uefau17.com

Profil Kaisar Jepang Naruhito yang Akan Bertemu Jokowi dan Mengunjungi Candi Borobudur - Health

, Jakarta - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito berkunjung ke Indonesia. Kaisar yang didampingi oleh Permaisuri Masako tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta kemarin sore, Sabtu, 17 Juni 2023 pukul 16.20 WIB.

Kaisar Naruhito disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Basuki Hadimuljono, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi.

Mengutip laman presidenri.go.id, ini merupakan kunjungan perdana Kaisar Naruhito ke Indonesia sejak dinobatkan sebagai kaisar pada 2019. Sebelumnya, diketahui Indonesia telah lama mengundang Kaisar Naruhito untuk berkunjung. Salah satunya ketika Jokowi mengunjungi Tokyo pada Juli 2022. 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan, kunjungan Kaisar Jepang Naruhito tersebut akan mempererat persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

“Saya yakin kunjungan ini akan semakin mempererat hubungan persahabatan dan juga kerja sama baik dengan Indonesia, dan saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa bersama masyarakat Jepang,” ucap Kishida melalui keterangan resmi.

Kaisar Naruhito akan Bertemu Jokowi dan Mengunjungi Candi Borobudur

Rencananya, Kaisar Naruhito dan Permasuri Masako akan menghabiskan waktu selama sepekan di Indonesia. Keduanya dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) esok hari dan berkunjung ke sejumlah lokasi seperti Depo MRT Lebak Bulus, Stasiun Pompa Waduk Pluit. Selain itu, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pun akan mengunjungi Candi Borobudur, Jawa Tengah. 

Pasangan kerajaan Jepang itu kemudian dijadwalkan kembali ke negeri Sakura pada Jumat, 23 Juni 2023. 

Kaisar Naruhito adalah putra kaisar Jepang ke-125, Akihito. Naruhito resmi menjadi Kaisar Jepang ke-126 pada 1 Mei 2019, setelah ayahnya turun tahta. 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Profil Kaisar Jepang ke-126: Hironomiya Naruhito

Mengutip laman Britannica, kaisar Jepang Hironomiya Naruhito lahir di Tokyo pada 23 Februari 1960. Jika berdasarkan tradisi dan merunut pada silsilahnya, garis keturunan kaisar ke-126 ini berhubungan langsung pada Jimmu, kaisar Jepang pertama nan legendaris.

Naruhito lahir sebagai putra tertua dari pasangan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Dia mendapat gelar putra mahkota pada 1989 ketika kakeknya, Kaisar Hirohito, mangkat, dan ayahnya naik takhta.

Naruhito dibesarkan di istana kekaisaran di pusat kota Tokyo dan kuliah di Universitas Gakushuin di kota tersebut. Naruhito kemudian lulus pada tahun 1982 dengan gelar sarjana dalam bidang sejarah. 

 

3 dari 4 halaman

Kaisar Naruhito Menaruh Minat pada Bidang Transportasi Air

Dia mendaftar di program pascasarjana di Gakushuin tetapi menghentikan studinya untuk menghabiskan dua tahun (1983–1985) di Inggris untuk meneliti transportasi laut di Merton College, Oxford. 

Dikutip dari Nippon.com, ketertarikan Naruhito pada bidang transportasi bermula ketika dia duduk di sekolah dasar. Kala itu, Naruhito tahu bahwa pada periode Kamakura (1185-1333), ada sebuah jalan yang melewati pekarangan tanah kekaisaran Akasaka, tempat tinggalnya. Inilah yang memicunya mempelajari transportasi. Namun kemudian, Naruhito fokus pada rute air.

Tesis kelulusan universitasnya tentang lalu lintas maritim abad pertengahan di Laut Pedalaman Seto. Naruhito kemudian memperdalam hubungan antara manusia dengan air secara umum, mulai dari air minum hingga polusi pada air.

Sebagai cucu kaisar, Naruhito memiliki kelonggaran untuk menetapkan prioritas studinya sendiri.

 

4 dari 4 halaman

Kaisar Pertama yang Belajar di Luar Negeri

Naruhito adalah pewaris pertama tahta Jepang yang belajar di luar negeri. Selain mengerjakan tugas sekolahnya, Naruhito juga melakukan aktivitas biasa seperti mencuci pakaian sendiri dan menggunakan kartu kredit.

Sekembalinya ke Jepang, dia menyelesaikan sebagian dari program doktoral dalam sejarah Jepang di Gakushuin pada tahun 1988. Dia memelihara hubungan dengan universitas, menjadi peneliti tamu pada tahun 1992 dan sesekali mengajar kelas di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat