, Bangkok - Thailand dikenal mempunyai hukum ketat tentang siapapun yang mengkritik kerajaannya. Kali ini seorang wanita terjerat dalam sanksi tersebut dan dipenjara selama 43 tahun.
Dikutip dari BBC, Rabu (20/1/2021), hukuman 43 tahun itu merupakan sanksi terberat Thailand karena telah menghina monarki.
Baca Juga
Anchan (63), mantan PNS yang dikenal dengan nama itu dikenakan sanksi menghina kerajaan gara-gara memposting klip audio dari podcast di media sosial. Ia mengatakan hanya membagikan file audio tersebut dan tidak mengomentari kontennya.
Advertisement
Hukum lèse-majesté Thailand, yang melarang penghinaan apapun terhadap monarki, termasuk yang paling ketat di dunia.
Setelah sempat ada jeda selama tiga tahun atas hukum tersebut, Thailand menghidupkan kembali undang-undang kontroversial pada akhir tahun lalu dalam upaya untuk mengekang protes anti-pemerintahan yang sudah berlangsung berbulan-bulan.
Demonstran tersebut menuntut perubahan pada monarki.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awalnya Dijatuhi Hukuman Selama 87 Tahun
Anchan mengaku bersalah atas 29 pelanggaraan terpisah dalam berbagi dan mengunggah klip di Youtube dan Facebook antara 2014 dan 2015, kata pengacaranya.
Awalnya, ia dijatuhi hukuman 87 tahun yang telah dipotong karena ia mengaku bersalah.
Tidak hanya Anchan, ada 14 orang lainnya yang dikenakan sanksi lèse-majesté tak lama setelah junta militer merebut kekuasaan pada 2014.
Junta militer bersumpah untuk membasmi kritik terhadap monarki.
Anchan dan 14 orang lainnya dituduh bersalan karena mengunggah podcast. Aksi populer di kalangan pembangkang yang mempertanyakan monarki.
Pembuat podcast tersebut hanya menjalani dua tahun penjara dan telah dibebaskan.
Persidangan diadakan secara tertutup dan bukti terhadap terdakwa dirahasiakan dengan alasan keamanan nasional.
Dengan hukuman yang begitu keras dari perbuatan yang tidak seberapa, terlihat bahwa pihak berwenang ingin mengirim peringatan kepada pembangkan lainnya untuk berhenti berbicara tentang monarki.
Jonathan Head dari BBC mengatakan, tahun lalu terjadi gelombang protes yang dipimpin oleh mahasiswa.
Protes tersebut mempertanyakan terbuka tentang kekayaan, peran politik, dan kehidupan pribadi Raja Vajiralongkorn dalam skala yang bersejarah untuk Thailand.
Lebih dari 40 aktivis muda telah didakwa dengan lèse-majesté selama beberapa minggu terakhir.
Undang-undang tersebut dikecam oleh pejabat PBB karena dianggap terlalu keras.
Karena hal tersebut, raja meminta untuk menangguhkannya selama tiga tahun sampai tahun lalu.
Advertisement
Kelompok HAM: Hukum Lèse-Majesté Adalah Alat Politik
Thailand memiliki sejarah panjang kerusuhan politik dan protes. Tapi, gelombang baru dimulai sejak Februari tahun lalu setelah pengadilan memerintahkan partai oposisi pro-demokrasi yang belum lama terbentuk untuk dibubarkan.
Walau demonstran memang memiliki berbagai tuntutan yang berkaitan dengan pemerintah, hal-hal benar-benar baru dimulai ketika para demonstran mulai mempertanyakan kekuatan monarki.
Protes yang ada termasuk tuntutan untuk mengekang kekuasaan yang baru-baru ini diperluas ke monarki dan menantang keputusan raja untuk menyatakan kekayaan Mahkota sebagai milik pribadinya, menjadikannya orang terkaya di Thailand.
Ada juga pertanyaan tentang keputusan Raja Vajiralongkorn untuk mengambil komando pribadi dari semua unit militer yang berbasis di Bangkok.
Konsentrasi kekuatan militer di tangan kerajaan belum pernah terjadi di era modern Thailand.
Langkah tersebut mengirimkan gelombang kejutan ke negara yang populasinya sejak lahir diajari untuk menghormati dan mencintai monarki serta takut akan konsekuensi membicarakannya.
Belum ada definisi jelas apa yang sebetulnya merupakan penghinaan terhadap monarki Thailand dan kelompok HAM mengatakan bahwa hukum lèse-majesté sering digunakan sebagai alat politik untuk mengekang kebebasan berbicara dan menolak seruan oposisi untuk reformasi dan perubahaan.
Para royalis telah mengatakan kepada demonstasi yang dipimpin mahasiswa untuk menentang mereka sekaligus mengatakan para pengunjuk rasa menginginkan penghapusan monarki, suatu hal yang mereka tolak.
Reporter : Paquita Gadin
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah
Terkini Lainnya
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Hina Kerajaan, Tak Ditahan Usai Bayar Jaminan Rp223 Juta
Akibat Hina Raja, Musisi dan Anggota Parlemen di Thailand Dijatuhi Hukuman Penjara
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Awalnya Dijatuhi Hukuman Selama 87 Tahun
Kelompok HAM: Hukum Lèse-Majesté Adalah Alat Politik
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah
Thailand
monarki
Raja Vajiralongkorn
demo
Anti-Monarki
Lese Majeste
Rekomendasi
Akibat Hina Raja, Musisi dan Anggota Parlemen di Thailand Dijatuhi Hukuman Penjara
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Pasukan Israel Lancarkan Serangan Bom ke 2 Kota di Lebanon Selatan
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Euro 2024
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Berita Terkini
Ayu Ting Ting Dipanggil Ayah Muhammad Fardhana Sebelum Putuskan Batal Nikah, Bahas Apa?
Pemerintah Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Papua Nugini
PDIP Usul MPR Kembali Berwenang Tetapkan GBHN Lewat Amandemen UUD 1945
Tren Kasus Uroginekologi pada Wanita Meningkat di Surabaya, Apa Penyebabnya?
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
KPUD Garut Berpacu Kejar Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada Garut 2024, Kapan Selesai ?
Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara, Ribuan Orang Padati Kawasan Monas Jakarta
6 Potret Surya Insomnia Jadi Vokalis Saat Manggung, Pose Rangkul Dikta Langsung Curi Perhatian
Kumpulan Hoaks Seputar Anies Baswedan Terbaru, Simak Faktanya
Ayah Muhammad Fardhana Beberkan Penyebab Putusnya Hubungan Ayu Ting Ting dengan Anaknya
KPK: Kerugian Negara Kasus Korupsi Bansos Presiden Naik Menjadi Rp250 Miliar
514 DPC PDIP Gugat Penyidik KPK gegara Sita Buku Catatan Sekjen Hasto
Korea Utara Tindak Tegas Pelaku Pelanggaran Budaya, Larang Pakai Gaun Pengantin hingga Bahasa Gaul
PMN ke BUMN Bukan Sembarangan, Ini Acuan Sri Mulyani