, Gaza - Hampir 1,9 juta warga Palestina di Jalur Gaza, menurut PBB, telah meninggalkan rumah mereka dalam dua bulan perang Hamas Vs Israel. Jumlah tersebut setara dengan 85 persen populasi di daerah kantong yang terkepung itu.
Mereka kian terdesak ke wilayah-wilayah yang semakin kecil di Gaza Selatan ketika Israel memperingatkan untuk berlindung dari serangan udara dan darat.
Baca Juga
Sekalipun Amerika Serikat (AS) telah menekan Israel mendeklarasikan zona aman untuk meminimalkan korban sipil, namun Palestina dan kelompok bantuan internasional mengatakan zona tersebut tidak memadai dan tidak memberikan jaminan perlindungan bagi warga Gaza.
Advertisement
"Tidak ada zona 'aman', seluruh Jalur Gaza telah menjadi salah satu tempat paling berbahaya di dunia," kata badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di X alias Twitter pada Rabu (6/12/2023).
Mantan jaksa agung Israel Avihai Mandelblit membela negaranya dengan mengatakan bahwa perintah mengungsi adalah demi memastikan warga sipil terhindar dari bahaya, meskipun ada krisis kemanusiaan terkait dengan dorongan evakuasi massal ke selatan Gaza.
"Satu-satunya hal yang kami coba lakukan adalah melindungi nyawa mereka. Jika mereka tetap tinggal di Khan Younis dalam intensitas pertempuran seperti itu maka banyak nyawa warga sipil yang akan hilang. Yang paling penting adalah mereka tidak akan mati," kata Mandelblit, merujuk pada kota terbesar kedua di Jalur Gaza yang menjadi fokus pengeboman Israel saat ini.
Berikut adalah cara Israel memberi tahu warga Jalur Gaza untuk mengungsi – cara yang memicu kebingungan dan kekacauan atau bahkan justru kematian.
"Ini membagi-bagi wilayah Jalur Gaza … memungkinkan penduduk Gaza menyesuaikan diri dan memahami instruksi, dan mengungsi dari tempat tertentu demi keselamatan mereka, jika diperlukan," sebut pernyataan militer Israel.
Kemudian disertakanlah link ke situs militer Israel dalam bahasa Arab, yang menampilkan apa yang Israel sebut sebagai "Peta Zona Evakuasi".
Warga diminta menentukan lokasi lingkungan mereka pada kotak bernomor, mengingat nomor zonanya, dan kemudian mengikuti instruksi. Faktanya, banyak warga di Gaza kekurangan listrik atau layanan internet, sehingga sulit mengakses peta atau mereka yang telah mengidentifikasi zona menerima pesan beragam baik dari militer Israel maupun penduduk lainnya mengenai apakah zona mereka telah diperintahkan untuk dievakuasi.
Heba Usrof (29), yang berasal dari Khan Younis, tempat pertempuran sengit terjadi, mengatakan kepada NPR bahwa dia melihat peta yang disediakan Israel dan zonanya tidak terdaftar untuk evakuasi.
"Rumah saya berada di zona 55. Zona terakhir dalam daftar evakuasi adalah zona 54," kata Usrof. "Setelah gencatan senjata selesai, mereka menyerang tepat di sebelah rumah kami."
"Mereka menyerang lagi keesokan harinya. Seorang tentara Israel menghubungi tetangga kami, memerintahkan dia untuk mengungsi dan memberitahu semua orang untuk melakukan hal yang sama."
Sekarang Usrof pindah ke Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, di mana dia berbagi apartemen dengan 60 orang lainnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Klaim Israel
![Operasi Darat Israel di Jalur Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UTL_jb--Ga_euh-zcSH17KHBTqk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4661105/original/026125000_1700791082-20231124-Operasi-Darat-Israel-di-Jalur-Gaza-AP-7.jpg)
Juru bicara militer Israel dalam bahasa Arab Avichay Adraee berulang kali mengunggah informasi bersamaan dengan video di X dan Facebook yang bertujuan meyakinkan warga Palestina bahwa Hamas bertanggung jawab atas penderitaan mereka.
Dalam unggahan di X pada Selasa (5/12), dia mengatakan militer Israel beroperasi di daerah Khan Younis dan memperingatkan bahwa jalan utama utara-selatan adalah zona pertempuran padahal sebelumnya itu merupakan jalur aman.
"Jalur yang aman menjadi tidak aman karena tembakan Hamas," katanya.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menyebarkan brosur yang isinya mendesak warga Gaza melarikan diri atau mencari perlindungan. Ini bukan pertama kalinya penduduk Gaza mendapat peringatan semacam ini. Pada tahun 2014, taktik serupa digunakan sebelum serangan Israel ke Jalur Gaza dari utara dan diulangi lagi pada tahun 2021.
Mustafa, yang melarikan diri bersama keluarganya dari Gaza Utara ke Khan Younis kurang lebih 20 hari lalu tiba di Rafah pada Selasa.
"Israel menyuruh kami pergi ke selatan. Kami datang ke sini dan tidak menemukan tempat untuk berlindung. Kami semua berada di jalanan," katanya kepada NPR. "Hamas seharusnya mengamankan rakyat sebelum melakukan hal ini. Mereka seharusnya mengamankan rakyat dan mengamankan tempat bagi rakyat."
Putra Mustafa yang masih kecil mengangkat brosur dari militer Israel yang menghujani mereka pada awal pekan ini dan bertuliskan:
"Kepada penduduk Khan Younis, lingkungan Al-Sater, Hamad, Al-Katiba, Al-Mahatta, Maan dan Bani Suheila!
Dalam beberapa jam mendatang, Pasukan Pertahanan Israel akan memulai serangan hebat di lokasi tempat tinggal Anda dengan tujuan menghancurkan organisasi teroris Hamas.
Jangan bergerak lagi, demi keselamatan Anda sendiri, tetaplah di shelter atau rumah sakit tempat Anda berada saat ini. Jangan keluar.
Keluarnya Anda sangat berbahaya!
Siapa yang memperingatkan, tidak bersalah.
Pasukan Pertahanan Israel"
Advertisement
Israel Bunuh 17.177 Warga Palestina di Gaza Sejak 7 Oktober
![Militer Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/btu1a83sZNP8MabaV1QOhLFK88c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4670754/original/054369300_1701421549-20231201-Israel_Kembali_Bombardir_Gaza-AFP_4.jpg)
Otoritas kesehatan Palestina dalam laporan terbarunya pada Kamis (7/12) seperti dilansir The Guardian menuturkan setidaknya 350 warga Palestina tewas di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian setidaknya total 17.177 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dan 46.000 lainnya terluka sejak akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.
Sejumlah saksi menyebutkan bahwa sekitar 20 orang tewas dalam serangan udara yang menghantam dua rumah di bagian pemukiman Rafah di Gaza Selatan. Rafah, kota di perbatasan selatan dengan Mesir, adalah tempat Pasukan Pertahanan Israel memerintahkan warga Palestina mengungsi guna menghindari pengeboman.
![INFOGRAFIS_Jalur Gaza terbagi atas lima kegubernura](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/3ie_Yy_JwbkbtIuqovKS08YBQas=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4653692/original/074709800_1700285705-231118_INFOGRAFIS_Jalur_Gaza_terbagi_atas_lima_kegubernura_S.jpg)
Terkini Lainnya
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Klaim Israel
Israel Bunuh 17.177 Warga Palestina di Gaza Sejak 7 Oktober
Amerika Serikat
Jalur Gaza
Gaza
Palestina
Hamas
Israel
Benjamin Netanyahu
Perang Hamas Vs Israel
Khan Younis
Rekomendasi
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Israel Serang Gaza Selatan Termasuk Khan Younis Sehari Usai Perintah Evakuasi, 8 Warga Sipil Tewas
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Israel Paksa Warga dan Pengungsi Palestina Tinggalkan Khan Younis
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Relawan Dokter Ungkap Pengalaman Bertugas di Jalur Gaza, Tangani Luka Tembak dan Ledakan Jadi Pekerjaan Sehari-hari
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
6 Fakta Izna yang Terpilih Jadi Pemenang I-LAND 2, Penuh Kejutan Emosional
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
Komisi II DPR: Proses Penggantian Posisi Ketua KPU Harus Dilakukan Secepat Mungkin
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon
Gawat, Akses Server PDNS Diduga Hanya Pakai Password Admin1234
Inilah Jumlah Langkah yang Perlu Dilakukan Setiap Hari untuk Menjaga Kesehatan
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Perlukah Pemerintah Bentuk Satgas Penertiban Impor Ilegal?
Jangan Lewatkan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Saham BBRI Naik Tipis Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Rayakan Ulang Tahun ke-7, Wuling Tebar Promo DP Murah Rp 8 Jutaan untuk Mobil Listrik