besar dibayar oleh Amerika Serikat. ISS mengorbit Bumi setiap 90 menit pada ketinggian rata-rata 400 kilometer.

Korolev menjadi sosok yang mengembangkan banyak roket perintis dan pesawat ruang angkasa untuk Uni Soviet. Ia pun mulai merencanakan adanya stasiun ruang angkasa.

Kemudian ISS ini pun beralih menjadi proyek konstruksi multinasional yang melibatkan banyak negara. Pembangunan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dimulai pada tahun 1998.

Proyek ini merupakan hasil karya 16 negara selama lebih dari satu dekade. Pembangunan ISS dimulai dengan peluncuran modul kendali Rusia Zarya pada tanggal 20 November 1998.

Modul ini bertindak sebagai pembangkit daya dan stasiun docking awal. Pada bulan berikutnya, Unit penghubung simpul buatan AS dihubungkan di orbit oleh astronaut pesawat ulang-alik AS.

ISS dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu segmen orbit Rusia (ROS) dan segmen orbit Amerika Serikat (USOS). Konstruksi utama ISS selesai antara tahun 1998 dan 2011.

ISS telah ditempati secara permanen sejak November 2000 oleh kru yang dipimpin Rusia dan Amerika. Mereka biasanya tinggal selama sekitar 6 bulan untuk melakukan eksperimen dalam hal gaya berat mikro (tanpa bobot).

Eksperimen ini tentu memiliki aplikasi praktis di Bumi. Tak hanya itu, eksperimen ini juga membantu mempersiapkan misi Mars di masa depan.

Astronot NASA Mark Vande Hei tercatat sebagai orang yang memegang rekor tinggal terlama di ISS, yaitu 355 hari. Lima badan antariksa yang mewakili 15 negara mengoperasikan stasiun luar angkasa ini.

NASA dan badan antariksa Eropa (ESA), Kanada (CSA), dan Jepang (JAXA) menjalankan Segmen Orbital AS. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga surya.

Sementara Segmen Orbit Rusia di stasiun luar angkasa ini, yang dioperasikan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos. Mereka bertanggung jawab atas propulsi dan pemeliharaan orbit.

 

3 dari 3 halaman

Kuburan ISS

ISS yang biasanya digunakan sebagai laboratorium penelitian di luar Bumi, akan dijatuhkan ke wilayah terpencil Samudra Pasifik yang dikenal sebagai Point Nemo. Point Nemo merupakan wilayah di lautan yang jaraknya sangat jauh dari darat.

Area tersebut berjarak sekitar 4.828 kilometer dari pantai timur Selandia Baru dan 3.218 kilometer jauhnya di utara Antartika. Alih-alih dekat dengan daratan Bumi, Point Nemo ini jauh lebih dekat dengan stasiun ruang angkasa ISS jika diukur dari segi jarak saja.

Jarak dari Point Nemo ke stasiun ruang angkasa adalah 400 kilometer di atasnya. Itulah mengapa cara paling ideal apabila ingin mengakses Point Nemo bukanlah dengan cara menggunakan kapal.

Namun, justru terbang dengan pesawat ruang angkasa di atasnya. Point Nemo menjadi kuburan laut untuk tangki bahan bakar titanium dan puing-puing luar angkasa berteknologi tinggi.

Badan antariksa di dunia biasanya sengaja menjatuhkan roket bekas pakai, pesawat antariksa, hingga satelit ke titik ini. Hal itu dilakukan agar benda antariksa yang jatuh ke Bumi itu tidak membahayakan wilayah berpenduduk.

Sejauh ini, objek terbesar yang turun dari langit untuk jatuh di Point Nemo adalah laboratorium ruang angkasa MIR Rusia, yang beratnya 120 ton pada 2001.

(Tifani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat