uefau17.com

Permudah Jemaah Haji Indonesia, Distribusi Obat di Tanah Suci Tak Lagi Pakai Sistem Amprah - Health

, Jakarta - Pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terus diupayakan agar lebih efektif dan maksimal setiap tahunnya. Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberlakukan sistem informasi serta distribusi obat dan perbekalan kesehatan (Perbekkes) guna mempermudah jemaah mendapat obat yang diperlukan.

Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Ak.M.M mengatakan, sistem distribusi obat yang dimaksud berbeda dari sistem yang berlaku tahun lalu.

"Untuk distribusi obat dan Perbekkes dari depo-depo yang ada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ke kloter-kloter tidak lagi dengan pengamprahan obat kloter ke KKHI," ucapnya, dilansir laman Sehatnegeriku.

Diketahui pada penyelenggarahan haji sebelumnya, pemenuhan kebutuhan obat dan Perbekkes di sektor dan kloter menggunakan sistem amprah. Artinya, tenaga kesehatan haji (TKH) mengambil obat dan Perbekkes di depo obat yang berada di KKHI.

Sistem tersebut dirasa kurang efisien karena membuat TKH berbondong-bondong ke KKHI untuk mengambil obat. Akibatnya TKH akan meninggalkan jemaah haji dalam waktu lama ketika mengambil obat dan perbekkes. Selain itu, transportasi menuju depo obat pun banyak dikeluhkan oleh TKH.

"Sekarang dari KKHI yang berperan sebagai depo, obat dan perbekkes, dari masing-masing daker kita dorong ke sektor dan kemudian dari sektor akan didorong ke kloter," ujar Liliek. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sistem Distribusi Obat Tahun Ini

Dengan demikian, distribusi obat pada tahun ini tidak lagi menggunakan sistem amprah melainkan obat didistribusikan ke sektor sehingga TKH bisa mengambil obat yang diperlukan lebih dekat.

Diharapkan, TKH tidak akan terlalu lama meninggalkan jemaah haji dengan akses obat yang lebih dekat ke sektor sehingga bisa lebih fokus memberikan pelayanan pada jemaah haji di kloternya.

Sektor yang dimaksud yakni kawasan di mana terletak kumpulan pemondokan jemaah haji. Diketahui, ada 11 sektor di Makkah dan 5 sektor di Madinah. Terdapat 1 pemondokan di setiap sektor yang berfungsi sebagai kantor sektor. Kantor sektor inilah lokasi tujuan distribusi obat dan perbekkes haji.

3 dari 3 halaman

Aplikasi SOBATHAJI

Untuk memonitor persediaan obat dan perbekkes di kloter, apotek, serta depo obat di setiap daker, tahun ini diterapkan sistem informasi yang dinamai SOBATHAJI.

SOBATHAJI adalah Sistem Manajemen Obat dan Perbekalan Kesehatan Haji. Aplikasi ini berbasis web mobile responsif yang khusus untuk menangani manajemen obat dan perbekalan kesehatan untuk operasional haji.

Aplikasi ini dapat digunakan di Indonesia dan Arab Saudi mulai dari praoperasional, operasional, hingga pascaoperasional haji.

SOBATHAJI dikembangkan oleh Pusat Kesehatan Haji Kemenkes bersama Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kemenkes. Aplikasi ini dibangun berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun dalam manajemen obat dan perbekalan kesehatan haji sehingga mampu menjawab permasalahan terkait manajeman obat dan perbekalan kesehatan haji.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat