, Jakarta Gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi mental yang sering disebut sebagai sosiopati atau antisocial personality disorder (ASPD) dalam bahasa Inggris. Orang yang mengalami gangguan ini memiliki kesulitan dalam memahami dan peduli terhadap norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Mereka cenderung menunjukkan perilaku yang tidak sopan, manipulatif, dan kurang memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Individu dengan gangguan kepribadian antisosial adalah umumnya kurang memiliki empati dan rasa tanggung jawab terhadap dampak negatif dari perilaku mereka terhadap orang lain. Mereka seringkali tidak merasa bersalah atau menyesal atas tindakan-tindakan yang merugikan orang lain, bahkan bisa merasa senang atau puas dengan tindakan tersebut.
Individu dengan ASPD juga cenderung memiliki pola hubungan yang tidak stabil dan tidak sehat. Mereka sulit untuk menjalin hubungan yang intim dan bermakna dengan orang lain karena kurangnya kemampuan untuk membentuk ikatan emosional yang sehat dan mempertahankan koneksi yang berkelanjutan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang antisosial adalah salah satu gangguan kepribadian yang rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/4/2024).
Selama dua dekade terakhir, anak tunggal lekat dengan sikap antipati, antisosial, egois, kesepian, manja, suka memerintah dan sebagainya. Psikolog Susan Newman, PhD membenarkan, hingga kini stigma tersebut masih ada, setidaknya masih kuat sejak 30 ta...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Gangguan Kepribadian Antisosial
![Ilustrasi antisosial](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6wYCUuRh30azF0SRGhZCSBgxKAk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4214339/original/091099200_1667532891-pexels-skitterphoto-798_1_.jpg)
Gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder/ASPD) merupakan suatu kelainan psikologis yang ditandai oleh ketidakmampuan individu untuk memahami dan menginternalisasi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Individu dengan ASPD cenderung mengabaikan konsep benar dan salah dalam bertindak, serta kurang peduli terhadap perasaan orang lain.
Salah satu ciri utama dari gangguan kepribadian antisosial adalah kecenderungan untuk mencari masalah atau bertindak dengan sengaja yang dapat membuat orang lain marah atau murka. Mereka seringkali melanggar batasan sosial dan hukum, tanpa merasa bersalah atau menyesal atas tindakan mereka. Hal ini dapat termasuk melakukan tindakan manipulatif, bersikap kasar, atau bahkan menggunakan kekerasan terhadap orang lain.
Pengidap ASPD juga cenderung tidak memperhatikan atau mengabaikan kewajiban-kewajiban mereka terhadap keluarga, sekolah, atau pekerjaan. Mereka seringkali sulit untuk menjaga hubungan yang stabil dan berkelanjutan karena kurangnya empati dan perhatian terhadap kebutuhan emosional orang lain.
Selain itu, individu dengan gangguan kepribadian antisosial juga sering terlibat dalam perilaku berisiko dan merugikan diri sendiri, seperti menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau minuman keras. Mereka dapat memiliki pola hidup yang tidak teratur, impulsif, dan cenderung mengabaikan konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka.
Gangguan kepribadian antisosial bukanlah sesuatu yang dapat dianggap enteng. Hal ini memerlukan pendekatan medis dan psikologis yang komprehensif untuk diagnosis, pengobatan, dan manajemen yang efektif. Terapi perilaku kognitif dan terapi kelompok sering digunakan untuk membantu individu mengelola gejala-gejala gangguan ini, meskipun prognosisnya dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan respons individu terhadap perawatan yang diberikan.
Advertisement
Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial
![Ini Bedanya Psikopat dan Sosiopat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wosBlpftpoX7xD4Z0mpR3GJ_fYA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1115646/original/092817900_1453189758-Sherlock_Holmes_-_Cumberbatch.jpg)
Gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun tidak ada satu penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial, berikut diantaranya.
1. Faktor Biologis
Gangguan pada level serotonin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi, dapat memengaruhi perkembangan ASPD. Ketidakseimbangan kimia otak ini dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk mengendalikan impuls dan emosi, yang merupakan ciri dari gangguan ini.
2. Faktor Genetik
Walaupun belum ada faktor genetik tunggal yang terbukti menyebabkan ASPD, faktor-faktor genetik tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan ini. Misalnya, adanya riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kesehatan mental lainnya dapat menjadi faktor risiko.
3. Gaya Hidup
Penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman keras dapat memainkan peran dalam perkembangan ASPD. Pengidap gangguan ini seringkali terlibat dalam penyalahgunaan zat-zat tersebut, yang dapat memperburuk gejala dan perilaku antisosial mereka.
4. Lingkungan
Pengalaman traumatik atau kekerasan dalam masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial di kemudian hari. Misalnya, anak yang mengalami penelantaran atau kekerasan dalam keluarga atau lingkungan sosialnya.
5. Jenis Kelamin
Meskipun gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, anak laki-laki memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk mengalami ASPD dibandingkan dengan anak perempuan.
6. Riwayat Keluarga
Adanya anggota keluarga dengan gangguan kepribadian antisosial atau gangguan kesehatan mental lainnya juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan ini.
Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial
![Kena Mental, Remaja Makin Banyak Alami Gangguan Jiwa](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/96jMcfUQD-eXfdzTQmZnFo1od5w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4208519/original/083349500_1667123531-1280x720.jpg)
Gejala dari gangguan kepribadian antisosial dapat bervariasi dari individu ke individu, tetapi ada beberapa ciri umum yang sering terlihat pada mereka yang mengalami gangguan ini. Berikut adalah gambaran gejala dan karakteristik seseorang dengan ASPD.
1. Tidak Bertanggung Jawab
Individu dengan ASPD cenderung tidak dapat dipercaya dan tidak konsisten dalam menjalankan kewajiban atau tanggung jawab mereka baik di rumah, di tempat kerja, atau dalam hubungan pribadi.
2. Mengabaikan Hukum dan Peraturan
Mereka seringkali melanggar hukum dan tidak mengindahkan peraturan yang berlaku, seperti melakukan tindakan ilegal atau berbahaya tanpa memikirkan konsekuensinya.
3. Impulsif dan Manipulatif
Pengidap ASPD cenderung bertindak tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang dan sering menggunakan manipulasi untuk mencapai tujuan mereka.
4. Agresif dan Bermusuhan
Sikap agresif, kasar, dan bermusuhan sering terlihat pada individu dengan gangguan ini. Mereka juga cenderung mengancam dan membuat masalah dengan orang lain.
5. Tidak Peduli dengan Perasaan Orang Lain
Kurangnya empati dan kepedulian terhadap perasaan orang lain adalah ciri khas dari gangguan kepribadian antisosial. Mereka tidak peduli dengan dampak negatif dari tindakan mereka terhadap orang lain.
6. Menghancurkan Properti Publik
Perilaku vandalisme, seperti merusak properti publik, juga sering terjadi pada individu dengan ASPD.
7. Kecenderungan Melakukan Tindakan Menyimpang
Pengidap ASPD seringkali memiliki kebiasaan mencuri, berbohong, atau memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi mereka sendiri.
8. Kurangnya Penyesalan
Mereka tidak merasa bersalah atau menyesal atas tindakan mereka yang merugikan orang lain. Hal ini seringkali disertai dengan kepuasan atau tidak adanya emosi negatif terkait perilaku mereka.
Advertisement
Penanganan Gangguan Kepribadian Antisosial
![Ilustrasi gangguan kesehatan mental.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/RrhFv__9VAQYXgpWIQMhYpTz3Lg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3540103/original/070977400_1628920002-kesehatan_mental.jpg)
Proses penanganan gangguan kepribadian antisosial melibatkan beberapa tahap, mulai dari diagnosis hingga pengobatan, berikut di antaranya.
Diagnosis Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan dan Status Mental
Dokter atau psikiater akan melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi tentang riwayat kesehatan fisik dan mental individu, serta mengamati pola perilaku yang mencurigakan.
2. Tes Fisik
Tes fisik mungkin dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mental individu.
3. Pemeriksaan Gejala
Penilaian terhadap gejala-gejala yang mengarah pada ASPD dilakukan, seperti kecenderungan manipulatif, agresif, impulsif, dan tidak bertanggung jawab.
4. Diagnosis Diferensial
Dokter juga akan memeriksa kemungkinan diagnosis lain yang memiliki gejala serupa, seperti gangguan kepribadian borderline, narsistik, atau gangguan penyalahgunaan zat.
Pengobatan Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Terapi Psikologis Jangka Panjang
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy/CBT) adalah pendekatan terapi yang sering digunakan untuk mengatasi gejala ASPD. Tujuannya adalah membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir serta perilaku negatif yang mendasari gangguan ini.
2. Pengobatan Medis
Penggunaan obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang terkait dengan ASPD, seperti depresi, kecemasan, atau tindakan agresif. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada obat yang secara khusus dapat mengobati gangguan kepribadian antisosial itu sendiri.
3. Pemantauan dan Dukungan Jangka Panjang
Karena ASPD tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, pemantauan dan dukungan jangka panjang dari tenaga medis dan keluarga sangat penting. Ini termasuk membantu individu mengelola stres, mengembangkan keterampilan sosial, dan menghindari situasi atau lingkungan yang memicu perilaku negatif.
Penting untuk diingat bahwa proses penanganan gangguan kepribadian antisosial membutuhkan kerjasama antara individu yang mengalami gangguan, tenaga medis, dan lingkungan sosialnya. Penderita juga disarankan untuk tetap terbuka dan jujur tentang kondisinya agar dapat menerima bantuan yang tepat dan efektif.
Jika ada tanda-tanda bahaya seperti pikiran bunuh diri, kekerasan, atau perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain, segera konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter spesialis kesehatan jiwa untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang sesuai.
Terkini Lainnya
Sosiopat adalah Gangguan Kepribadian Anti Sosial, Ini Penyebab dan Cirinya
Narcissistic Personality Disorder Adalah Gangguan Kepribadian, Ini Lengkapnya
Obsessive Adalah Perliaku Terobesesi, Ini Kaitannya dengan Gangguan Kepribadian
Mengenal Gangguan Kepribadian Antisosial
Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Faktor Biologis
2. Faktor Genetik
3. Gaya Hidup
4. Lingkungan
5. Jenis Kelamin
6. Riwayat Keluarga
Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Tidak Bertanggung Jawab
2. Mengabaikan Hukum dan Peraturan
3. Impulsif dan Manipulatif
4. Agresif dan Bermusuhan
5. Tidak Peduli dengan Perasaan Orang Lain
6. Menghancurkan Properti Publik
7. Kecenderungan Melakukan Tindakan Menyimpang
8. Kurangnya Penyesalan
Penanganan Gangguan Kepribadian Antisosial
Diagnosis Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan dan Status Mental
2. Tes Fisik
3. Pemeriksaan Gejala
4. Diagnosis Diferensial
Pengobatan Gangguan Kepribadian Antisosial
1. Terapi Psikologis Jangka Panjang
2. Pengobatan Medis
3. Pemantauan dan Dukungan Jangka Panjang
Gangguan Kepribadian
kesehatan mental
Antisosial Adalah
Antisosial
Penyebab Gangguan Mental Antisosial
Gejala Antisosial
content
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
6 Potret Dosma Hazenbosch di Lokasi Bidadari Surgamu, Diduga Cinlok dengan Rizky Nazar
7 Momen Dinda Hauw Jatuh Waktu Berkuda, Langsung Dilarikan ke UGD
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
6 Potret Benda Rusak Tapi Estetik Ini Bikin Salfok, Tak Terlihat Ada Kerusakan
15 Aplikasi Belajar Mengetik 10 Jari untuk Pemula, Gampang Banget
6 Potret Laura Theux dan Indra Brotolaras Rayakan Dedinan Anak dengan Adat Bali
Brontosaurus, Dinosaurus Sauropoda Terbesar yang Pernah Hidup
Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi
7 Potret Unik Cara Siswa Belajar di Sekolah, Ada Rumus Kimia di Langit-Langit Kelas
5 Cara Membuat Sate Empuk dan Juicy, Dijamin Bikin Ketagihan
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
VIDEO: Venue Olimpiade Paris Mendapat Sentuhan Akhir dengan 3 Minggu Tersisa
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir
Telan Biaya Rp 3,33 Triliun, Investasi di Proyek Jalan Trans Papua Dijamin Kemenkeu
6 Potret Desain Bangunan Sekolah di Luar Ekspektasi, Bikin Murid Baru Terkesan
Simak Jadwal Cum Dividen Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Hari Kedua di Sulsel, Jokowi dan Iriana Cek Pasar Cekkeng Bulukumba
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
RPJPD Surabaya 2025-2045 Disetujui, Targetkan PDRB Rp 2,1 Triliun pada 2045
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024