, Jakarta Penyakit antraks yang ditularkan dari hewan ke manusia sudah cukup lama terdeteksi di Indonesia. Anda pun mungkin salah satu yang mempertanyakan mengapa penyakit satu ini tidak pernah hilang.
Jawabannya, antraks memang tidak bisa hilang total dari suatu daerah.
Baca Juga
Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Dr drh Nuryani Zainuddin mengungkapkan bahwa penyakit antraks bukanlah penyakit yang bisa dibebaskan.
Advertisement
"Penyakit antraks bukan penyakit yang bisa dibebaskan. Jadi, tidak ada itu pembebasan suatu wilayah terkait dengan antraks," ujar Nuryani saat konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kamis (6/7/2023).
"Hanya bisa dikendalikan, karena kenapa? Karena dia membentuk spora di tanah dan lingkungan," sambungnya.
Sudah Ada di RI Sejak 1884
Nuryani menjelaskan, antraks di Indonesia sudah ada sejak tahun 1884. Bahkan, setiap tahunnya, antraks memang masih bermunculan.
"Setiap tahun memang terjadi kasus (antraks) yang sporadis, tidak endemis. Pada daerah tertentu-tentu saja, karena spora itu ada di daerah tertentu saja. Ketika ada faktor risiko, spora ini akan aktif menginfeksi kembali," kata Nuryani.
Kabar baiknya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penularan antraks agar tidak terus terjadi.
Menurut Nuryani, pencegahan dan pengendalian penyakit satu ini bisa dilakukan pada sumbernya yakni dengan melakukan vaksinasi di area endemi antraks, kontrol lalu lintas, dan tindakan disposal pada hewan terinfeksi.
Antraks kali ini ditemukan pada sapi di wilayah Gunungkidul. Antraks disebabkan infeksi Bacillus anthracis dan bisa menginfeksi manusia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hal Terpenting Jika Ingin Hentikan Penularan Antraks
![Antraks](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/viBXbzszk7tsPlnbgjNej_w3mIc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1781474/original/056152400_1511613729-1.jpg)
Lebih lanjut Nuryani mengungkapkan bahwa sebenarnya yang paling penting dalam pengendalian antraks adalah meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap antraks.
Sementara itu, sambil pemerintah berupaya memperkuat surveilans pada daerah endemi atau terancam, investigasi lapangan, dan pengobatan tepat.
Begitupun dengan kolaborasi lintas sektor. Menurut Nuryani, kolaborasi antara Kementan, Kemenkes, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya tak kalah penting dalam upaya pengendalian antraks.
Advertisement
Kenapa Antraks Tidak Bisa Hilang Sepenuhnya?
![Waspada Antraks, Tegal Setop Terima Daging Sapi dari Yogyakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/X2r6yivdPEikiR0qHVhFc_8IPcU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1482577/original/008857000_1485316158-DKPP_Tegal.jpg)
Seperti diketahui, bakteri penyebab antraks dapat membentuk spora.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr Imran Pambudi mengungkapkan bahwasanya bakteri penyebab antraks yang kontak dengan udara memang akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap lingkungan dan bahan kimia tertentu.
"Bakteri penyebab antraks ini bila kontak dengan udara itu akan membentuk spora, dimana spora ini fungsinya sebagai pelindung," ujar Imran.
"Sehingga bakteri yang ada di dalam spora ini akan sulit untuk mati, karena dia terlindungi dengan spora, dan ini bisa bertahan hingga puluhan tahun di dalam tanah," sambung Imran.
Proses Transmisi Antraks dari Tanah ke Hewan dan Manusia
![Waspada Antraks, Tegal Setop Terima Daging Sapi dari Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qS2LfRfwJNurwJy4w12t7xI1vac=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1482576/original/002794600_1485316158-DKPP_Tegal_pemeriksaan_hewan_ternak.jpg)
Lebih lanjut Imran mengungkapkan bahwa transmisi antraks dari tanah ke hewan dan kemudian menginfeksi manusia terjadi dalam beberapa tahapan.
Pertama, bakteri Bacillus anthracis mulanya berubah menjadi spora di dalam tanah dan rerumputan. Bakteri kemudian bisa bertahan hidup hingga lebih dari 40 tahun.
"Kemudian (kedua), spora ini bisa masuk-masuk ke manusia. Masuk lewat luka pada tubuh, makan, minum dengan yang punya kandungan spora tadi," kata Imran
"Bakteri ini juga bisa dimakan oleh hewan dimana nanti hewan yang sakit dikonsumsi oleh manusia. Jadi ada dua, bisa langsung dari tanah sendiri. Bisa juga masuknya melalui hewan yang sakit," tambahnya.
![Infografis Siap-Siap Kenaikan Gaji PNS 2024 Diumumkan 16 Agustus 2023. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/7at9haqvV3elp799j-Fc3ouvZiw=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4448466/original/056649500_1685517376-Infografis_SQ_Siap-Siap_Kenaikan_Gaji_PNS_2024_Diumumkan_16_Agustus_2023.jpg)
Terkini Lainnya
Antraks adalah Penyakit Infeksi Bakteri dari Hewan Ternak, Pahami Penularannya
Dua Pekan Periksa 15.691 Hewan Kurban, DKPP: Kota Bandung Bebas PMK dan Antraks
Sudah Ada di RI Sejak 1884
Hal Terpenting Jika Ingin Hentikan Penularan Antraks
Kenapa Antraks Tidak Bisa Hilang Sepenuhnya?
Proses Transmisi Antraks dari Tanah ke Hewan dan Manusia
Indonesia
endemi
antraks
spora
penyakit antraks
Rekomendasi
Dua Pekan Periksa 15.691 Hewan Kurban, DKPP: Kota Bandung Bebas PMK dan Antraks
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Solusi atau Fiksi, Apakah Katarak Bisa Sembuh dengan Obat Tetes?
Asupan Serat Harian RI Masih Minim, Minuman Fiber Bisa Jadi Solusi dan Bantu Kenyang Lebih Lama
Dokter Ungkap Bahaya Henti Jantung Setelah Tragedi Zhang Zhi Jie, Begini Cara Menyelamatkannya
Makan Telur dan Kuningnya Bisa Bantu Turunkan Risiko Alzheimer, Ini Alasannya
Jemaah Haji yang Baru Tiba di Tanah Air Dianjurkan Jaga Kebugaran dengan Olahraga Ringan
Waspada ISPA, Ini 5 Fakta Mengejutkan tentang Polusi Udara di Dalam Rumah
Peduli Dampak Sampah Plastik pada Lingkungan, Amorepacific dan Waste4Change Bersih-Bersih Citarum
Orang di Atas 50 Tahun yang Kesepian Kronis Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke
Cara Sederhana Mengatasi Migrain Tanpa Perlu Makan Obat
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Berita Terkini
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Gus Baha Minta Jangan Minder Kerja ke Nonmuslim, Sitir Kisah Ali bin Abi Thalib
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi