, Jakarta - Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Presiden RI Joko Widodo bersama-sama akan mengumumkan finalisasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (IA-CEPA) RI-Australia yang telah diproses sejak 2010. Itu dilaksanakan di tengah kunjungan kenegaraan pertama Morisson --yang baru saja menjabat sebagai PM Australia-- ke Indonesia pada Jumat 31 Agustus 2018 di Istana Bogor.
Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) --yang juga dianalogikan sebagai free trade agreement (FTA)-- berisi sejumlah klausul kerja sama strategis di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi di berbagai sub-sektor.
Misalnya, kesepakatan membuka akses pasar bebas 'berkualitas tinggi' bagi kedua negara --termasuk untuk barang-barang pertanian dan pangan, pengurangan hingga pembebasan tarif, hingga dibukanya akses manufaktur dan produksi Indonesia-Australia di masing-masing negara, seperti di bidang perkapalan dan industri pangan.
Advertisement
Namun, berbeda dengan FTA biasa, perjanjian itu tak hanya bergerak di bidang ekonomi saja, namun juga merambah ke sektor kerja sama lain, mulai dari pendidikan, jasa, hingga hal lain yang berkelindan, kata pihak pemerintah Indonesia.
Baca Juga
Di sektor pendidikan, salah satu klausul dalam IA-CEPA menyebut soal peningkatan investasi pendidikan Australia ke Indonesia, "dari yang semula berada di angka 41 persen, menjadi 67 persen."
Peningkatan investasi itu memberikan prospek rencana soal pembukaan kampus universitas Australia di Indonesia demi mempermudah masyarakat RI untuk mengakses pendidikan tinggi bertaraf internasional. Sebaliknya, IA-CEPA juga memberikan kesempatan bagi universitas di Indonesia untuk membuka kelas internasional di Australia.
Di samping garis besar tersebut, pemerintah RI mengatakan "belum bisa memaparkan detail isi IA-CEPA secara rinci", karena "negosiasinya masih berlangsung dan belum final, hingga benar-benar diumumkan secara resmi oleh kedua kepala pemerintahan" pada Jumat 31 Agustus 2018 di Istana Bogor, jelas Kementerian Luar Negeri RI.
"Sampai itu komplit, final, dan diumumkan oleh kedua kepala pemerintah, kami belum bisa memaparkan rincian mendetail," kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI, Edi Yusup, di Jakarta (29/8/2018).
"Kalau ada klausul yang nantinya ternyata tak jadi disepakati, namun kami sudah terlebih dahulu mengumumkannya, itu bisa mengubah proses dinamika perjanjian RI-Australia lain yang tengah berjalan," tambahnya.
Terlepas dari hal itu, pemerintah Indonesia optimistis dengan adanya finalisasi IA-CEPA setelah hampir satu dekade tertunda, menyebutnya sebagai, "kesuksesan besar, tak hanya bagi Indonesia, namun juga Australia."
"Rakyat Indonesia dan Australia akan sama-sama merasakan dampak positifnya. Ini kesuksesan bersama bagi kedua negara," kata Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir di Jakarta.
Peningkatan Hubungan Strategis
Di samping IA-CEPA, Morrison dan Jokowi juga akan mengumumkan peningkatan hubungan Indonesia-Australia, dari Comprehensive Partnership menjadi Comprehensive & Strategic Partnership (CSP). Ini membuka wadah bagi pejabat tinggi kedua negara untuk "melakukan dialog bilateral yang lebih reguler dan lebih banyak melibatkan pejabat kementerian lain, guna meningkatkan potensi kerja sama antara kedua negara," kata Edi Yusup.
Kedua kepala pemerintah juga akan meneken nota kesepahaman kerja sama di sektor keamanan (terorisme dan siber), maritim, dan transportasi yang "rinciannya masih akan dibahas lebih lanjut oleh kedua negara ke depannya," tambah Edi.
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Simak video pilihan berikut:
Jokowi juga menghadiri pertemuan di Admiralty House yang digelar secara khusus oleh gubernur jenderal persemakmuran Australia untuk para kepala negara pemerintahan peserta KTT.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Implementasi Tahun Depan
![Jokowi Hadiri Jamuan Santap Siang di Admiralty House](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-TrtFkAzvyGKeEJ1jTRAKO_bQ9M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2007170/original/037019300_1521364557-20180317-Presiden-Hadiri-Jamuan-Santap-Siang-di-Admiralty-House-POOL-7.jpg)
Patut digarisbawahi, usai diumumkan oleh kedua kepala pemerintah di Istana Bogor pada Jumat 31 Agustus mendatang, IA-CEPA belum otomatis terimplementasi.
"Akhir pekan nanti, Pak Jokowi dan Pak Morrison hanya akan mengumumkan bahwa IA-CEPA telah final dan telah disepakati bersama. Namun, penandatanganan baru akan dilakukan akhir tahun ini," kata Edi Yusup, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI.
Berbagai media Australia, yang menerima info dari berbagai sumber menyebut bahwa penandatanganan IA-CEPA baru akan dilakukan pada Oktober, atau paling lama, Desember tahun ini.
"Setiap perundingan ada legal text (naskah hukum). Legal text-nya masih harus disusun, diterjemahkan, agar setiap klausul tak ada kesalahan. Prosesnya bisa sampai beberapa bulan kemudian, baru bisa ditandatangani," kata Arrmanatha Nasir, Juru Bicara Kemlu RI.
Dan, seperti kebijakan pemerintah yang menghasilkan naskah hukum pada umumnya, dokumen tersebut pun harus diratifikasi terlebih dahulu oleh lembaga legislatif kedua negara, yakni DPR dan parlemen Australia.
"Akhir tahun baru ditandatangani kedua kepala pemerintah, dan efektif terimplementasi tahun depan," tambah Arrmanatha.
Sejumlah pengamat dan analis memperkirakan bahwa efek dari IA-CEPA baru akan benar-benar terasa ketika kesepakatan itu telah berjalan setidaknya dua sampai tiga tahun ke depan.
Sementara itu, seperti dikutip dari media Australia ABC.net.au, pihak pemerintah Australia berharap kesepakatan itu akan memperkuat hubungan strategis antara Canberra dan Jakarta, sambil juga meningkatkan hubungan ekonomi.
Akan Menguntungkan Indonesia?
Kendati demikian, sejumlah analis pesimis IA-CEPA akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kedua negara.
"Australia bisa menjadi semakin kurang relevan dengan kepentingan ekonomi Indonesia selama dekade berikutnya. Hubungan perdagangan antara kedua negara sangat condong menguntungkan Canberra, dengan Jakarta menghadapi neraca perdagangan yang defisit sekitar US$ 2,5 miliar per tahun," kata Jarryd de Haan, analis Indian Ocean Research Programme di Future Directions International, dalam artikel analisisnya yang dirilis di futuredirections.org.au pada 29 Agustus 2018.
"Menyusul kesepakatan tersebut, para pejabat Australia harus terus bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia, meletakkan pondasi untuk peningkatan di masa mendatang ke perjanjian yang akan menghasilkan kesepakatan yang benar-benar "berkualitas tinggi"," jelasnya.
Sementara itu, Aaron Connelly analis Asia Tenggara dari Lowy Institute meyakini bahwa mungkin nantinya akan ada "pertentangan dari kelompok politisi oposisi dan nasionalis di Indonesia" terkait implementasi IA-CEPA.
Connelly juga mengatakan, "mungkin akan ada kepentingan di Indonesia yang mengendalikan beberapa birokrasi yang relevan yang berpotensi menggagalkan upaya implementasi kesepakatan."
"Orang-orang Indonesia memiliki kerentanan ekonomi yang luar biasa dan selalu ingin mencapai swasembada dalam segala hal, terutama pangan," kata Connelly, seperti dikutip dari The Guardian.
"Tidak mengherankan bahwa akan ada hambatan serius untuk pelaksanaan kesepakatan itu."
Terkini Lainnya
Atas Nama Keamanan Nasional, Menlu Baru Australia Tolak Partisipasi China dalam Jaringan 5G
PM Scott Morrison Umumkan Nama-nama Menteri dalam Kabinet Baru Australia
Indonesia Jadi Negara Pertama yang Akan Dikunjungi PM Baru Australia
Implementasi Tahun Depan
Indonesia
Australia
IA-CEPA
Piala AFF U-19
Bekuk Filipina 6-0, Indra Sjafri: Mudah-mudahan Laga Kedua Ketiga Kita Lalui dengan Baik
Cegah Bau Saat Piala AFF U-19, Jam Pembuangan Sampah ke TPA Benowo Diatur Ulang
2.180 Personel Gabungan Siap Amankan Laga Pembuka Piala AFF U-19 di Surabaya Hari Ini
Catat, Jadwal Lengkap Timnas U-19 Piala AFF 2024 dan Daftar Pemain
Donald Trump
Pendukung Setia Donald Trump Ramai-ramai Pakai Perban Telinga, Solidaritas bagi Sang Calon Presiden AS
Perban Telinga, Tren Baru Pendukung Donald Trump
Kota Butler di Pennsylvania Berupaya Pulihkan Reputasi Pasca-Penembakan Donald Trump
Donald Trump Diprediksi Kerek Inflasi Global Jika Menang Pilpres AS
Lamine Yamal
Gol Lamine Yamal ke Gawang Prancis Dinobatkan yang Terbaik di Euro 2024
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Piala Presiden 2024
Piala Presiden 2024 Segera Bergulir: Tayang Eksklusif di Indosiar, Vidio, dan Nex Parabola
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Piala Presiden 2024 di Vidio, Mulai 19 Juli
Top 3: Daftar Hadiah Piala Presiden 2024 Bikin Penasaran
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
17 Juli 1998: PBB Resmikan ICC, Mahkamah Pidana Internasional
Populer
Akan Menghiasi Langit Pada 21 Juli 2024, Ini Fakta Menarik Buck Moon
Mobil Tabrak Kafe di Paris Jelang Pembukaan Olimpiade, 1 Pengunjung Tewas dan 3 Orang Luka Kritis
Kebakaran Mal di Zigong China Tewaskan 16 Orang, Drone Sampai Dikerahkan untuk Padamkan Api
Presiden AS Joe Biden Positif COVID-19 Lagi dan Isoman di Kediaman Delaware, Begini Kondisinya
Wilayah Balkan dan Eropa Selatan Dilanda Gelombang Panas
Dijuluki Guru Cinta, Wanita Asal China Dikecam Usai Imbau Pengikutnya Cari Pria Kaya Raya
PBB Beberkan Dugaan Sistem Kerja Paksa di Korea Utara, Mengarah pada Kejahatan Kemanusiaan
Raja Charles III Anugerahkan Gelar Kerajaan untuk Kambing Emas Langka
18 Juli 2019: Pembakaran Studio Animasi Kyoto Animation di Jepang, 36 Orang Tewas
Pria Ini Kantongi 3 Rekor Dunia, yang Terbaru Keliling Irlandia Naik Sepeda Roda Satu
Timnas Indonesia U-19
Top 3 Berita Bola: Punya Banyak Pengalaman, 6 Bintang Timnas Indonesia U-19 Siap Menggebrak di Piala AFF 2024
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Iqbal Gwijangge 2 Gol, Garuda Muda Unggul 4-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Filipina, Rabu 17 Juli Pukul 19.30 WIB di SCTV dan Vidio
Berita Terkini
Nonton Quickie Express di Vidio, Film Indonesia yang Wajib Ditonton untuk Memahami Sisi Lain Kehidupan
Muncul Dugaan Ekspor Benih Lobster Berkedok Budidaya, KKP Buka Suara
7 Potret Terbaru Nagita Slavina Dikabarkan Hamil Lagi, Raffi Niat Tambah Anak
Jurusan IPA IPS Bahasa Resmi Dihapus, Lalu Siswa SMA Belajar Apa?
4 Pernyataan Disdik DKI Jakarta soal Ratusan Guru Honorer Dipecat Mendadak
Sinopsis Film Indonesia Akibat Hamil Muda (1993) di Vidio, Penuh Pesan Moral Kehidupan
Tender Sukarela 678,59 Juta Saham Total Bangun Persada, Shimizu Patok Harga Segini
Pangeran Harry Kembali Mengorek Rahasia Kerajaan Inggris untuk Rilis Edisi Baru Memoarnya
Respons Pengusaha soal Pelantikan 3 Wakil Menteri Baru Jokowi
15 Yel-Yel MPLS Singkat untuk Siswa MTs, Cara Jitu Bangun Kekompakan Tim
Kiky Saputri Nangis Saat Bertemu Muhammad Khairi Pertama Kali, Begini Kisahnya
Mengenal Desa Angseri, Desa dengan Tata Kelola Terbaik dalam Program Desa BRILIaN 2023
Usai Bebas dari Penistaan Agama, Panji Gumilang Kembali Terancam Kasus TPPU