uefau17.com

Mahfud MD: Indonesia Sangat Kaya tapi Petani dan Lahan Pertanian Makin Sedikit - Health

, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, menilai penting tema debat kali ini terkait lingkungan hidup, karena menyangkut tiga hal yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia, yaitu Tuhan, manusia, dan alam.

"Di dalam kearifan lokal, misalnya di Jawa dan Bali ada istilah Tri Hita Karana, di Sunda Jawa Barat ada Trinitas, Trisakti, dan sebagainya," kata Mahfud MD di Debat Cawapres Kedua yang berlangsung di JCC pada Minggu, 21 Januari 2024, malam.

Menurutnya, bangsa Indonesia di masa lalu sudah biasa melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan atas lingkungan hidup agar lestari.

"Bahkan, konstitusi kita juga menyatakan bahwa sumber daya alam itu harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," ujarnya.

Dikatakannya bahwa sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat. Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar.

"Pasti ada yang salah. Petaninya sedikit, lahannya sedikit, kok subsidinya setiap tahun naik? Pasti ada yang salah," kata Mahfud MD.

"Laut kita berlimpah, tapi udara kita meracuni kita. Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkungan rusak, rakyat menderita kemudian sumber daya alam menjadi sumber sengketa antara rakyat dengan rakyat, antara pemerintah dengan pemerintah," katanya.

Lebih lanjut Mahfud MD menyebut sebuah surat di dalam Al-Quran sekaligus artinya.

"Telah terjadi kerusakan di bumi karena tingkah laku manusia. Ini ditunjukkan oleh Allah agar manusia sadar bahwa mereka telah merusak alam di negaranya yang dikuasai seharusnya oleh bangsanya," kata pasangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Singgung Sumber Daya Alam Memihak Rakyat

Mahfud MD pun menyampaikan bahwa sumber daya alam yang memihak pada rakyat itu memiliki 4 ukurannya, yaitu pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan leluhur.

"Kita akan menggunakan keempat tolak ukur itu, tetapi saya tidak melihat Pemerintah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita," ujarnya.

"Jangan misalnya seperti food estate, yang gagal dan merusak lingkungan..yang benar saja..rugi dong kita," kata Mahfud MD, tanpa menyebut secara spesifik kekurangan pada kinerja di sektor tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat