, Jakarta - Menanggapi krisis iklim yang terus meningkat setiap tahunnya akibat aktivitas pemanasan global, sebuah studi baru meyakini bahwa ada beberapa negara dan wilayah yang akan terkena dampak paling parah bila tidak siap menghadapinya.
Saat ini, gelombang panas yang berbahaya sudah memecahkan rekor dan suhu masih terus meningkat.
Baca Juga
Oleh sebab itu, para ilmuwan menganalisis kumpulan data suhu selama lebih dari 60 tahun, serta model iklim, untuk menghitung kemungkinan terjadinya gelombang panas ekstrem walaupun sebelumnya belum ada catatan pernah di sejarah.
Advertisement
Hasilnya, mereka mengidentifikasi wilayah berikut sebagai hot spots atau lokasi terdampak gelombang panas berisiko tinggi:
- Afghanistan
- Papua Nugini
- Amerika Tengah – termasuk Guatemala, Honduras, dan Nikaragua
Menurut laporan yang diterbitkan Selasa 25 April di jurnal Nature Communications, daerah-daerah ini sangat rentan karena populasinya yang tumbuh cepat dan akses terbatas ke perawatan kesehatan serta pasokan energi, yang pada akhirnya merusak ketahanan mereka terhadap suhu ekstrem.
"Ada bukti di sana bahwa daerah-daerah itu mungkin akan mengalami gelombang panas yang besar dan mereka tidak siap untuk itu," kata Dann Mitchell, seorang profesor ilmu atmosfer di University of Bristol di Inggris dan rekan penulis studi mengutip dari CNN World, Jumat (28/4/2023).
"Ancaman yang dihadapi Afghanistan sangat mencolok," tambah Mitchell. Tidak hanya potensinya yang tinggi untuk memecahkan rekor panas ekstrem, tetapi dampaknya akan memburuk dengan situasi sulit yang sudah dihadapi negara ini.
Saat ini, Afghanistan sedang berjuang dengan masalah sosial dan ekonomi yang mengerikan.
Negara tersebut juga memiliki pertumbuhan populasi yang terhadang dengan masalah sumber daya yang terbatas.
"Ketika gelombang panas yang sangat ekstrem akhirnya datang, maka akan segera ada banyak masalah," kata Mitchell.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Gelombang Panas
Gelombang panas memiliki dampak negatif yang luas. Mereka mengurangi kualitas udara, memperburuk kekeringan, meningkatkan risiko kebakaran hutan, dan dapat menyebabkan infrastruktur rusak.
Selain itu, mereka juga sangat merugikan kesehatan manusia, menjadikan panas ekstrem sebagai salah satu bencana alam paling mematikan.
Ketika terkena cuaca panas ekstrem, manusia biasanya kelelahan atau dapat serangan panas. Hal ini dapat memicu ke berbagai gejala berbahaya lain, seperti sakit kepala, pusing, mual, dan kehilangan kesadaran.
Namun menurut Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), heat stroke adalah penyakit terkait panas yang paling serius karena menyebabkan suhu tubuh meningkat dalam hitungan menit, dan bahkan dapat menyebabkan cacat permanen ataupun kematian.
Bahayanya, situasi gelombang panas kemungkinan akan terus memburuk ke depannya.
"Gelombang panas dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya hanya akan menjadi lebih intens kedepannya, karena dunia terus membakar bahan bakar fosil," kata Friederike Otto, seorang ilmuwan iklim di Institut Perubahan Iklim Grantham di Imperial College London, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Advertisement
Daerah yang Sudah Terkena Dampak
Tahun ini, beberapa daerah telah mengalami suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada bulan Maret, sebagian Argentina bergulat dengan suhu hingga 10 derajat Celcius, atau 18 derajat Fahrenheit, yang merupakan suhu di atas normal.
Sementara, pada bulan April, rekor suhu tinggi dipecahkan di sebagian besar Asia.
Tidak ada tempat yang aman, catat laporan tersebut, yang menemukan bahwa gelombang panas yang “tidak masuk akal secara statistik” terjadi antara tahun 1959 dan 2021 pada 30% wilayah yang diteliti.
Ini termasuk gelombang panas Pasifik Barat Laut tahun 2021, di mana rekor suhu tertinggi terpecahkan, bahkan menewaskan ratusan orang.
Selain itu di Lytton, British Columbia, suhu memuncak di bawah 50 derajat Celcius (121 derajat Fahrenheit) pada Juni 2021, memecahkan rekor sebelumnya hampir 5 derajat. Desa itu hampir hancur total oleh kebakaran hutan hanya beberapa hari kemudian.
Menurut para ilmuwan, peristiwa itu hampir tidak mungkin terjadi jika tidak ada perubahan iklim.
Dan berdasarkan laporan ini, beberapa bagian di China, termasuk Beijing, dan negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Belgia, juga menghadapi risiko tinggi.
Jutaan orang yang tinggal di daerah berpenduduk padat dapat terkena dampak buruk gelombang panas, bahkan jika negara-negara tersebut memiliki sumber daya untuk mengurangi beberapa dampak terburuk.
Langkah untuk Menanggapi Situasi
Laporan ini berfungsi sebagai peringatan bagi pemerintah di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi peristiwa panas yang jauh melampaui rekor suhu saat ini.
Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti menyiapkan pusat pendingin dan mengurangi jam kerja bagi mereka yang bekerja di luar.
Ada banyak kebijakan yang dapat diterapkan pemerintah untuk menyelamatkan nyawa, kata Otto, termasuk “mempersiapkan rencana pengelolaan gelombang panas, memastikan dan menguji penerapannya, memberi tahu publik tentang gelombang panas yang akan segera terjadi, dan melindungi orang yang rentan terhadap dampak gelombang panas. ”
Peristiwa panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkat kemungkinannya karena dunia terus membakar bahan bakar fosil, kata Lucas Vargas Zeppetello, seorang peneliti di Universitas Harvard.
“Itu berarti, kita tidak tahu apa yang bisa terjadi jika populasi besar terpapar tekanan panas dan kelembapan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Vargas Zeppetello, “tetapi gelombang panas dalam beberapa dekade terakhir sudah sangat mematikan."
Terkini Lainnya
Akankah Kita Bisa Berhenti Menggunakan Plastik di Kehidupan Sehari-hari?
India hingga Amerika Utara Diselimuti Gelombang Panas, Suhu Terpanas hingga 52 Derajat Celcius
Kasihan, Satwa Liar di Antartika Terpapar Sinar Matahari Berbahaya Akibat Lapisan Ozon Berlubang
Dampak Gelombang Panas
Daerah yang Sudah Terkena Dampak
Langkah untuk Menanggapi Situasi
Pemanasan Global
Cuaca Panas Ekstrem
Dampak Perubahan Iklim
Gelombang panas
Suhu Ekstrem
Papua Nugini
daftar
peringkat
Rekomendasi
India hingga Amerika Utara Diselimuti Gelombang Panas, Suhu Terpanas hingga 52 Derajat Celcius
Kasihan, Satwa Liar di Antartika Terpapar Sinar Matahari Berbahaya Akibat Lapisan Ozon Berlubang
Sekjen PBB Antonio Guterres Sebut Dunia Makin Jauh dari Target Pembatasan Pemanasan Global
Hujan Lebat Picu Banjir dan Tanah Longsor di Sri Lanka, Sekolah-sekolah Diliburkan
PGN Gunakan Teknologi AI untuk Tekan Emisi, Begini Caranya
PM Singapura Janjikan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Turbulensi Singapore Airlines
Studi: Populasi Lansia Akan Semakin Rentan Terhadap Suhu Ekstrem pada Tahun 2050
Studi Ini Kuak Musim Panas 2023 Jadi yang Terpanas dalam 2.000 Tahun
Susun Material Konstruksi Reflektifitas Surya, Komunitas SBCC Studi Banding ke Australia
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Ratusan Pendemo Turun ke Jalanan Kota Mexico City, Advokasikan Hak-hak Hewan
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Berita Terkini
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
Berjiwa Bebas, 2 Zodiak Ini Suka Menghindari Pernikahan Meski Didesak Keluarga
Generasi Muda China Doyan Menabung saat Gen Z di Dunia Menumpuk Utang, Ada Apa?
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival
6 Momen Kelulusan SD Anak Daus Mini dan Yunita, Wajah Tampannya Curi Perhatian
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Azriel Hermansyah Dibilang Netizen Pengangguran, Inilah Kekayaannya yang Berasal dari Berbagai Sumber
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini, Sangat Tidak Sehat
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Gelar Unpacked 2024 di Paris, Ini Deretan Gadget yang bakal Dirilis Samsung