, Jakarta Mikroplastik menjadi polutan berbahaya bagi manusia. Lewat penelitian sebelumnya keberadaan mikroplastik bahkan sudah sampai di organ tubuh seperti jantung hingga otak. Siapa sangka, butiran kecil plastik ini berada di awan di atas langit.
Baca Juga
Advertisement
Melalui laporan dari Sky News, peneliti asal Jepang telah mengungkapkan temuan mikroplastik di awan yang bisa berdampak pada perubahan iklim. Mereka mengumpulkan sampel air dari awan yang mengelilingi Gunung Fuji dan Gunung Oyama di Jepang, di ketinggian mencapai 3.776 meter.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Chemical Letters menunjukkan bahwa ada sembilan jenis polimer dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara. Konsentrasinya berkisar antara 6,7 hingga 13,9 lembar per liter air, dengan ukuran partikel bervariasi dari 7,1 hingga 94,6 mikrometer.
Penemuan ini mengungkapkan bahwa mikroplastik di ketinggian mungkin berperan dalam pembentukan awan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi iklim secara keseluruhan. Pasalnya, hujan bisa menghantarkan mikroplastik ini ke seluruh permukaan bumi tanpa terkecuali.
Berikut merangkum fakta penemuan mikroplastik di awan melansir dari Sky News dan Euro News, Minggu (1/10/2023).
Kota Istanbul di Turki dibuat gelap gulita selama kurang lebih 5 menit akibat kemunculan awan hitam raksasa, Selasa (18/4/2023) lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Persebaran Mikroplastik Lewat Hujan
![Mikroplastik Ditemukan di Awan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ua9N5HrpEDG6k0md-CQ99rn59kE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3963224/original/036491600_1647330429-20220315-Latihan-Militer-AS-Jepang-2.jpg)
Sedikitnya, 10 juta ton sampah plastik yang mencemari laut dan udara, mikroplastik kemungkinan telah menjadi komponen dari awan. Keberadaannya sudah mencemari apa yang kita makan dan minum melalui “hujan plastik”.
“Mikroplastik di troposfer bebas diangkut dan berkontribusi terhadap polusi global,” kata Hiroshi Okochi, yang memimpin penelitian tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan Universitas Waseda, penelitian ini menyoroti risiko kontaminasi makanan dan minuman oleh plastik kecil di awan. Studi ini mengungkapkan bahwa mikroplastik telah tersebar luas, bahkan ditemukan di dalam tubuh manusia, seperti darah, paru-paru, dan plasenta wanita hamil.
Advertisement
2. Terbentuknya Awan Bercampur Mikroplastik
![Mikroplastik Ditemukan di Awan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UcAymXqwkV1wzwxkIyYkDVz5g-k=/0x386:3740x2494/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3437029/original/032524800_1619097849-000_98H9A4.jpg)
Mikroplastik dapat memasuki atmosfer melalui berbagai jalur. Daratan memiliki potensi titik masuk seperti debu jalan raya, tempat pembuangan sampah, keausan ban, dan rumput buatan. Selain itu, laut juga dapat menjadi sumber mikroplastik yang terangkut ke atmosfer melalui semprotan air laut dan proses aerosolisasi, di mana partikel-partikel menjadi cukup ringan untuk terbawa ke udara.
Jumlah polimer yang signifikan dalam beberapa sampel mengindikasikan bahwa kemungkinan besar mereka berperan sebagai "inti kondensasi" dalam pembentukan awan es dan air. Inti kondensasi adalah partikel kecil di mana uap air mengembun di atmosfer, dan peran ini sangat penting dalam proses pembentukan awan.
“Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa mikroplastik di dataran tinggi dapat mempengaruhi pembentukan awan dan, pada gilirannya, dapat mengubah iklim ,” tulis para ilmuwan.
3. Mikroplastik Mencapai Troposfer
![Mikroplastik Ditemukan di Awan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/w-aqbSvx8e7JIGlUT06AwIRqdvw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4212239/original/015845000_1667380055-stephan-cassara-MoqXKmx76vA-unsplash_1_.jpg)
Penelitian yang dipublikasikan Universitas Waseda, Tokyo, Jepang ini juga menjadi sorotan karena menjadi yang pertama mendeteksi mikroplastik di awan. Tepatnya di lapisan troposfer bebas dan lapisan batas atmosfer. Hal ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang dampak mikroplastik terhadap iklim dan ekologi.
Penulis utama penelitian, Hiroshi Okochi dari Universitas Waseda, mengingatkan bahwa jika isu 'polusi udara plastik' tidak ditangani dengan proaktif, maka risiko perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang serius akan menjadi kenyataan.
“Troposfer bebas merupakan jalur penting bagi pengangkutan polutan udara jangka panjang karena kecepatan angin yang kencang; telah diamati bahwa mikroplastik di udara juga terbawa di troposfer bebas dan berkontribusi terhadap polusi global,” tambah para penulis.
Mikroplastik, yang memiliki berbagai sumber potensial, dari produk kosmetik hingga benda-benda plastik yang terurai, telah menjadi masalah global yang perlu ditangani dengan serius.
Advertisement
4. Mikroplastik di Awan Sebabkan Perubahan Iklim
![Mikroplastik Ditemukan di Awan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EuIpAsn0shlVh7KEb_cT8-yj7is=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4300176/original/042949800_1674481068-20230123-Gedung-Pencakar-Langit-Kuwait-AFP-5.jpg)
Plastik yang terbawa oleh udara tidak hanya memiliki peran dalam pembentukan awan, tetapi juga berkontribusi dalam memperburuk pemanasan global.
Plastik tersebut dapat menyerap, memancarkan, atau menghamburkan sinar matahari yang masuk, serta dapat mempercepat penguraian partikel plastik, yang pada akhirnya melepaskan lebih banyak gas rumah kaca ke dalam atmosfer.
Dalam menghadapi temuan penting ini, langkah-langkah proaktif untuk mengurangi polusi plastik dan meminimalkan dampaknya terhadap iklim dan kesehatan manusia menjadi suatu keharusan.
Mereka menemukan sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara. Awan tersebut mengandung sebanyak 14 potong plastik per liter air dengan ukuran berkisar antara 7 hingga 95 mikrometer; sedikit di atas rata-rata lebar rambut manusia yaitu 80 mikrometer.
5. Mikroplastik di Awan Sebabkan Pemanasan Global
![Mikroplastik Ditemukan di Awan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XKq4DmPDbkhGstD9LWNu3qgKQVM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4300172/original/004176000_1674481064-20230123-Gedung-Pencakar-Langit-Kuwait-AFP-1.jpg)
Mikroplastik di atmosfer mengalami degradasi lebih cepat di lapisan atas karena paparan radiasi ultraviolet yang intens. Hal ini, seperti yang diungkapkan oleh Okochi, menyebabkan pelepasan gas rumah kaca tambahan, yang pada akhirnya berkontribusi pada pemanasan global.
“Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa mikroplastik di dataran tinggi dapat mempengaruhi pembentukan awan dan, pada gilirannya, dapat mengubah iklim ,” tulis para ilmuwan.
Terkini Lainnya
Benar-Benar Terjadi, Ilmuwan Ini Selamatkan Ular Tersedak Ikan Berduri
Ilmuwan Kembangkan Sarung Tangan Antivirus, Tak Perlu Dicuci
Ilmuwan Tumbuhkan Ginjal Manusia di Dalam Babi, Ini Hasilnya
1. Persebaran Mikroplastik Lewat Hujan
2. Terbentuknya Awan Bercampur Mikroplastik
3. Mikroplastik Mencapai Troposfer
4. Mikroplastik di Awan Sebabkan Perubahan Iklim
5. Mikroplastik di Awan Sebabkan Pemanasan Global
mikroplastik
Mikroplastik di Awan
Mikroplastik Berbahaya
Bahya Mikroplastik
Awan
Awan Bercampur Mikroplastik
Hujan Mikroplastik
hotnonseo
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
Populer
Cara Buat SKCK Online di Website Polri, Persiapkan Persyaratan dan Biayanya
Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia, Bisa 'Senyum' Sendiri
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
6 Resep Olahan Kaki Kambing yang Mudah Dibuat, Sedap dan Tidak Prengus
6 Potret Masa Kecil Mahalini yang Bikin Gemas, Pancarkan Pesona Gadis Bali
6 Potret David Beckham saat Berkebun, Panen Daun Bawang untuk Victoria
10 Cara Menyimpan Daging Sapi di Freezer, Bisa Awet berbulan-bulan
11 Cara Cek Tagihan Listrik di HP, Gratis Pakai WhatsApp hingga Bisa Tanpa Aplikasi
Antraks adalah Penyakit Infeksi Bakteri dari Hewan Ternak, Pahami Penularannya
Euro 2024
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Berita Terkini
Penting, Penyadaran Kesehatan Mata dan Mental di Masyarakat
Rangkaian HUT Bhayangkara, Divisi Humas Polri Gelar Khataman Alquran 78 Kali
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Wali Kota Cilegon Resmikan Sumber Air Bersih ke-9 di Kelurahan Gerem
Aturan Baru Gunung Fuji: Pendaki Dikenakan Tiket Masuk Rp202 Ribu
Ratusan Mahasiswa dan Akademisi Berbagai Kampus, Kumpul di Banyuwangi Perkuat Jejaring Geopark
Ayu Ting Ting Dipanggil Ayah Muhammad Fardhana Sebelum Putuskan Batal Nikah, Bahas Apa?
Pemerintah Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Papua Nugini
PDIP Usul MPR Kembali Berwenang Tetapkan GBHN Lewat Amandemen UUD 1945
Tren Kasus Uroginekologi pada Wanita Meningkat di Surabaya, Apa Penyebabnya?
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
KPUD Garut Berpacu Kejar Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada Garut 2024, Kapan Selesai ?
Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara, Ribuan Orang Padati Kawasan Monas Jakarta
6 Potret Surya Insomnia Jadi Vokalis Saat Manggung, Pose Rangkul Dikta Langsung Curi Perhatian