, Gaza - Kantor PBB di Jenewa, Swiss, menguraikan skala mengerikan serangan Israel terhadap Gaza dengan mengutip laporan Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Rata-rata, satu anak terbunuh dan dua anak terluka setiap 10 menit selama perang di #Gaza, lapor UNRWA.
Baca Juga
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Anak-anak #BUKANTARGET."
Advertisement
On average, one child is killed and two children are injured every ten minutes during the war in #Gaza, reports @unrwa.Children are #NotATarget. pic.twitter.com/DV8eYN40d4
— United Nations Geneva (@UNGeneva) November 6, 2023
Hingga berita ini diturunkan, total warga Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 menurut otoritas kesehatan Gaza mencapai 10.022, di mana 4.104 di antaranya adalah anak-anak. Demikian seperti dilansir The Guardian, Senin (6/11).
Pada Jumat (3/11), Direktur UNRWA Thomas White mengungkap hal yang tidak kalah memilukan, yaitu rata-rata warga Palestina di Gaza hidup dari dua potong roti yang terbuat dari tepung yang ditimbun PBB.
White mendefinisikan Gaza sebagai panggung kematian dan kehancuran. Tidak ada tempat aman di Gaza, kata dia, orang-orang mengkhawatirkan kehidupan mereka, masa depan mereka, dan kemampuan mereka untuk memberi makan keluarga.
Seorang film-maker di Gaza, Bisan Owda, menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikabarkan telah melintasi Rafah tidak menjangkau warga di Gaza utara, tempatnya berada saat ini.
"Bantuan kemanusiaan tidak mencapai wilayah utara, mereka ke selatan ... Kebanyakan orang berada di utara. Kami butuh bahan bakar, kamu butuh pasokan medis, kami butuh makanan ... Kami lapar, kami seharusnya makan sehari sekali, tapi kali ini bahkan kami tidak bisa makan sekalipun. Eksistensi kami tidak ada nilainya, uang kami tidak ada nilainya ... tidak ada apapun," ungkap Bisan.
View this post on Instagram
UNRWA, mendukung sekitar 89 toko roti di seluruh Gaza, dengan tujuan memberikan roti kepada 1,7 juta orang di wilayah kantong yang dikuasai Hamas tersebut. Namun, kata dia, sekarang bahkan orang-orang tidak hanya mencari roti, tapi juga air.
Wakil koordinator PBB untuk Timur Tengah, yang juga koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina, Lynn Hastings menuturkan bahwa hanya satu dari tiga jalur pasokan air dari Israel yang beroperasi.
"Banyak orang bergantung pada air tanah yang payau," kata dia, dikutip dari AP.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gaza Sekarat
Kepala Urusan Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengungkapkan bahwa negosiasi intensif sedang dilakukan antara pihak berwenang dari Israel, Mesir, Amerika Serikat (AS), dan PBB mengenai izin masuk bahan bakar ke Gaza.
Bahan bakar, tegas Griffiths, sangat penting untuk operasional institusi, rumah sakit, dan distribusi air serta listrik.
Menggemakan pernyataan Griffiths, Hastings mengatakan, "Generator cadangan, yang sangat penting untuk menjaga rumah sakit, pabrik desalinasi, fasilitas produksi makanan dan layanan penting lainnya satu per satu berhenti beroperasi karena kehabisan pasokan bahan bakar."
Tidak kalah penting adalah pasokan gas yang dibawa ke Gaza dari Mesir oleh pihak swasta sebelum perang Hamas Vs Israel meletus semakin menipis.
"Organisasi bantuan seperti UNRWA tidak akan bisa turun tangan dan meniru jaringan distribusi yang dilakukan sektor swasta untuk barang penting ini," tutur White.
Hampir 600.000 orang, kata White, berlindung di 149 fasilitas UNRWA, di mana besar adalah sekolah. Namun, diakuinya bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan banyak orang di Gaza utara, tempat Israel melakukan operasi darat dan udara yang intens pasca serangan Hamas 7 Oktober.
Rata-rata 4.000 pengungsi di Gaza tinggal di sekolah tanpa sumber daya untuk menjaga sanitasi yang layak.
"Kondisinya sangat menyedihkan, di mana perempuan dan anak-anak tidur di ruang kelas dan laki-laki tidur di luar, di tempat terbuka," ungkap White.
PBB tidak bisa memberi mereka keamanan, tegas White, sambil merujuk pada lebih dari 50 fasilitas UNRWA yang terdampak konflik, termasuk lima yang terdampak langsung.
"38 orang tewas di tempat penampungan kami. Saya khawatir dengan pertempuran yang terjadi di wilayah utara saat ini, jumlah tersebut akan bertambah secara signifikan," ujarnya.
Advertisement
PBB Tak Berdaya
Griffiths membeberkan bahwa 72 staf UNRWA tewas sejak 7 Oktober.
"Saya pikir ini adalah jumlah tertinggi staf PBB yang hilang dalam konflik," kata Griffiths.
"Total lebih dari 9.000 orang yang terbunuh di Gaza adalah empat kali lebih banyak dibandingkan konflik 50 hari antara Israel dan Hamas di Gaza pada tahun 2014 ketika lebih dari 2.200 warga Palestina terbunuh."
Griffiths menambahkan bahwa jumlah korban sebenarnya hanya akan muncul setelah puing-puing di Gaza dibersihkan. Dia menyerukan jeda kemanusiaan demi memungkinkan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan.
Di lain sisi, Griffiths mendesak pula pembebasan segera sandera oleh Hamas dan perlindungan seluruh warga sipil oleh kedua belah pihak sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.
Namun, desakan Griffiths dikritik oleh Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour. Pasalnya, alih-alih menggunakan terminologi gencatan senjata, Griffiths menyuarakan jeda kemanusiaan, istilah yang dipilih oleh AS.
"Itu berarti, Israel terus membunuh warga Palestina, namun sesekali memberi kami waktu beberapa jam untuk mendapat makanan dan barang lainnya," sebut Mansour.
Seperti halnya Israel, AS menentang gencatan senjata karena menilai hal itu dapat menguntungkan Hamas. Dan Washington memilih memakai istilah jeda kemanusiaan untuk mengizinkan bantuan masuk.
Mansour menggarisbawahi bahwa gencatan senjata sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
"Hampir 50 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah dihancurkan oleh Israel dan situasi yang dihadapi warga Palestina tidak lagi dapat dipahami dan digambarkan," imbuhnya. "Hal ini mengharuskan kita semua melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikannya."
Terkini Lainnya
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Gaza Sekarat
PBB Tak Berdaya
Gaza
Jalur Gaza
Palestina
Hamas
Israel
UNRWA
PBB
Roti
Bahan Bakar
Perang Hamas Vs Israel
anak-anak
Rekomendasi
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata
Aksi Dua Lipa di Festival Glastonbury 2024 Jadi Ajang Perang Bendera Antara Pendukung Palestina dan Israel
Relawan Dokter Ungkap Pengalaman Bertugas di Jalur Gaza, Tangani Luka Tembak dan Ledakan Jadi Pekerjaan Sehari-hari
AS Pasok 14.000 Lebih Bom Seberat 970 Kg ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
INH Bakal Bangun Kampung Indonesia di Jalur Gaza Palestina, Begini Konsepnya
Israel Izinkan 68 Orang di Gaza Ikut Evakuasi Medis Pertama Sejak Mei, Termasuk 19 Anak
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Pesawat Air Europa dari Madrid Turbulensi dan Mendarat Darurat ke Brasil, 40 Orang Terluka
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Hong Kong Bersiap Sambut 2 Panda dari China
Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Berita Terkini
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini, Sangat Tidak Sehat
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Gelar Unpacked 2024 di Paris, Ini Deretan Gadget yang bakal Dirilis Samsung
Top 3: Data PDN Dibobol Hacker, 1.479 Permohonan Izin Usaha Lumpuh
Top 3 Islami: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juli 2024: Muharram, Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh Lengkap Niat dan Tata Caranya
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Cuaca Hari Ini Rabu 3 Juli 2024: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024