, Sydney - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka dalam insiden kecelakaan yang terjadi di Australia Selatan, tepatnya di daerah Chain of Ponds, Rabu kemarin.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney mengonfirmasi insiden kecelakaan tersebut, dikutip dari laman ABC Indonesia, Senin (23/10/2023).
Baca Juga
Penumpang pria berusia 28 tahun yang tinggal di daerah Elizabeth, Australia Selatan, dilaporkan meninggal di lokasi kejadian.
Advertisement
Sementara itu, pengemudi mobil yang berusia 25 tahun dan dua penumpang lainnya, berusia 25 dan 23 tahun, mengalami luka parah.
Berdasarkan pernyataan kantor kepolisian Australia Selatan, mobil tersebut keluar dari jalan dan menabrak pohon sebelum pukul 9.30 pagi waktu Adelaide.
Arya Putubaya, staf protokol konsuler dari KJRI di Sydney mengatakan keempat korban kecelakaan mobil adalah pemegang working holiday visa (WHV) berkewarganegaraan Indonesia.
Ia mengatakan satu korban masih dirawat di ICU Adelaide Royal Hospital, sementara dua lainnya sudah keluar dari ICU.
"Kalau yang sudah keluar dari ICU itu patah-patah tulang dan memar, jadi sudah dikeluarkan dari ICU, sudah stabil," kata Arya kepada wartawan ABC Indonesia Natasya Salim.
"Namun ada satu yang di ICU, yang belum sadarkan diri."
Ia mengatakan keempat pria tersebut sedang dalam perjalanan pulang setelah bekerja 'shift' malam saat kecelakaan itu terjadi.
"Jadi infonya sih mereka kerja dari pukul 11 [malam] sampai dengan subuh, lalu setelah kerja salah satu dari penumpang itu harus divaksinasi sehingga harus menunggu sampai pukul 7 pagi," katanya.
"Setelah vaksin baru mereka akan kembali ke kediamannya."
"Kemungkinan besar karena lelah dan mungkin kehilangan konsentrasi jadi menyebabkan kecelakaan."
Tapi penyebab kecelakaan belum dikonfirmasi oleh Kepolisian Australia Selatan yang saat ini masih menyelidikinya.
Jalanan tempat terjadinya kecelakaan bernama South Para Road ditutup selama beberapa jam sebelum dibuka kembali setelah pukul 15.00 waktu setempat.
Warga Indonesia yang tewas tersebut menjadi korban ke-93 yang meninggal akibat kecelakaan di Australia Selatan.
Kecelakaan ini terjadi hanya empat bulan setelah WNI pemegang WHV lainnya, Armitha Seha Safitri meninggal akibat kecelakaan mobil Juli lalu.
Innalillah, Kecelakaan Maut Kendaraan dan Motor di Bawen Semarang
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keluarga Meminta Jenazah Dipulangkan
![Arti Mimpi Melihat Orang Kecelakaan yang Menandakan Masalah](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_Nz9_Ne4AOVjPi9Y_mZTrKdPN_U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3950384/original/015456000_1646207805-pexels-artyom-kulakov-2265634__1_.jpg)
Arya mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga dari korban yang meninggal.
Menurutnya, pihak keluarga sudah mengetahui kalau proses pemulangan jenazah ini "akan memakan waktu" karena perlu menunggu pemeriksaan polisi.
"Sesuai dengan permintaan dari keluarganya, rencananya jenazah akan dipulangkan," ujar Arya kepada ABC Indonesia.
"KJRI akan membantu proses pemulangan termasuk pengurusan dokumen-dokumennya dan lain-lain dan memastikan semua hak-hak diberikan."
Jenazah saat ini masih berada di tangan petugas koroner, yang akan memeriksa penyebab kematian.
"Setelah itu kalau sudah, akan diserahkan ke funeral home. Di funeral home ini baru keluarga dan teman, saudara bisa melihat jenazahnya."
Advertisement
Jumlah Kecelakaan di Australia Selatan Lebih Banyak dari Tahun Lalu
![Ilustrasi Kecelakaan Mobil](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kOhYbueZizS7zQ1UH8ClNtjkPUo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1978375/original/083481900_1520595481-1.jpg)
Darren Fielke dari pelayanan lalu lintas Kepolisian Australia Selatan mengatakan jumlah kecelakaan kendaraan di Australia Selatan selama 10 tahun terakhir belum pernah sebanyak tahun ini.
"Kita harus menghentikannya, kami ingin agar warga berhenti mengambil risiko di jalan, kami ingin mereka sadar," kata Darren.
"Kami ingin jumlah [kecelakaan] berhenti bertambah. Tidak bisa seperti ini terus."
Mengebut, mengemudi dengan tidak hati-hati, tidak memakai sabuk pengaman, mengemudi sambil mabuk atau memakai narkoba adalah beberapa penyebab kecelakaan di Australia Selatan.
Sejauh ini sudah ada 656 kecelakaan parah di jalanan Australia Selatan, lebih banyak dari tahun lalu yang jumlahnya mencapai 564 kasus.
Darren mengatakan pengemudi yang sudah berpengalaman berusia 40-70 tahun adalah yang paling sering mengalami kecelakaan.
"Bukan soal pengguna jalan yang sudah tua, atau yang muda. Kebanyakan pengemudi yang sudah berpengalaman justru adalah yang mengambil risiko dan melakukan kesalahan," katanya.
"Semua pengguna jalan, tidak peduli berapa umur mereka, seberapa berpengalamannya, sudah berapa lama mengemudi, seberapa pandai menyetirnya, tetap harus mengemudi dengan hati-hati, dan tidak mengebut."
![Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9jCK7qJWS1xh-r5uNJU781fpExg=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1218890/original/073684800_1461916178-1200x1600-_kompresi_.jpg)
Terkini Lainnya
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
5 Fakta Kasus Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Dalang Pelaku WNI di Kamboja
Alasan Tersangka Penipuan dengan Modus Like Video YouTube Kirim 15 Rekening Bank ke Kamboja
Keluarga Meminta Jenazah Dipulangkan
Jumlah Kecelakaan di Australia Selatan Lebih Banyak dari Tahun Lalu
WNI
Sydney
Australia
Kecelakaan
KJRI
Rekomendasi
5 Fakta Kasus Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Dalang Pelaku WNI di Kamboja
Alasan Tersangka Penipuan dengan Modus Like Video YouTube Kirim 15 Rekening Bank ke Kamboja
Jens Raven Resmi Jadi WNI, Timnas Indonesia Ketambahan Amunisi Jelang Piala AFF U-19 2024
Polisi Buru Dalang Penipuan dengan Modus Like Video YouTube, Diduga WNI yang Tinggal di Kamboja
Ricuh Unjuk Rasa RUU Pajak di Kenya, KBRI Nairobi: 99 WNI Aman dan Tengah Siapkan Rencana Kontigensi
19 WNI Selamat dari Ancaman Hukuman Mati di Luar Negeri pada 2023
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
2 Pelaut Indonesia Hilang Akibat Kapal Penangkap Ikan Korea Selatan Terbalik di Lepas Pantai Mokpo
Kebakaran Gedung Apartemen di Kuwait Tewaskan 41 Orang, Kemlu: Sejauh Ini Tak Ada WNI Jadi Korban
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum