, Jakarta - Sosok waria atau banci kerap dikucilkan, tak terkecuali dalam masyarakat Islam. Pangkalnya adalah riwayat kaum Nabi Luth (kaum Sodom) yang diazab karena perbuatannya yang menyukai sesama jenis.
Baca Juga
Advertisement
Namun, seringkali masyarakat lupa. Bahwa ada orang yang dilahirkan dengan kondisi seperti itu. Terlahir pria, namun perilakunya seperti wanita, atau sebaliknya.
Beda soal dengan orang yang lahir normal, namun kemudian karena berbagai hal, misalnya pergaulan, berperilaku banci yang dalam Islam disebut mukhannats.
Semua orang yang dekat dengan waria dicibir. Mereka dianggap sepaham, atau setidaknya melakukan pembiaran. Dari masa ke masa, waria alias banci menjadi kelompok tereksklusi.
Ternyata ulama pun pun luput dari cibiran dan protes saat mensholatkan jenazah banci. Lantas apa jawaban ulama tersebut?
Simak Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kisah Ulama Dicibir karena Sholatkan Jenazah Waria
Melansir NU Online via kanal Islami , dikisahkan, suatu ketika ada seorang waria (mukhannats) meninggal dunia. Ulama tersebut menjalankan kewajiban fardhu kifayahnya dengan menyalatkan jenazah waria itu. Namun, respon masyarakat malah terbelah. Persoalan ulama menyalatkan jenazah waria menjadi obrolan di warung kopi.
Sebagian masyarakat mendukung apa yang dilakukan ulama tersebut beserta jemaah lainnya. Namun, sebagian lainnya mencibir lantaran status waria mendapat stigma dari masyarakat.
“Dia (waria) itu kan fasik durjana,” kata sebagian masyarakat yang mencibir.
Awalnya sang ulama tak merespons hal tersebut. Namun karena masyarakat yang tidak setuju masih memperbincangkan masalah sholat jenazah waria, maka ulama itu angkat bicara untuk menjelaskan dan mengedukasi masyarakat.
Advertisement
Penjelasan Ulama kenapa Sholatkan Jenazah Waria
“Kalian bisa berdamai dengan orang-orang yang curang dalam timbangan memiliki dua versi untuk mengambil dan menerima. Tetapi ini (ulama itu menunjuk pada jenazah waria) kefasikannya menyangkut dirinya dan Allah. Sedangkan orang-orang yang curang dalam timbangan berbuat zalim terhadap manusia. Penerimaan maaf atas kezaliman ini agak jauh dari kenyataan. Sedangkan kejujuran dalam urusan timbangan ini masalah berat,” kata ulama tersebut seperti dikutip dari NU Online, Senin (8/5/2023).
Ulama mengatakan demikian karena pada zaman itu masih sering terjadi kecurangan dalam timbangan seperti yang digambarkan dalam surat Al-Muthaffifin. Kecurangan dalam timbangan dianggap suatu tindakan yang biasa dilakukan.
Ulama itu mengingatkan masyarakat bahwa sholat jenazah atas waria tersebut termasuk kewajiban yang harus dijalankan oleh umat Islam. Perkara dosa individu yang dilakukan waria tersebut selama di dunia menjadi hak Allah. Hak allah dibangun di atas dasar maaf-Nya.
Sementara, kecurangan dalam timbangan merupakan tindakan kezaliman terhadap manusia yang sulit dimaafkan karena melibatkan ridha orang lain. Masyarakat kerap mempersoalkan ulama yang menyalati jenazah waria, tetapi mereka diam saja atas kezaliman yang terjadi di samping mereka.
Kisah yang dinukil dari NU Online ini terdapat dalam kitab Ihya Ulumuddin (Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H), juz II, halaman 89. Kisah ini diangkat ketika Imam Al-Ghazali menjelaskan keutamaan keadilan dan tindakan menjauhi kezaliman dalam mata pencaharian dan penghidupan. Wallahu’alam.
Waria juga Berhak Masuk Surga
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dikenal memiliki program dakwah unggulan terhadap kelompok terpinggirkan (marjinal), yaitu mendampingi kelompok waria dan LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender).
Menurut Ketua PWM Jawa Tengah, M. Tafsir, pilihan dakwah kepada dua kelompok tersebut bukan hal baru bagi Muhammadiyah. Sebab, paham keagamaan Muhammadiyah sejati menurutnya bersifat inklusif dan terbuka.
Dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 bertema “Mendampingi Kelompok Difabel, Marginal, Dhua’fa dan Mustadh’afin: Model Baru Pemberdayaan Sosial”, Kamis (31/3) M. Tafsir lantas menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki visi Al-Irsyadah (petunjuk) untuk membimbing kehidupan manusia menjadi hidup yang maju dan bahagia di dunia dan akhirat.
“Berdasarkan pengertian agama Islam menurut Muhammadiyah, ada hadis ad dinu yusrun (agama itu mudah) dan keberagamaan yang terbaik adalah yang hanif, moderat, toleran. Ada prinsip yasiru wa laa tu’asiru (permudah, jangan persulit), basyiru wa laa tunafiru (sebarkan kabar gembira, bukan ancaman). Apalagi sesungguhnya surga jannatun naim itu menyapa semua orang, tidak pilih siapapun, termasuk kaum marjinal,” jelasnya, dikutip dari laman Muhammadiyah.
“Maka pendampingan kita ke sana adalah bagaimana kita memperlakukan mereka sebagai manusia yang berhak masuk surga serta membimbing mereka memahami fikih dalam beribadah,” imbuh Tafsir.
Advertisement
Membangun Mental dan Ekonomi Kelompok Rentan
Selain menggandeng kelompok waria dan LGBT agar perlahan kembali ke jalan yang benar, Muhammadiyah dalam hal ini ikut membantu penguatan dari sisi ekonomi, memahami kultur, dan memberikan dukungan.
“Kita menolak LGBT sebagai gaya hidup, tapi kita tidak boleh sia-sia (semena-mena) kepada orang yang menjadi korban dari LGBT. Kita memberantas kemiskinan tapi tidak boleh sia-sia kepada orang miskin. Ingat mereka tetap manusia yang punya hak surga seperti kita. Jadi dakwah itu jangan hanya memahami ayat Alquran dan hadis saja, tapi dakwah pun harus memahami manusia. Kalau ingin dakwah berhasil, pahamilah manusianya,” pesan Tafsir.
Dari dakwah yang telah digerakkan kepada dua kelompok itu selama bertahun-tahun, PWM Jawa Tengah terbilang berhasil. Ratusan orang dari mereka telah kembali ke jalan yang benar. Keberhasilan ini kata Tafsir tak lepas dari dua hal, yaitu membangun mental bunga teratai dan memaknai purifikasi dalam koridor alam berpikir Muhammadiyah.
Seseorang yang memiliki ketakwaan baik, disebut Tafsir sejatinya tidak berjarak dengan masyarakat. Tidak terseret arus dan justru berbuat kebaikan untuk mengentaskan masyarakat dari keburukan.
“Bangunlah mental bunga teratai, maka dia tetap bersih walaupun berada di tengah comberan,” ucap Tafsir memberikan perumpamaan.
“Purifikasi Muhammadiyah itu bukan tekstualisasi. Muhammadiyah di satu pihar ruju’ ilal Quran wa Sunnah tapi di sisi lain membangun pikiran utama dengan cara bayani, burhani, dan irfani. Ini luar biasa, bukan tekstualisasi,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Berguru dalam Mimpi Langsung Hafal 3 Kitab, Karomah Wali
Tanda Kiamat Ini Sudah Sangat Sering Terjadi tapi Kerap Diabaikan, Apa Itu?
Buya Yahya Ingatkan Bahaya Menunda Bayar Utang: Hidup Susah, Sulit Kaya!
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Ulama Dicibir karena Sholatkan Jenazah Waria
Penjelasan Ulama kenapa Sholatkan Jenazah Waria
Waria juga Berhak Masuk Surga
Membangun Mental dan Ekonomi Kelompok Rentan
mukhannats
waria
banci
Sholat Jenazah
Jenazah waria
Ulama
Islam
Berita Islami
Kaum Sodom
Jenazah Banci
Hari Lahir Pancasila
5 Pernyataan Megawati Sampaikan Amanat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT
Bamsoet Ingatkan Pesan Bung Karno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Miliki Nilai Universal
VIDEO: Live Report: Peringatan Hari Lahir Pancasila, Upacara Bendera di Ende Dihadiri Megawati
Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan: Kita Ambil Kembali Aset Strategis Bangsa
Pesan Menag Yaqut di Hari Lahir Pancasila 1 Juni: Tetap Harus Membumikan di Seluruh Aspek Kehidupan
Presiden Jokowi Ungkap Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan Dumai, Riau
BRI Liga 1
VIDEO: Persib Juara BRI Liga 1, Ribuan Bobotoh Tumpah Ruah di Jalan Protokol
Persib Bandung Juara, Pelaksanaan BRI Liga 1 2023/2024 Panen Pujian
Jadwal dan Hasil Championship Series BRI Liga 1 2023/2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
David da Silva Gagal Kawinkan Gelar, Bojan Holdak Pelatih Terbaik BRI Liga 1 2023/2024
Hajar Madura United Kandang dan Tandang, Persib Bandung Juara BRI Liga 1 2023/2024
Dapatkan Link Live Streaming Final Championship Series BRI Liga 1 Madura United vs Persib Bandung, Segera Tayang di Vidio
Vina Cirebon
Jadi Sasaran Hoaks Kasus Vina Cirebon, Wakapolda DIY Angkat Bicara
Keluh Kesah Hotman Paris Soal Kasus Vina Cirebon: Bukannya Makin Terang Malah Kabur dan Abu-abu!
Film ‘Vina: Sebelum 7 Hari’ Dilaporkan Ke Polisi, Begini Perkembangan Kasusnya
Pesan Hotman Paris Setelah Pegi Jadi Tersangka Kasus Vina Cirebon: Hati-hati Hak Asasi Manusia!
Kisruh Penetapan Tersangka dan DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Ruwetnya Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Haji 2024
4 Amalan Penting yang Dianjurkan Sebelum Berangkat Haji
Menu Makanan untuk Jemaah Haji Lansia Disiapkan Khusus, Tekstur Lebih Lembut dan Tidak Pedas
Pernah Punya 2 Pintu, Ini Sejarah Pintu Ka'bah
5 Faktor yang Bikin Pneumonia Jadi Penyakit Paling Banyak Diidap Jemaah Haji
Tak Boleh Sembarangan, Ini Lafal Titip Salam untuk Rasulullah yang Benar
Embarkasi Surabaya Sudah Berangkatkan 24.840 Calon Haji ke Tanah Suci
TOPIK POPULER
Populer
Sapi Bertubuh Kecil, Apakah Boleh untuk Qurban 7 Orang?
Doa-Doa Mustajab dari Para Nabi dan Rasul dalam Al-Qur'an, Amalkan Mulai Sekarang
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 2 Juni 2024
Rezeki Berlimpah, Gus Baha Ungkap Fadhilah Rutin Baca Al-Fatihah 313 Kali
Hati-hati! Kaum Wanita Lebih Banyak Menghuni Neraka Sebab 3 Hal Ini
Tak Boleh Sembarangan, Ini Lafal Titip Salam untuk Rasulullah yang Benar
Apabila Selera Ulama Seperti Ini, Kebenaran Bisa Hancur Menurut Gus Baha
Momen Ngakak Gus Baha Dikaplok Kiai, Respons Gus Reza Lirboyo Tak Kalah Jenaka
Pernah Punya 2 Pintu, Ini Sejarah Pintu Ka'bah
Nasihat Gus Baha kepada Wanita yang Curhat Diselingkuhi Suaminya
Liga Champions
Real Madrid Juara Liga Champions 2023/2024, Diwarnai Blunder Pemain Keturunan Indonesia
Saksikan Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid, Segera Dimulai
Mengenang 6 Final Liga Champions Terbaik Sepanjang Masa, Laga Penuh Drama dan Momen Tidak Terlupakan
Link Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid
Indonesia All-Star Berlaga Lawan Legenda Liga Champions: Oppo Dukung Mimpi Sepak Bola Generasi Muda
Borussia Dortmund dan Real Madrid Gelar Sesi Latihan Resmi Jelang Final Liga Champions
Berita Terkini
Bacaan Doa Setelah Sholat Fajar, Amalkan agar Dipermudah Segala Urusan
Ijtima Ulama MUI: Cintai Produk dalam Negeri Demi Kesejahteraan Bangsa Indonesia
Real Madrid Juara Liga Champions 2023/2024, Diwarnai Blunder Pemain Keturunan Indonesia
Friendship Marriage Sedang Tren di Jepang, Anak Muda Menikah Tanpa Cinta dan Hasrat Seksual
Bola Sepak Tak Sengaja Kena Kepala, Siswa SD Dicekik hingga Dijambak Guru Olahraga
Gus Baha Beberkan Alasan Kenapa Tidak Ada Nabi yang Diutus ke Jawa, Mengejutkan!
5 Tontonan Variety Show Seru dari Grup Kpop untuk Mengisi Waktu Luang
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 2 Juni 2024
KY Buka Peluang Periksa Hakim soal Batas Usia Calon Kepala Daerah, Ini Respons MA
Hasil Investigasi Awal Kotak Hitam Pesawat Singapore Airlines yang Alami Turbulensi Parah
Geng Motor Berulah di Cilegon, Satu Remaja Kehilangan Tangannya
Sapi Bertubuh Kecil, Apakah Boleh untuk Qurban 7 Orang?
Saksikan Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid, Segera Dimulai
Taman Safari Bogor Tebar Diskon Tiket Masuk dalam Rangka HUT Cowboy Show, Ini Syaratnya
Awas! Penipuan Modus Dana Hibah Rumah Ibadah Atas Nama Gubernur Lampung