, Jakarta - Langkah Presiden RI Joko Widodo untuk 'merangkul' mantan saingan selama Pilpres 2019, Prabowo Subianto, menjadi anggota kabinet dalam periode kedua pemerintahanya, dinilai sejumlah orang sebagai 'plot twist' paling mengejutkan dalam dinamika politik tanah air tahun ini.
Publik tentu mengingat bagaimana keduanya bak minyak dan air serta melontarkan retorika yang memperuncing persaingan mereka selama kampanye Pilpres --yang bahkan belum genap setahun berlalu.
Baca Juga
Sebagian orang menilai bahwa meleburnya seorang pemimpin oposisi utama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk kemudian menjadi pro-pemerintah dan menyandang titel Menteri Pertahanan RI akan mengancam prinsip checks and balances dalam demokrasi Indonesia.
Advertisement
Terlebih, dengan bergabungnya Gerindra ke dalam koalisi Jokowi, kini menyisakan hanya sekitar 25 persen kursi oposisi di DPR-RI, yang digawangi partai PKS, Demokrat dan PAN.
Namun, bergabunya seorang tokoh saingan utama, bahkan lintas partai, ke dalam sebuah kabinet pemerintahan seorang presiden tak hanya terjadi di Indonesia saja. Salah satu negara demokrasi tertua di dunia, Amerika Serikat, pernah mengalami hal serupa.
Dalam sejarah modern, publik mengenal bagaimana Presiden Barack Obama merangkul Hillary Clinton sebagai anggota kabinetnya, bahkan menduduki salah satu posisi strategis dalam pemerintahan sekaligus posisi teratas dalam garis suksesi pengganti presiden.
Clinton adalah saingan Obama dalam bursa capres AS dari Partai Demokrat pada 2008 (2008 Democratic Party presidential primaries). Keduanya bahkan bersaing ketat di internal partai untuk kemudian mewakili Demokrat dalam Pilpres AS 2008 melawan oposisi Partai Republik.
Meski bukan saingan lintas-partai, namun, kontestasi keduanya dalam memperebutkan tiket kandidasi final dalam Pilpres AS 2008 dinilai sebagai salah satu perlombaan terketat dalam sejarah proses nominasi (primaries) Partai Demokrat.
Obama memenangkan persaingan dengan mengantungi delegate count lebih banyak dari Clinton, yakni 2.272 melawan 1.978 --yang akhirnya meloloskan Senator Illinois itu ke dalam Pilpres 2008.
Namun, Obama kalah dalam popular vote (meski popular vote tidak dijadikan penentu kemenangan final) dengan Clinton, di mana ia terpaut kurang dari 300.000 ribu suara dari Clinton (17.535.458 untuk Obama melawan 17.822.145 untuk Clinton) --yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan tersebut.
Pada akhirnya, Obama menunjuk Clinton sebagai Menteri Luar Negeri AS (2009 - 2013). 'Si Anak Menteng' juga menunjuk saingan lainnya dalam primaries, Joe Biden, sebagai Wakil Presiden AS.
Obama juga melakukan langkah bipartisan dengan menunjuk politikus Partai Republik yang beroposisi sebagai anggota kabinetnya, Ray LaHood sebagai Menteri Transportasi; dan Robert Gates yang mempertahankan posisinya sebagai Menteri Pertahanan sejak era Presiden George W Bush --demikian seperti dikutip dari Bipartisanpolicy.org.
Akan tetapi, yang paling terkenal adalah bagaimana Presiden Abraham Lincoln menunjuk semua mantan pesaingnya dalam bursa capres AS dari Partai Republik pada 1860 (1860 Republican National Convention) sebagai anggota kabinetnya. Mereka adalah: William Seward sebagai Menteri Luar Negeri; Salmon Chase sebagai Menteri Keuangan, dan Edward Bates sebagai Jaksa Agung.
Lincoln kemudian juga melakukan langkah bipartisan, dengan menunjuk politikus Partai Demokrat yang beroposisi, Edwin Stanton, untuk menduduki kursi paling 'panas' dalam kabinetnya yang tengah menghadapi Perang Saudara; Menteri Perang.
"Penjelasan Lincoln kala itu adalah, bahwa mereka merupakan orang terkuat di negara. Ia berkomitmen, pada saat genting (AS saat itu tengah dilanda Perang Saudara), negara membutuhkan orang-orang kuat, dan ia tidak bisa mengabaikan talenta mereka," kata Doris Kearns Goodwin sejarawan dan penulis buku 'Team of Rivals: The Political Genius of Abraham Lincoln' dikutip dari artikel yang ditulis oleh Ellen Fried untuk situs resmi Badan Arsip Nasional AS archives.gov, Kamis (24/10/2019).
"Dengan menempatkan rivalnya dalam kabinet, Lincoln jadi memiliki banyak opsi dan opini, yang ia sadari mampu mempertajam cara berpikirnya sendiri. Itu juga memberikannya cara untuk menampung semua opini bertentangan dalam satu wadah ... jadi, memiliki semua opini itu dalam kabinetnya tak hanya membantu dirinya sendiri, itu turut membantu negara," lanjut Goodwin.
Argumentasi senada tentang mengapa Jokowi akhirnya menunjuk Prabowo sebagai anggota kabinetnya, digambarkan secara sederhana oleh jurnalis senior Kornelius Purba dalam kolom opini untuk The Jakarta Post edisi 24 Oktober 2019.
"Prabowo telah mengikrarkan loyalitas kepada 'bos'-nya, untuk membantu pembangunan negara, khususnya sesuai dengan bidang keahliannya: militer," tulis Kornelius.
"... Dan (bagi Jokowi) adalah keliru jika ia mengesampingkan sifat kenegarawanan Prabowo. Prestasinya di Kabinet akan menunjukkan cintanya pada negaranya --setara dengan Jokowi. Kedua pria itu akan bekerja bersama untuk kebaikan semua orang Indonesia," lanjutnya.
Simak video pilihan berikut:
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan Presiden Jokowi meminta dirinya untuk membantu di bidang pertahanan. Ia pun berjanji bekerja keras setelah dilantik masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ditunjuknya Prabowo sebagai Anggota Kabinet Jokowi Menuai Perhatian Dunia
![Prabowo Subianto](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Q7DQM3N6Fu1SE9O5gAK_XzMQTp4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2945126/original/097763500_1571650808-20191021-Prabowo-dan-Edhy-prabowo-ke-Istana-Angga-5.jpg)
Kendati demikian, keputusan Presiden RI Joko Widodo untuk menunjuk mantan saingan semasa Pilpres 2019, Prabowo Subianto sebagai anggota kabinetnya pada periode kepresidenan kedua, menuai sorotan media asing --dengan beberapa mengkritiknya.
Outlet surat kabar Singapura, Strait Times, menyorot keputusan Jokowi untuk menjadikan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI dengan tajuk berita berjudul; "Indonesians angry, disappointed over Jokowi's decision to include Prabowo in new Cabinet."
"Perubahan posisi partainya (Gerindra yang dipimpin Prabowo) --menjadi pro-pemerintah-- telah lama diantisipasi setelah pembicaraannya dengan partai pengusung Jokowi, PDI-P," tulis koresponden Strait Times di Indonesia, Linda Yulisman, dikutip pada Rabu (23/10/2019).
Sementara itu, media Qatar Al Jazeera turut menyorot dengan berita berjudul "Indonesia's Widodo appoints challenger Prabowo to Cabinet."
"Presiden Indonesia Joko Widodo, pada Rabu, menunjuk Prabowo Subianto --pemimpin oposisi Jokowi selama periode presidensi pertamanya dan saingan tunggal dalam pemilu sengit April lalu-- sebagai menteri pertahanan, sebuah langkah yang diperkirakan akan menuai kontroversi," tulis Al Jazeera, mengutip kantor berita internasional Reuters.
Terkini Lainnya
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
Simak video pilihan berikut:
Ditunjuknya Prabowo sebagai Anggota Kabinet Jokowi Menuai Perhatian Dunia
Jokowi
Prabowo
Amerika Serikat
Barack Obama
Prabowo Menhan
Prabowo Menteri
Prabowo Menteri Jokowi
Menhan Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo
Menteri Pertahanan RI
Menteri Pertahanan
Hillary Clinton
Abraham Lincoln
Rekomendasi
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
Euro 2024
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Copa America 2024
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
Survei Indikator: Ridwan Kamil Ungguli Dedi Mulyadi dan Ilham Habibie di Pilkada Jabar
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Ngeri, Ekstremis di Mali Serang Pesta Pernikahan dan Tewaskan 21 Orang
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Serangan Israel ke Lebanon Kembali Tewaskan Petinggi Hizbullah
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien
33 Negara Ikut International Mayors' Forum 2024 di Jakarta, Diskusi Pemerintah Kota untuk Percepat Pembangunan Berkelanjutan
Ketua KPU
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Hormati Putusan DKPP Pecat Ketua KPU RI, Jokowi Pastikan Pilkada Serentak Berjalan Baik
Gantikan Hasyim Asy’ari, Intip Kekayaan Plt Ketua KPU Mochammad Afifuddin
Berita Terkini
Bacaan Doa Sholat Tahajud Rasulullah SAW, Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Kapan Waktu Terbaik ke Salon Rambut dan Ragam Perawatannya
Asosiasi Sebut Zonasi Penjualan Rokok Potensi Gerus Pendapatan 9 Juta Pedagang
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Gerindra Dukung Maidi Duet dengan Ketua PSI Bagus Panuntun pada Pilkada Kota Madiun 2024
Aksi Massa Dorong KPK Segera Bersikap soal Dugaan Mark Up Impor Beras
Marselino Ferdinan Pastikan Tetap di Eropa Musim Depan, Masih Rahasiakan Klub Barunya
Dewi Motik Tebarkan Motivasi untuk Pelaku UMKM Tangsel Agar Bisa Go International
Top 3 Berita Hari Ini: Berat Badan Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Mo Sidik Ungkap Pantangan Makanannya dari Gorengan sampai Santan
Energi Terbarukan Setrum Smelter Nikel Merah Putih di Kolaka
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Kualat Bawa Kabur Motor Ustaz, TNI Gadungan di Lampung Dicokok Polisi
Maria Husnun Mendobrak Tradisi: Perpustakaan Kampus Bukan Tempat Eksklusif
Mau Sebar Susu Gratis, Pengamat Sebut Prabowo Mesti Genjot Populasi Sapi Perah di Indonesia
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?