uefau17.com

Al Kahfi Latin dan Artinya, 10 Ayat Pertama Untuk Dihapal - Hot

, Jakarta Setiap Muslim yang ingin meraih ketenangan hati dan perlindungan dari berbagai godaan zaman, sebaiknya tidak melewatkan keistimewaan surat Al-Kahfi. Terutama, sepuluh ayat pertama yang diyakini memiliki manfaat luar biasa dalam melindungi diri dari fitnah Dajjal. Bacaan Al Kahfi Latin dan artinya menjadi salah satu cara untuk mendekatkan kita pada makna mendalam dari setiap ayatnya.

Mempelajari bacaan Al Kahfi Latin dan artinya, tidak hanya memperkuat hafalan tetapi juga membantu kita meresapi pesan yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Sunnah Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya hafalan ini, seperti yang diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Muslim, dimana beliau menyebutkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi akan terlindungi dari Dajjal.

Tidak diragukan lagi, dengan membaca dan memahami bacaan Al Kahfi Latin dan artinya, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang pesan-pesan ilahi. Hal ini memberikan kita perlindungan kokoh dalam menghadapi berbagai cobaan dan fitnah yang mungkin datang. 

Membaca Al Kahfi Latin dan artinya bisa memudahkan mereka yang masih mengalami kesulitan dalam membaca huruf arab. Untuk itu berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber bacaan Al Kahfi Latin dan artinya, Rabu (12/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bacaan Al Kahfi Latin dan Artinya

Surat Al-Kahfi merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang penuh dengan hikmah dan keutamaan. Ayat 1-10 dari surat ini mengisahkan tentang beberapa peristiwa penting, seperti kisah Ashabul Kahfi (Pemuda yang Berlindung di Gua) dan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan mereka. Dengan memahami dan merenungkan makna setiap ayatnya, kita dapat memperoleh pelajaran berharga untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam kehidupan. 

Berikut Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Lengkap:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ

al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ

qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ

mākiṡīna fīhi abadā

3. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

 وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ

wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

4. Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا

mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا

Lafa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

6. Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا

innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ

wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā

8. Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا

am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā

9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."

3 dari 3 halaman

Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat

Pada malam Jumat, membaca Surat Al-Kahfi merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini berdasarkan sunnah Rasulullah Muhammad SAW yang menegaskan keutamaan dan berkah yang diperoleh dari membaca surat ini pada malam Jumat. Hadis yang diriwayatkan oleh Ad Darimi menyatakan bahwa:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Artinya: "Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka'bah."

Dalam konteks ini, "cahaya" yang dimaksudkan dapat diinterpretasikan sebagai berkah dan perlindungan yang diberikan kepada mereka yang melaksanakan amalan ini. Cahaya ini juga mencerminkan keberkahan spiritual yang mengalir dari Allah SWT kepada orang yang membaca Al-Kahfi pada malam Jumat.

Selain itu, ada makna mendalam dalam hubungan cahaya tersebut dengan Ka'bah. Ka'bah sebagai kiblat umat Islam adalah pusat spiritual yang memiliki nilai sakral yang tinggi. Dengan dibukanya cahaya antara orang yang membaca Al-Kahfi dan Ka'bah, hal ini dapat diartikan sebagai penyatuan spiritual antara hamba dengan arah ibadah utama umat Islam.

Dengan demikian, membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jumat bukan hanya sebagai amalan rutin, tetapi juga sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh berkah serta perlindungan-Nya. Ini juga menegaskan pentingnya menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, karena dalamnya terdapat rahmat dan petunjuk bagi umat manusia.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat