, Jakarta Fenomena Aphelion adalah salah satu fenomena astronomi yang terjadi ketika sebuah planet berada pada titik terjauh dari Matahari dalam orbitnya. Dalam konteks Bumi, Fenomena Aphelion terjadi ketika Bumi berada pada posisi paling jauh dari Matahari dalam perjalanannya mengelilingi Matahari.
Ini berbeda dengan Fenomena Perihelion, yang terjadi ketika sebuah planet berada pada titik terdekat dari Matahari dalam orbitnya. Fenomena Aphelion dan Perihelion adalah bagian dari peristiwa yang disebut dengan "Titik Balik Matahari," di mana Bumi mengalami perubahan jarak terjauh atau terdekat dari Matahari dalam satu tahun.
Fenomena Aphelion terjadi setiap tahun, biasanya pada bulan Juli. Namun, tanggal persis Fenomena Aphelion bisa berbeda setiap tahunnya karena lintasan Bumi tidak sempurna dan mengalami perubahan secara perlahan seiring waktu.
Advertisement
Untuk memahami lebih dalam mengenai fenomena ini, semak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/7/2023).
Gerhana Matahari Cincin pertama pada 2021 akan berlangsung hari ini, Kamis 10 Juni. Fenomena langit ini terjadi hanya beberapa hari setelah fenomena Gerhana Bulan Merah dan Gerhana Bulan Total terjadi pada 26 Mei.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa yang Dimaksud Aphelion?
Dikutip dari All the Science, Aphelion merupakan momen ketika sebuah benda langit dalam orbit mengelilingi Matahari berada pada titik paling jauh dari Matahari. Fenomena sebaliknya disebut perihelion, yang terjadi ketika benda tersebut berada pada titik paling dekat dengan Matahari.
Seperti yang telah kita ketahui, Bumi tidak memiliki orbit yang berbentuk bulat atau lingkaran sempurna. Jika mungkin Anda berpikir bahwa Bumi yang kita tempati memiliki bentuk lingkaran sempurna, maka itu adalah kesalahan. Sebenarnya, orbit Bumi adalah elips atau oval, sehingga karena bentuk orbit yang tidak sempurna ini, terbentuklah titik terdekat dan terjauh Bumi dari Matahari yang disebut Aphelion dan Perihelion.
Kedua siklus ini merupakan konsekuensi dari bentuk elips orbit Bumi. Jadi, sekarang sudah jelas bahwa fenomena Aphelion adalah akibat dari bentuk orbit Bumi yang elips, dan ini terjadi sebagai konsekuensi alami dari struktur orbit Bumi.
Advertisement
Aphelion Bukan Penyebab Fenomena Suhu Dingin
![Foto: Terbakar Matahari Sumbawa, Terbayar dengan Sunset yang Merona di Sirkuit Samota](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gHaalsLaBS57YkpuhoNfQrLOvZQ=/0x0:4032x2268/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4480356/original/059054100_1687671542-sunset_samota.jpeg)
Banyak orang beranggapan bahwa suhu dingin yang beberapa hari ini terjadi disebabkan oleh Aphelion. Namun sebenarnya, hal ini tidak benar. Dampak iklim dan musim di Bumi ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk kemiringan sumbu Bumi yang menyebabkan pergantian musim (musim panas dan musim dingin), bukan jarak Bumi dari Matahari.
Namun, perbedaan jarak antara Aphelion dan Perihelion masih memiliki beberapa konsekuensi astronomi dan meteorologi, meskipun tidak signifikan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, selama Aphelion, Matahari akan tampak sedikit lebih kecil di langit dibandingkan ketika berada di Perihelion.
Kendati demikian, Aphelion tetap bukan penyebab suhu dingin yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Suhu dingin lebih dipengaruhi oleh tekanan udara yang lebih rendah di belahan utara dibandingkan dengan selatan, sehingga udara terasa lebih dingin .
Apa yang Terjadi pada Bumi ketika Aphelion?
![Matahari Terbenam dan Burj Khalifa](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kVXqwIYHC1UDhBp-0t6YzIMRIK0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3236489/original/036127500_1599984308-20200912-Matahari-Terbenam-dan-Burj-Khalifa-AFP-2.jpg)
Saat Bumi berada pada posisi Aphelion, yaitu saat berada pada titik terjauh dari Matahari dalam orbitnya, kecepatan orbit Bumi lebih lambat dibandingkan saat berada di Perihelion, yaitu saat berada pada titik terdekat dengan Matahari dalam orbitnya.
Untuk memahami perbedaan ini, kita perlu mengingat hukum Kepler tentang hukum gerak planet. Hukum ini menyatakan bahwa planet (termasuk Bumi) mengelilingi Matahari dalam bentuk orbit elips, dan hal ini menyebabkan perubahan kecepatan planet saat bergerak dalam orbitnya. Ketika Bumi berada di Aphelion, yaitu pada posisi paling jauh dari Matahari, gaya gravitasi Matahari lebih lemah karena jaraknya yang lebih jauh. Akibatnya, Bumi mengalami percepatan yang lebih rendah, dan kecepatan orbitnya lebih lambat.
Sebaliknya, saat Bumi berada di Perihelion, yaitu pada posisi paling dekat dengan Matahari, gaya gravitasi Matahari lebih kuat karena jaraknya yang lebih dekat. Akibatnya, Bumi mengalami percepatan yang lebih tinggi, dan kecepatan orbitnya lebih cepat.
Advertisement
Perbedaan Durasi Siang dan Malam
![Ilustrasi senja, sunset, matahari terbenam, sahabat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gUVbgJ53p8NTZSmrno9yXxzyuPg=/0x74:1600x975/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4453876/original/078141100_1685955615-group-happy-people-playing-summer-sunset-nature_1_.jpg)
Ketika Aphelion terjadi, belahan bumi utara (misalnya wilayah di belahan utara seperti Amerika Utara, Eropa, dan sebagian besar Asia Utara) akan mengalami durasi siang yang lebih pendek daripada durasi malam. Ini disebabkan oleh dua faktor utama: kemiringan sumbu Bumi dan perbedaan kecepatan orbit.
Kemiringan sumbu Bumi sekitar 23,5 derajat, saat Aphelion terjadi, belahan utara Bumi sedang menghadap jauh dari Matahari. Hal ini menyebabkan sinar Matahari tersebar lebih lebar dan cahayanya lebih lemah di wilayah utara. Sebagai akibatnya, durasi siang di belahan utara lebih pendek, sementara durasi malamnya lebih panjang.
Kedua, perbedaan kecepatan orbit juga mempengaruhi durasi siang dan malam. Ketika Bumi berada di Aphelion, kecepatan orbitnya lebih lambat, sehingga Bumi memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan siang dan malam menjadi lebih simetris, dengan durasi siang dan malam yang hampir sama di belahan utara.
Sebaliknya, saat Bumi berada di Perihelion, kecepatan orbitnya lebih cepat, sehingga Bumi memerlukan waktu lebih singkat untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari. Hal ini menyebabkan perbedaan antara durasi siang dan malam menjadi lebih besar, dengan durasi siang yang lebih panjang di belahan utara.
Perbedaan ini membuat belahan bumi utara mengalami variasi durasi siang dan malam selama satu tahun, tergantung pada posisi Bumi dalam orbitnya. Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan ini hanya berdampak pada durasi siang dan malam, dan tidak berpengaruh pada perubahan musim atau cuaca yang terjadi di Bumi.
Terkini Lainnya
Apa yang Dimaksud Aphelion?
Aphelion Bukan Penyebab Fenomena Suhu Dingin
Apa yang Terjadi pada Bumi ketika Aphelion?
Perbedaan Durasi Siang dan Malam
Fenomena Aphelion
titik balik matahari
orbit bumi
perihelion
Fenomena Astronomi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Kenapa Daging Kurban Bau? Perhatikan Cara Menyimpan dan Memotongnya
8 Bumbu Sate Enak dan Gurih, Kaya Rempah dan Bikin Selera
Sinopsis Film The Unholy, Simak Fakta-fakta Menariknya
Manfaat Daun Pepaya untuk Daging, Bikin Daging Sapi dan Kambing Super Empuk
6 Potret Beda Gaya Nikita Willy – Winona Willy di Kehamilan Pertama dan Kedua
BPJS Kesehatan Checking dan Langkah Mudah Melakukannya, Bisa Lewat Online
Ular 'Jantan' Melahirkan 14 Bayi Tanpa Pembuahan, Kejadian Langka
Posisi Tidur Saat Asam Lambung Naik Agar Tetap Nyaman dan Nyenyak
Mengenal Zenly dan Fungsinya, Aplikasi Pelacak Lokasi yang Ditutup saat Sedang Tenar
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Pingwen Handcraft, Kisah Sukses Usaha Rajut Ramah Lingkungan
Bolehkah Puasa di Tanggal 1 Muharram alias 1 Suro, Bagaimana Hukumnya?