, Irak - Empat demonstran terbunuh oleh tabung gas air mata di Baghdad, Irak pada Kamis 14 November 2019. Hal itu terjadi ketika pasukan keamanan berusaha menghentikan gerakan akar rumput terbesar untuk menyapu Irak dalam beberapa tahun.
Elite politik Irak mendapat tekanan baru dalam beberapa hari terakhir. Baik dari jalanan maupun masyarakat internasional untuk secara serius menanggapi seruan untuk reformasi.
Baca Juga
20 Mei 2013: Tornado Seluas 3 Km 'Sapu' Oklahoma, Picu Jalur Kematian 51 Orang
19 Mei 2012: Ledakan Bom di Sekolah Menengah Italia Tewaskan 1 Siswa
VIDEO: Israel Lanjutkan Operasi Militer di Gaza, Korban Tewas Tembus 35 Ribu!
Perserikatan Bangsa-bangsa, Amerika Serikat dan kelompok-kelompok hak asasi manusia seluruhnya mengkritik tanggapan keras pemerintah Baghdad terhadap protes yang telah menewaskan lebih dari 330 orang sejak awal Oktober 2019 ini, seperti dilansir nst.com, Sabtu (16/11/2019).
Advertisement
Sementara itu pada Kamis pagi, empat pemrotes tewas ketika mereka dihantam oleh tabung gas air mata di dekat kamp protes utama ibukota di Tahrir Square (Liberation), sumber medis mengatakan.
Dalam pertempuran sengit, sekelompok pria muda yang mengenakan topeng bedah dan helm konstruksi melemparkan tabung gas air mata ke arah polisi anti huru hara yang ditempatkan di balik dinding ledakan beton.
Kemudian dikutip dari abcnews.go.com, bentrokan tersebut juga turut melukai setidaknya 62 orang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Serangan Berlebihan Keamanan Irak
![Gelombang Protes Merebak di Irak, Korban Tewas Berjatuhan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xcHq2h29OfuzMx_HqdOY3EAfx1w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2928906/original/029287900_1570076330-20191003-Irak-1.jpg)
Para pengunjuk rasa telah menduduki alun-alun selama tiga minggu. Mereka menantang peluru tajam, granat setrum. Serta, bahkan tembakan senapan mesin, seperti dilansir nst.com.
Sementara itu, pasukan keamanan sangat bergantung pada gas air mata untuk mengurung mereka di Tahrir.
Lalu, kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh mereka menembakkan kaleng-kaleng itu secara tidak langsung ke kerumunan dalam jarak dekat. Hal tersebut meremukkan tengkorak dan dada pengunjuk rasa.
Tak hanya itu, seorang aktivis yang marah mengingatkan pasukan keamanan bahwa pemimpin agama Syiah atau marjaiyah, sudah mengutuk kekerasan yang berlebihan tersebut.
“Bukankah marjaiyah mengatakan pasukan tidak boleh menggunakan tembakan langsung?” Kata altivis tersebut berteriak dengan marah.
"Apakah ini tidak dianggap sebagai tembakan langsung?" imbuhnya
Terlepas dari itu, tepat di sampingnya, seorang demonstran dibawa pergi setelah jatuh di tanah. Ia terkena oleh gas air mata yang kuat.
Selain itu, dikutip dari nst.com, kematian hari Kamis menandai kebangkitan pertumpahan darah setelah beberapa hari protes yang relatif damai di ibukota.
Kerumunan di Tahrir telah membengkak lagi dengan para siswa dan guru yang menyerang dalam beberapa hari terakhir.
Di bagian selatan Diwaniyah, Nasiriyah, Hilla dan Kut, sekolah dan sebagian besar kantor pemerintah tutup pada Kamis.
Sementara itu, di sebuah kota di utara Nasiriyah, pasukan keamanan memberlakukan jam malam baru mulai dari pukul 16:00 waktu setempat hingga pagi berikutnya.
Bala bantuan juga tiba di daerah itu untuk membantu menahan unjuk rasa di sana, kata sumber keamanan. Hal itu dilakukan usai pengunjuk rasa membakar rumah pejabat setempat dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan, Kota Tua Najaf yang merupakan salah satu situs paling suci Syiah Islam, turut bergabung dengan unjuk rasa umum pada Kamis.
Advertisement
Penyebab Kemarahan Warga Irak
![Gelombang Protes Merebak di Irak, Korban Tewas Berjatuhan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bnZ4Zky-Y-kwYVJH66g-DNL4JD0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2928907/original/080818700_1575011832-027478700_1570076331-20191003-Irak-2.jpg)
Para pengunjuk rasa marah dengan apa yang mereka katakan adalah korupsi yang meluas, kurangnya kesempatan kerja dan layanan dasar yang buruk. Termasuk pemadaman listrik, meskipun kekayaan minyak negara itu sangat besar, seperti dilansir abcnews.go.com.
Mereka sejauh ini menolak proposal pemerintah untuk reformasi ekonomi dan konstitusi. Serta, menyerukan seluruh kepemimpinan politik untuk mengundurkan diri, termasuk Perdana Menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi.
Pihak berwenang Irak mulai menekan demonstrasi publik pekan lalu.
Mereka melakukan itu dengan mendorong pengunjuk rasa kembali dari tiga jembatan yang membentang di Sungai Tigris menuju Zona Hijau yang dibentengi. Zona Hijau sendiri merupakan tempat kedudukan pemerintah dan sejumlah kedutaan besar asing berada.
Para pengunjuk rasa Irak mengatakan tindakan keras yang meningkat sudah menanamkan rasa takut dan mengurangi jumlah pemilih. Namun, hal itu memperbaharui seruan bagi orang-orang untuk kembali ke jalan-jalan Baghdad dalam jumlah besar akhir pekan ini. Yaitu protes dengan satu juta orang turun ke jalan pada Jumat.
Sementara itu, Human Rights Watch mengatakan pasukan keamanan Irak sudah menyerang pekerja medis karena merawat demonstran. Lembaga tersebut juga menuduh mereka menembaki pekerja medis, tenda dan ambulans dengan gas air mata, serta peluru tajam.
Akibat serangan itu, sedikitnya satu petugas medis tewas, kata lembaga tersebut. direktur Timur Tengah di Human Rights Watch, Sarah Leah Whitson turut berkomentar perihal peningkatan kekerasan yang terjadi.
"Para petugas medis telah menjadi korban lain dari kekuatan berlebihan negara," kata Sarah Leah Whitson, direktur Timur Tengah di Human Rights Watch.
"Serangan-serangan ini menunjukkan ketidakpedulian yang besar terhadap kebutuhan utama untuk memastikan pekerja medis dapat melakukan pekerjaan penting mereka,” tutup Sarah Leah.
Reporter: Hugo Dimas
Terkini Lainnya
20 Mei 2013: Tornado Seluas 3 Km 'Sapu' Oklahoma, Picu Jalur Kematian 51 Orang
19 Mei 2012: Ledakan Bom di Sekolah Menengah Italia Tewaskan 1 Siswa
VIDEO: Israel Lanjutkan Operasi Militer di Gaza, Korban Tewas Tembus 35 Ribu!
Serangan Berlebihan Keamanan Irak
Penyebab Kemarahan Warga Irak
Irak
demonstrasi
korban tewas
Rekomendasi
19 Mei 2012: Ledakan Bom di Sekolah Menengah Italia Tewaskan 1 Siswa
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Pelindo Bakal Lepas 65% Saham Tol Cibitung-Cilincing
7 Potret Nikita Willy Elegan Pakai Kebaya Saat Hamil Kedua, Pamer Baby Bump
VIDEO: Gunung Merapi Alami 46 Kali Guguran Material Vulkanik
Potret Davina Karamoy Tampil Berhijab, Tetap Stylish
8 Potret Desain Tangga di Rumah Ini Nyeleneh Banget, Bikin Heran
Pertamina Hulu Rokan Buka Program Magang Kerja, Cek Syaratnya
PKS Tegaskan Duet Anies-Sohibul Tidak Bisa Diubah
Perluas Jaringan, MG Andalan Hadirkan Dealer Terbesar di Jakarta Barat
Comeback Jepang, TXT Rilis Album Chikai
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pelindo Setor Rp 2,68 Triliun ke Negara pada Kuartal I 2024
Datang Jelang Kematian, Bisakah Manusia Melihat Malaikat Izrail?