, Jakarta - Orang tua murid asal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) Sri Mayawati menjadi salah satu peserta dengan karya terpilih yang mengirimkan 'Potret Cerita Kurikulum Merdeka'.
Sri yang merupakan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus bernama Abraham Alexi Putra yang duduk di bangku kelas 4 SLB Lahat, Sumatera Selatan ini mengatakan Kurikulum Merdeka membuat guru lebih kreatif.
Baca Juga
"Abraham ini merupakan siswa atau anak berkebutuhan khusus yang mengalami down syndrom dan sekarang alhamdulillah anak saya itu bersekolah di Lahat kelas 4. Satu kata untuk Kurikulum Merdeka mungkin kreatif," kata Sri dalam acara Gelar Wicara Sesi 1 Festival Kurikulum Merdeka, Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
Advertisement
Menurut dia, dengan Kurikulum Merdeka, baik guru, orang tua, maupun murid mampu mempunyai ruang untuk mengeksplorasi apa yang menjadi minat bakat dan keinginan anak-anak.
Sehingga, kata dia, semua bisa mengeluarkan ide dalam menerapkan pembelajaran.
Sri menyampaikan, di SLB Lahat anaknya diajarkan kegiatan kreatif di luar ruang semisal berkebun. Kegiatan itu, ujarnya kerap dibawa anaknya saat berada di rumah.
"Kita lihat di video tadi Amar juga menggemburkan tanah, menanam cabai karena di sekolah juga SLB itu tidak hanya belajar di dalam kelas juga ada kegiatan berkebun, dari itu Amar bisa merefleksikannya di bawa ke rumah," ucap dia.
Sri menilai, kegiatan semacam itu mampu membuat anaknya merasa lebih rileks. Selain itu, anak dinilai bisa menerima pelajaran lebih baik.
"(Pelajaran disekolah) diekspresikan ke rumah, kami juga bisa mendampinginya selama di rumah," terang dia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan konsep Merdeka Belajar di perguruan tinggi atau Kampus Merdeka di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kurikulum Merdeka Buat Hubungan Orang Tua dan Guru Jadi Terbuka
![Orang tua murid asal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) Sri Mayawati menilai, Kurikulum Merdeka membuat guru lebih kreatif.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/UD4Zg6YaYqxBCcTTCLYOv8aE8GE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4883906/original/007924600_1720168063-IMG-20240705-WA0012.jpg)
Lebih lanjut, Sri menilai, Kurikulum Merdeka membuat hubungan antara orang tua dan guru menjadi lebih terbuka. Orang tua, kata dia, mengetahui dengan leluasa minat dan bakat yang dimiliki oleh anak.
"Karena di sekolah SLB itu sendiri itu tiap bulan itu rutin ada pertemuan antara guru untuk mengevaluasi apa kira kira yang menjadi kendala, halangan anak didik karena SLB negeri Lahat itu juga negeri penggerak angkatan ketiga," papar Sri.
Sri tak menampik tantangan terbesar anak berkebutuhan khusus dalam belajar ialah kurang fokus untuk menerima sesuatu. Oleh sebab itu, ia berharap dengan kurikulum merdeka guru bisa lebih optimal dalam mendidik peserta didik berkebutuhan khusus.
"Kita harus membersamainya itu sedetail mungkin agar dia mengerti apa yang kita ucapkan atau ajarkan, jadi benar-benar kita ikut aktif berpartisipasi, merangkul dia dengan kasih sayang dan kelembutan yang kita punya," pungkas Sri.
Advertisement
Kurikulum Merdeka Dinilai Bebas dan Terarah, Guru SDI Pelibaler NTT Buat Program Pojok Curhat bagi Siswa
![Guru Sekolah Dasar Inpres (SDI) Pelibaler, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Stefanus Padeng menceritakan soal Kurikulum Merdeka yang dinilai membuat guru lebih bebas, namun tetap terarah.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/6aicObZ8wyuv1PCv5dcCxCAo2CI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4883897/original/083605300_1720167130-IMG-20240705-WA0004.jpg)
Sebelumnya, Guru Sekolah Dasar Inpres (SDI) Pelibaler, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Stefanus Padeng menilai Kurikulum Merdeka membuat guru lebih bebas, namun tetap terarah dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
"(Kurikulum merdeka) bebas tetapi tetap terarah. Murid dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya," ujar Stefanus dalam acara Gelar Wicara Sesi 1 Festival Kurikulum Merdeka, Jakarta Convention Center (JCC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
Stefanus bercerita, menciptakan 'Pojok Curhat Tirta' bagi muridnya sebagai salah satu upaya implementasi kurikulum merdeka di SDI Pelibaler, Sikka, NTT. Pada program tersebut, kata dia, para peserta didik dapat menyampaikan curahan hati (curhat).
"Sebagai guru kita memang harus melaksanakan pembelajaran itu sesuai dengan kebutuhan murid. Di sini saya melaksanakan pembelajaran diferensiasi dan salah satu upaya saya untuk mengetahui pengetahuan awal murid itu adalah dengan Pojok Curhat Tirta," ucap Stefanus.
Dia mengatakan, kegiatan itu bisa membantunya untuk mendapatkan pengetahuan awal para murid. Ada pun Tirta, kata Stefanus, merupakan singkatan.
"T itu adalah tujuan, I itu adalah identifikasi, R rencana tindak lanjut, Ta itu adalah tanggung jawab komitmen dari guru dalam melaksanakan rancangan kegiatan," terang dia.
Menurut Stefanus, dari hasil curhatan murid di 'Pojok Curhat Tirta', didapat beberapa hasil semisal minat hingga bakat para murid. Hal itu, ia jadikan dasar untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran Diferensiasi
![Guru Sekolah Dasar Inpres (SDI) Pelibaler, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Stefanus Padeng menceritakan soal Kurikulum Merdeka yang dinilai membuat guru lebih bebas, namun tetap terarah.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/07aeqAs8LY16iLpZo_lN7EWdG58=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4883899/original/055225900_1720167303-IMG-20240705-WA0002.jpg)
Stefanus menjelaskan, adapun pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan berupa pengetahuan yang ada, gaya belajar, minat, dan pemahaman terhadap mata pelajaran.
Dia mengaku menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengajak siswanya bernyanyi di kelas. Dengan sebuah gitar kecil, Stefanus kerap merubah lirik dari lagu anak-anak dengan lirik bahan ajar.
"Saya sering mengajak murid saya di kelas untuk bernyanyi bersama di awal pembelajaran atau pun saat ice breaking dengan lagu anak yang liriknya telah saya ubah sesuai dengan tone tone pembelajaran," papar dia.
Stefanus mengatakan, cara itu memberikan banyak manfaat ke peserta didiknya. Selain memperkuat ingatan, para murid juga menjadi lebih termotivasi dalam belajar.
"Ini manfaatnya banyak loh, bisa memperkuat ingatan, bisa meningkatkan motivasi, memfasilitasi pemahaman materi yang sulit itu itu bisa menjadi lebih mudah kalau dinyanyikan," pungkas Stefanus.
![Infografis Usulan Gaji Guru Honorer Setara UMR](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/y5mtSbWBzRcpSM5pjXDXR60oBfs=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2712382/original/015007300_1548330548-Infogarfis_guru_Honerer.jpg)
Terkini Lainnya
Top 3: Apa Itu Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
Mengenal Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
10 Ide Quality Time Bersama Anak yang Tidak Menguras Kantong
Kurikulum Merdeka Buat Hubungan Orang Tua dan Guru Jadi Terbuka
Kurikulum Merdeka Dinilai Bebas dan Terarah, Guru SDI Pelibaler NTT Buat Program Pojok Curhat bagi Siswa
Pembelajaran Diferensiasi
Orang Tua
orang tua murid
Anak Berkebutuhan Khusus
Kurikulum Merdeka
guru
murid
Siswa
slb
Anak
Rekomendasi
Mengenal Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
10 Ide Quality Time Bersama Anak yang Tidak Menguras Kantong
Kisah Gias, Bocah Cilik yang Dipaksa Berjualan Demi Lunasi Utang Orang Tua
Manfaat Tak Terbatas Berbakti kepada Orang Tua, Akan Kembali ke Kita Kata UAH
Mau Bikin Orang Tua Senang di Alam Kubur? Lakukan 3 Hal Ini Kata Buya Yahya
Ayu Ting Ting Putus dari Muhammad Fardhana, Tegaskan Tak Ada Campur Tangan Orang Tua
Studi: Orang Tua Lebih Sering Membanggakan Kemampuan Matematika Anak Laki-laki Daripada Anak Perempuan
Survei: Banyak Orang Muda Jerman Tinggal dengan Orang Tua
Awasi Anak-anak Akses Media Sosial, KPAI Dorong Orang Tua Tingkatkan Literasi Digital
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
Populer
Longsor di Tol Bintaro, Jalan Mulya Bakti Sudah Bisa Dilalui Kendaraan
Kakinya Sudah Sehat, Prabowo Pamer Jurus Silat dan Temui Jokowi di Istana
Jokowi Soroti soal Perizinan: Prosedur Birokrasi yang rumit Masih Banyak
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya, Ini Jejak Kejahatannya
Jokowi Minta BPK Dukung Transisi Pemerintahan Prabowo Subianto
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jokowi Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam: Semoga Bawa Kedamaian
Pemkot Tangsel Bangun Puluhan Infrastruktur di 7 Kecamatan Selama Kepemimpinan Benyamin Davnie
Pegi Setiawan Segera Bebas dari Tahanan Usai Penetapan Tersangka Tidak Sah
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Berita Terkini
Mahalnya Harga Thiago Alcantara, Pensiun di Usia 33 Tahun Usai Bela 3 Klub Raksasa
8 Manfaat Kaki Kambing Bagi Kesehatan, Bisa Atasi Nyeri Sendi dan Otot
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Tak Ikut Bocor Diserang Ransomware
7 Potret Kimmy Jayanti dan Greg Nwokolo Liburan di Jepang, Anak Tampil Gaya Pakai Kimono
Sekawan Limo Ditonton 500 Ribuan dalam 4 Hari, Siap Jadi Film Indonesia ke-10 Peraih 1 Juta Penonton
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Rafah Jadi Kota Hantu yang Tertutup Debu dan Dipenuhi Puing Setelah 2 Bulan Invasi Israel
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan