, Jakarta Apa itu ganja medis belakangan menjadi pembahasan. Pada 9 Juni 2022 lalu, Thailand baru saja melegalkan ganja medis. Di Amerika Serikat, kurang lebih 37 negara bagian sudah melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis.
Banyak pihak yang mengklaim bahwa ganja dapat digunakan untuk mengatasi gejala dan kondisi medis tertentu. Penggunaan ganja medis yang paling umum di Amerika Serikat adalah untuk mengontrol rasa sakit. Ganja medis juga digunakan sebagai terapi kejang pada penderita epilepsi.
Advertisement
Baca Juga
Di Indonesia, penggunaan ganja baik medis masih dilarang. Penggunaan ganja dalam dunia medis masih terus dikaji lebih lanjut di Indonesia. Lantas sebenarnya, apa itu ganja medis? seperti apa keamanannya? dan apa saja fungsinya bagi kebutuhan medis?
Berikut penjelasan tentang apa itu ganja medis, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/6/2022).
Berbagai penelitian menunjukkan ganja dapat dimanfaatkan sebagai obat dan keperluan medis lainnya. Tapi, hukum Indonesia menetapkan ganja sebagai narkotika golongan 1, yang menutup pemanfaatannya untuk kesehatan, meski banyak yang membutuhkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa itu ganja medis?
![Ganja](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vxbK8X7m1s-qW6wSsvjMowu6ysY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2778791/original/069456600_1555306407-photo-1536964310528-e47dd655ecf3.jpg)
Melansir WebMd, ganja medis adalah penggunaan tanaman ganja atau bahan kimia di dalamnya untuk mengobati penyakit atau kondisi. Ganja mengacu pada tanaman Cannabis sativa. Pada dasarnya, ganja medis adalah produk yang sama dengan ganja rekreasi, tetapi diambil untuk tujuan medis.
Tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh. Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) adalah bahan kimia utama dalam ganja yang digunakan dalam pengobatan.
Komponen THC adalah kandungan yang memberi sensasi "high" atau teler,yang sejalan dengan konsumsi ganja. Tapi, komponen CBD memiliki sedikit atau tidak ada THC. Ini membuat CBD dinilai memiliki sedikit sifat memabukkan.
Advertisement
Penggunaan ganja medis dalam kesehatan
![Klinik Pengobatan Berbasis Ganja](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xMww-DVtgvkfbNH_EbNHcmYNmG0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3015631/original/038150500_1578453022-20200106-Thailand-Buka-Klinik-Pengobatan-Berbasis-Ganja-AFP-2.jpg)
Melansir Healthline, ganja medis digunakan untuk meredakan gejala, bukan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Penggunaan ganja medis dapat meringankan gejala tertentu, membuat seseorang merasa lebih baik, dan meningkatkan kualitas hidup.
Ketika THC memasuki tubuh, ia menempel dan merangsang reseptor cannabinoid di otak. Stimulasi reseptor ini mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Di antara efeknya adalah mengurangi rasa sakit dan peradangan, nafsu makan meningkat, mual, dan insomnia.
Bahan kimia lain dalam ganja yang memiliki efek kesehatan yang menguntungkan adalah CBD. Bahan kimia ini bersifat psikoaktif, namun tidak merusak dan non-euforia, artinya tidak menghasilkan "high" seperti yang dilakukan THC.
Gejala penyakit yang bisa diatasi dengan ganja medis
![Ilustrasi Ganja](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KENMalGINBeSAYsrHQJqrafFE2k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3348753/original/017495500_1610593591-esteban-lopez-_k6g3qSnYIo-unsplash.jpg)
Melansir Mayo Clinic, kondisi medis yang gejalanya bisa diatasi dengan ganja medis meliputi:
- penyakit alzheimer
- Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
- HIV/AIDS
- Penyakit Crohn
- Epilepsi dan kejang
- Glaukoma
- Multiple sclerosis dan kejang otot
- Sakit parah dan kronis
- Mual atau muntah parah yang disebabkan oleh pengobatan kanker
Advertisement
Penyalahgunaan ganja
![Ganja atau Mariyuana](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SgfTpnL89diKnAeNH5ukXfIcSGw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1675881/original/014695700_1540301480-G3.jpg)
Salah satu penyebab ganja medis masih terus menjadi kajian dan tidak dilegalkan di berbagai negara adalah potensi penyalahgunaannya. Kemungkinan risiko penggunaan ganja adalah kecanduan. Menurut WHO, ganja sejauh ini merupakan obat terlarang yang paling banyak dibudidayakan, diperdagangkan, dan disalahgunakan. Setengah dari semua penyitaan narkoba di seluruh dunia adalah penyitaan ganja.
Penyebaran geografis penyitaan tersebut juga bersifat global, mencakup hampir setiap negara di dunia. Sekitar 147 juta orang, 2,5% dari populasi dunia, mengkonsumsi ganja (prevalensi tahunan) dibandingkan dengan 0,2% mengkonsumsi kokain dan 0,2% mengkonsumsi opiat. Dalam dekade ini, penyalahgunaan ganja telah berkembang lebih cepat daripada penyalahgunaan kokain dan opiat.
Efek kesehatan penyalahgunaan ganja
![Ilustrasi tanaman ganja.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QTGheXrDLWcpHWY0krySoUOmJlI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3045668/original/062732100_1581305844-cannabis_2_.jpg)
Menguti WHO, efek akut penggunaan ganja telah diakui selama bertahun-tahun, dan penelitian terbaru telah mengkonfirmasi dan memperluas temuan sebelumnya. Ganja mengganggu perkembangan kognitif (kemampuan belajar), termasuk proses asosiatif; penarikan bebas item yang dipelajari sebelumnya sering terganggu ketika ganja digunakan baik selama periode pembelajaran dan mengingat.
Ganja juga merusak kinerja psikomotor dalam berbagai tugas, seperti koordinasi motorik, perhatian terbagi, dan tugas operasi dari banyak jenis; kinerja manusia pada mesin yang kompleks dapat terganggu selama 24 jam setelah merokok sedikitnya 20 mg THC dalam ganja; ada peningkatan risiko kecelakaan kendaraan bermotor di antara orang-orang yang mengemudi saat mabuk ganja.
Melansir WHO, berikut efek kesehatan kronis dari penyalahgunaan ganja:
- gangguan selektif fungsi kognitif yang mencakup organisasi dan integrasi informasi kompleks yang melibatkan berbagai mekanisme proses perhatian dan memori;
- penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penurunan yang lebih besar, yang mungkin tidak pulih dengan penghentian penggunaan, dan yang dapat mempengaruhi fungsi kehidupan sehari-hari;
- perkembangan sindrom ketergantungan kanabis yang ditandai dengan hilangnya kendali atas penggunaan kanabis kemungkinan terjadi pada pengguna kronis;
- penggunaan ganja dapat memperburuk skizofrenia pada individu yang terkena;
- cedera epitel trakea dan bronkus utama disebabkan oleh merokok ganja jangka panjang;
- cedera saluran napas, radang paru-paru, dan gangguan pertahanan paru terhadap infeksi akibat konsumsi ganja yang terus-menerus dalam waktu lama;
- konsumsi kanabis berat dikaitkan dengan prevalensi gejala bronkitis kronis yang lebih tinggi dan insiden bronkitis akut yang lebih tinggi daripada kelompok tidak merokok;
- ganja yang digunakan selama kehamilan dikaitkan dengan gangguan perkembangan janin yang menyebabkan penurunan berat badan lahir;
- penggunaan ganja selama kehamilan dapat menyebabkan risiko pascakelahiran dari bentuk kanker yang langka meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan di bidang ini.
Terkini Lainnya
Bukan Hal Instan, Konsumsi Ganja untuk Medis Tidak Bisa Langsung dari Tanamannya
6 Hal Terkait Perjuangan Orangtua Butuh Ganja Medis untuk Obat Cerebral Palsy Anak
Pemerintah Siap Legalkan Ganja untuk Medis Jika Dampaknya Positif
Apa itu ganja medis?
Penggunaan ganja medis dalam kesehatan
Gejala penyakit yang bisa diatasi dengan ganja medis
Penyalahgunaan ganja
Efek kesehatan penyalahgunaan ganja
Apa Itu Ganja Medis
Ganja Medis
ganja
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cara Download di Scribd Gratis Tanpa Login, Cek Langkah Lengkapnya
Shrek adalah Film Animasi dan Komedi, Jadi Tontonan Seru untuk Anak-Anak
5 Resep Daging Kerbau Sederhana dan Enak, Jadi Menu Favorit Keluarga
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
5 Cara Cek Status BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak Secara Online, Gampang Banget
5 Cara Membuat Sate Empuk dan Juicy, Dijamin Bikin Ketagihan
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
6 Potret Laura Theux dan Indra Brotolaras Rayakan Dedinan Anak dengan Adat Bali
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Sering Diremehkan Orang Lain? Hindari 8 Sikap Menyebalkan Ini
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
Pemain Busi Palsu NGK Terancam Sanksi 5 Tahun Penjara
Megawati soal Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu ya, Padahal Fungsinya Mengayomi?
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Dekan FK Unair Dicopot, Civitas Academica Ancam Mogok Mengajar
Arief S Kartasasmita, Rektor Anyar Unpad Janji Ongkos Kuliah Bakal Terjangkau
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
90% Perusahaan Global Belum Tegakkan HAM
12 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, dari Aceh Sampai Papua
Penyandingan Hasil Suara Pileg 2024: 10 Lembar Surat C Hasil, Hilang di KPU Kota Serang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Perjuangan Jo Jung Suk Bertransformasi Jadi Pramugari di Film Korea Pilot, Termasuk Diet Karbo dan Pijat
Megawati: Saya Ngomong ke Pak Jokowi, Pemimpin Bukan Menjalankan Versinya Sendiri