, Jakarta Kata healing rasa-rasanya karib di telinga ya. Kata ini kerap sekali digunakan beberapa waktu belakangan.
Healing memiliki makna pemulihan dari kejenuhan, stres, atau capek psikis. Lalu, apa iya harus diwujudkan dengan berlibur ke tempat-tempat wisata atau menginap di hotel?
Baca Juga
4 Kiat Cerdas Liburan Multi-Destinasi, Salah Satunya Pastikan Perlengkapan Traveling Bikin Nyaman
VIDEO: Selain Healing, Ini Hobi Gen Z yang Jadi Tren Hingga Saat Ini
6 Potret Najwa Shihab Healing ke Italia dan Belanda Bareng Kania Sutisnawinata, Cuti Panjang dengan Bestie
Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Galang Lufityanto mengatakan konsep healing saat ini kebanyakan dimaknai dengan liburan atau staycation. Padahal, healing adalah proses penyembuhan diri secara psikologis.
Advertisement
"Healing itu proses membuat psikologis kita jadi sehat lagi atau proses menyembuhkan, mengobati diri secara psikologis," kata Galang mengutip Antara.
Hal terpenting ketika ingin pulih dari rasa jenuh atau stres ya dengan mengetahui masalah lalu mencari penyelesaiannya.
"Cari dulu masalahnya apa, baru healing. Misalnya karena ada masalah dengan rekan kerja atau atasan maka healing dengan liburan atau staycation jadi tidak cocok. Ini malah seperti melarikan diri," katanya di Yogyakarta.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tidak Selalu Healing dengan Liburan
Menurutnya, iburan bisa menjadi pilihan healing apabila persoalan yang dihadapi terkait dengan padatnya pekerjaan sehingga tidak punya waktu untuk beristirahat. Dalam kondisi tersebut, healing dengan liburan atau staycation menjadi cara yang pas untuk mengurai kelelahan kerja.
Namun healing tidak selalu identik dengan hal mahal. Termasuk tidak harus selalu dengan berlibur atau staycation di hotel mewah.
Healing bisa dilakukan di rumah sesederhana mengerjakan hobi."Bisa dilakukan dengan membuat proyek-proyek kecil di rumah. Misalnya mengerjakan hobi seperti merancang, memasak, menjahit, dan lainnya," kata dia.
Dengan melakukan aktivitas ringan yang bisa menghasilkan sesuatu dengan cepat, ujar Galang, hal ini memunculkan perasaan lebih bahagia karena mampu mencapai tujuan.
Selain itu, dapat pula dengan mindfulness, yakni teknik melatih fokus untuk memahami diri sendiri dengan apa yang dirasakan dan dialami.
"Mindfulness ini adalah salah satu teknik healing yang cukup efektif. Contohnya bisa dengan relaksasi seperti meditasi maupun mengatur pernapasan," katanya.
Advertisement
Healing Libatkan 3 Aspek
Senada dengan Galang, psikolog klinis Nirmala Ika mengatakan bahwa healing mencakup beberapa hal.
"Healing tidak sesederhana jalan-jalan ke alam. Untuk bicara tentang healing sebenarnya harus mencakup tiga hal,” kata Nirmala kepada Health , bebeapa waktu lalu. (Baca: Tak Sesederhana Jalan-Jalan di Alam, Ini 3 Hal yang Mencakup Proses Healing)
Ketiga hal yang dimaksud Nirmala adalah level kognisi, level emosi, dan level perubahan perilaku. Setiap level membutuhkan cara healing yang berbeda-beda. Dari level kognisi bisa dengan konseling, coaching, mendengar motivator, dan membaca kata-kata motivasi.
Di level emosi, seseorang dapat diproses secara khusus dengan ahli. Sedangkan, di level perubahan perilaku ada hal-hal yang perlu dilakukan seperti jika masalah yang dihadapi adalah kurang produktif di lingkungan kerja maka perubahan perilaku yang dapat dilakukan adalah mencoba belajar membuat jadwal.
“Alam adalah salah satu caranya karena dengan alam kita dapat energi dan ketenangan. Memang ada terapi di alam dan menurut teori alam memang baik, tapi enggak semua orang juga bisa ke alam.”
Jika Healing Tidak Terlaksana
Jjika proses healing tidak dilaksanakan maka akan ada isu yang tak terselesaikan.
“Kalau healing tidak terlaksana bisa dibilang kita punya isu yang tak selesai-selesai dan ini bisa terbawa sampai tua bahkan bisa diturunkan ke anak-anak,” kata Nirmala,
Ia memberi contoh isu yang tidak terselesaikan dapat berdampak pada model pengasuhan anak di kemudian hari. Misalnya, orangtua selalu menerapkan cara pengasuhan pada anak sesuai dengan pengasuhan yang ia terima ketika masih kecil.
“Misalnya ada istilah, ‘dulu mama atau papa lebih berat dari pada ini’ atau ‘dulu kakekmu lebih kasar, dan yang mama lakuin sekarang tuh baik’ ini menunjukkan masih ada isu yang belum selesai dan dia melimpahkan kepada anaknya.”
Selain berdampak pada pengasuhan, isu yang tak selesai juga bisa terbawa ke lingkungan kerja. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seseorang memperlakukan orang lain di lingkungan kerja.
Misal, atasan yang memperlakukan bawahan dengan seenaknya karena ia pun mengalami hal tersebut di masa lalu.
Terkini Lainnya
4 Kiat Cerdas Liburan Multi-Destinasi, Salah Satunya Pastikan Perlengkapan Traveling Bikin Nyaman
VIDEO: Selain Healing, Ini Hobi Gen Z yang Jadi Tren Hingga Saat Ini
6 Potret Najwa Shihab Healing ke Italia dan Belanda Bareng Kania Sutisnawinata, Cuti Panjang dengan Bestie
Tidak Selalu Healing dengan Liburan
Healing Libatkan 3 Aspek
Jika Healing Tidak Terlaksana
healing
Mindfulness
Psikolog
Liburan
staycation
Rekomendasi
6 Potret Najwa Shihab Healing ke Italia dan Belanda Bareng Kania Sutisnawinata, Cuti Panjang dengan Bestie
6 Tempat Hiking di Bandung yang Cocok untuk Healing Sambil Olahraga
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Keluarga Tolak Autopsi pada Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Setelah Imunisasi
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Pegiat Sepak Bola Sebut Adi Saputra Sosok Visioner untuk Cawagub Sumut
6 Cuitan 'Juni Cepat Berlalu' Bikin Senyum Tipis, Tak Terasa Sudah Berganti Bulan
Bursa Targetkan Transaksi 3% Lewat Short Selling
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
6 Pasang Seleb Dunia Ini Pakai Outfit Sama, Tapi Terlihat Sangat Berbeda
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Dicoret Arema FC, Widodo Cahyono Putro Digaet Madura United Jadi Pelatih dengan Kontrak Setahun
Korea Selatan Perketat Aturan Grup Turis Asal China, Imbas Keluhan Wisatawan yang Dipaksa Belanja
Terganjal Pipa Gas Alam, Proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Kapan Rampung?
Top 3 Berita Bola: PSG Siap Pecahkan Rekor Transfer Buat Bintang Muda Pengganti Kylian Mbappe
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Acara Bersejarah Festival Asia Afrika, Secuplik Soal Dasasila Bandung