, Jakarta - Analis memperkirakan masa jabatan kedua Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) dapat mendorong kembali inflasi global. Hal itu lantaran kebijakan tarif tinggi Amerika yang akan menaikkan biaya di seluruh dunia.
"Ada risiko yang lebih besar bahwa kebijakan Trump akan lebih bersifat inflasi pada masa jabatan kedua dibandingkan pada masa jabatan pertama," kata strategi makro di State Street Global Markets, Michael Metcalfe, dikutip dari CNBC International, Rabu (17/7/2024).
Baca Juga
"Dibandingkan tahun 2016 ketika inflasi selalu rendah, (namun) 2024 dan tahun 2025 akan sangat berbeda," ia menambahkan.
Advertisement
"Tingkat inflasi lebih tinggi, ekspektasi inflasi lebih tinggi, dan kita masih dalam pola pikir inflasi," ujar Metcalfe.
Hal ini dapat berdampak pada kenaikan harga baik di dalam negeri maupun di luar Amerika Serikat, di Asia dan Eropa.
Tarif yang tinggi biasanya dianggap berisiko bagi inflasi karena menaikkan harga barang impor, sehingga memungkinkan produsen dalam negeri menaikkan harga, sehingga konsumen harus membayar lebih.
Sementara itu, pemotongan pajak dapat meningkatkan belanja konsumen, sehingga menaikkan harga barang dan jasa.
Baik Presiden Joe Biden maupun Trump telah mengisyaratkan mereka akan menaikkan tarif terhadap impor barang dari China jika terpilih, ketika ketegangan geopolitik meningkat antara kedua negara tersebut.
Namun, jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini terhadap para ekonom menunjukkan bahwa mayoritas orang melihat inflasi meningkat di bawah pemerintahan Trump karena sikap proteksionisme-nya.
Mereka yang melihat inflasi meningkat lebih tinggi pada masa jabatan Biden yang kedua mengaitkan hal tersebut dengan kemungkinan adanya paket belanja yang besar.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dapat Meluas ke Asia?
Senada, analis Nomura, Gareth Nicholson juga memperkirakan inflasi AS yang lebih tinggi dapat meluas ke Asia.
"(Kepresidenan Trump) akan menandai faktor risiko negatif secara keseluruhan untuk saham-saham Asia," katanya.
"Secara makro, hal ini akan menimbulkan inflasi bagi perekonomian global (bahkan mungkin stagflasi), dan akan mempercepat lebih banyak pergeseran rantai pasokan di Asia," bebernya.
Di Eropa, Goldman Sachs memperkirakan dalam catatannya bahwa kepresidenan Trump dapat menambah kenaikan inflasi sebesar 0,1 poin persentase karena tarif yang lebih tinggi membebani perdagangan global.
Senada, Marc Franklin dari Manulife menyebutkan bahwa kecenderungan Trump terhadap pemotongan pajak lebih lanjut dan peninjauan kembali tarif impor dari China bisa menjadi pendorong inflasi.
Advertisement
Terendah Sejak 2020, AS Catat Inflasi 3% pada Juni 2024
Tingkat inflasi bulanan Amerika Serikat menunjukkan penurunan pada Juni 2024. Angka inflasi ini diyakini memberi kepercayaan Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunganya pada akhir 2024.
Mengutip CNBC International, Jumat (12/7/2024) indeks harga konsumen yang mengukur biaya barang dan jasa di seluruh perekonomian AS, turun 0,1% dari bulan Mei, menjadikan tingkat inflasi kini di angka 3%.
Angka tersebut merupakan level terendah dalam lebih dari tiga tahun atau sejak 2020, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS.
Kemudian inflasi AS yang termasuk biaya pangan dan energi atau CPI inti meningkat 0,1% secara bulanan ke angka 3,3%, level terkecil sejak April 2021.
Penurunan harga BBM sebesar 3,8% menjadi is pendorong menurunnya inflasi AS pada bulan Juni, mengimbangi kenaikan sebesar 0,2% pada harga pangan dan perumahan.
Biaya-biaya yang terkait dengan perumahan telah menjadi salah satu komponen inflasi yang paling sulit diturunkan dan menyumbang sekitar sepertiga dari bobot CPI, sehingga penurunan tingkat kenaikan merupakan tanda positif lainnya.
"Laporan inflasi bulan Juni berarti The Fed selangkah lebih dekat dengan penurunan suku bunga di bulan September," kata Chris Larkin, direktur pelaksana perdagangan dan Investasi di E-Trade dari Morgan Stanley.
"Banyak hal bisa terjadi antara saat ini dan tanggal 18 September, namun kecuali sebagian besar angka kembali ke wilayah ‘panas’, alasan The Fed untuk tidak menurunkan suku bunganya mungkin tidak dapat dibenarkan lagi," ujarnya.
IMF Kasih Wejangan ke Fed Soal Penurunan Suku Bunga, Ini Isinya
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva menyarankan Federal Reserve (The Fed) untuk tetap menunggu menurunkan suku bunga sampai akhir tahun ini.
Georgiva menyoroti AS sebagai satu-satunya negara G20 yang mengalami pertumbuhan di atas tingkat sebelum pandemi, dan pertumbuhan yang kuat menunjukkan risiko kenaikan inflasi yang sedang berlangsung.
"Kami menyadari adanya risiko-risiko positif yang penting," kata Georgieva dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari CNBC International, Jumat (28/6/2024).
"Mengingat risiko-risiko tersebut, kami setuju bahwa The Fed harus mempertahankan suku bunga kebijakan pada tingkat saat ini setidaknya hingga akhir 2024," ujarnya.
Sebagai informasi, suku bunga dana fed fund The Fed saat ini berada dalam kisaran 5,25% hingga 5,50% sejak Juli 2023.
IMF memperkirakan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, yang menjadi ukuran inflasi AS versi The Fed, akan berakhir pada tahun 2024 pada kisaran 2,5% dan mencapai tingkat target The Fed sebesar 2% pada pertengahan 2025. Perkiraan tersebut lebih cepat dari proyeksi The Fed untuk 2026.
Kekuatan Ekonomi AS
Kekuatan ekonomi AS selama siklus kenaikan suku bunga The Fed dibantu oleh pasokan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, kata Georgieva, sambil menyoroti perlunya bukti yang jelas bahwa inflasi AS akan turun ke target 2% sebelum The Fed menurunkan suku bunganya.
Meskipun demikian, penilaian IMF yang "lebih optimis” terhadap lintasan penurunan inflasi didasarkan pada indikasi melemahnya pasar tenaga kerja di AS dan melemahnya permintaan konsumen.
"Saya ingin menyadari bahwa pelajaran yang kita peroleh dari (beberapa) tahun terakhir adalah kita berada pada masa yang lebih penuh ketidakpastian. Ketidakpastian ini juga ada di depan. Namun kami yakin bahwa The Fed akan mengatasi hal tersebut, dan tentunya dengan kehati-hatian yang sama seperti yang ditunjukkan selama setahun terakhir," jelas Georgieva.
Terkini Lainnya
Pilpres AS 2024: Robert F Kennedy Jr Mundur Sebagai Capres Independen dan Dukung Trump
Kamala Harris Resmi Jadi Capres AS, Banjir Pujian di Konvensi Nasional Partai Demokrat
Donald Trump Rilis Platform Kripto Baru Buat Saingi Bank Besar di AS
Dapat Meluas ke Asia?
Terendah Sejak 2020, AS Catat Inflasi 3% pada Juni 2024
IMF Kasih Wejangan ke Fed Soal Penurunan Suku Bunga, Ini Isinya
Kekuatan Ekonomi AS
Donald Trump
inflasi
impor
Inflasi Global
tingkat inflasi
Rekomendasi
Kamala Harris Resmi Jadi Capres AS, Banjir Pujian di Konvensi Nasional Partai Demokrat
Donald Trump Rilis Platform Kripto Baru Buat Saingi Bank Besar di AS
Respons Elon Musk Ketika Ditawari Posisi di Kabinet AS Jika Donald Trump Terpilih Lagi
Ups, Donald Trump Unggah Dukungan Taylor Swift Palsu Buatan AI
CBS News Bakal Jadi Tuan Rumah Debat Cawapres AS 1 Oktober 2024
Apa Dampak Langkah Pro Bitcoin Donald Trump ke Industri Kripto?
Anak Donald Trump Beri Bocoran Pengembangan Proyek Kripto
Celine Dion Mencak-Mencak, Lagu My Heart Will Go On Dipakai Donald Trump Kampanye
Revisi UU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Jokowi Minta Polisi Segera Bebaskan Pendemo Kawal Putusan MK
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
Pendaftaran Semakin Dekat, KPU Sebut PKPU Sesuai Putusan MK Harus Segera Diundangkan
Putri Cak Imin Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada, Kritisi Kinerja DPR yang Serampangan
Alasan DPR Sahkan PKPU Pilkada soal Ambang Batas dan Usia Calon di Hari Libur
Bahlil Lahadalia
Golkar dan PDIP Berkoalisi Usung Airin-Ade di Pilkada Banten 2024, KIM Sudah Retak?
Putuskan Usung Airin, Langkah Bahlil Disebut Cegah Gejolak di Golkar
4 Pernyataan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia saat Usung Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten 2024
Menteri ESDM Pangkas Volume BBM Subsidi di 2025, Harga BBM Bakal Naik?
BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024, Siap-Siap!
Golkar Mendadak Usung Airin di Pilgub Banten, Bahlil Bantah karena Pidato Megawati
Monkeypox
Waspada Mpox Jelang Indonesia-Aftica Forum di Bali, Jokowi Minta Ada Pencegahan dan Protokol Kesehatan
Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia
Jokowi Perketat Pengawasan di Bali Antisipasi Monkeypox Jelang IAF
Pembesaran Kelenjar Getah Bening, Ciri Khas Mpox yang Membedakannya dengan Gejala Penyakit Lain
Soal Kasus Mpox di Indonesia, Menkes Budi Gunadi Sadikin: Masih Terkendali
Mpox adalah Penyakit Menular dari Hewan yang Bisa Serang Janin, Simak Penjelasan Pakar di Sini!
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 Borneo FC vs Bali United: Menang 2-0, Pesut Etam Jaga Rekor 100 Persen
Hore! Beli Tiket Pertandingan BRI Liga 1 Bisa Lewat Super Apps BRImo, Mudah dan Bebas Antri
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, Selasa 27 Agustus: Borneo FC vs Bali United
Mau Nonton Pertandingan BRI Liga 1? Beli Tiketnya Lewat BRImo Aja!
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Hajar Dewa United, PSM Makassar Masih Sempurna dan Pimpin Klasemen
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs PSS Sleman: Taklukkan Super Elja, Kabau Sirah Petik Kemenangan Perdana
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Ribuan Sertifikasi Kompetensi Gratis Dibagikan di Naker Fest 2024, Simak Jadwalnya
Kemnaker Tawarkan 110 Ribu Lowongan Kerja, Intip Rinciannya di Sini
Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Jurusan Akuntansi, Cek Posisi dan Syaratnya
Populer
Warga Jakarta Diminta WFH Kamis 5 September 2024, Ada Apa?
Hore, Beli Rumah Bebas PPN Mulai 1 September 2024
ASN Batal Pindah IKN September? Ini Penjelasan Menteri PANRB
BBM Subsidi Bakal Dibatasi Mulai 1 Oktober 2024, Siap-Siap!
10 Wanita Terkaya Dunia 2024, Jumlah Hartanya Tak Main-Main!
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Stagnan?
Transaksi Kartu Debit di Luar Negeri Bank Muamalat Melonjak 121%, Ini Penyebabnya
Perluas Ekosistem Bisnis, Bank Mandiri Perkuat Kerja Sama dengan Agung Sedayu Group dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Menteri ESDM Pangkas Volume BBM Subsidi di 2025, Harga BBM Bakal Naik?
Tingkat Pengangguran Jakarta Nomor 4 Terbesar se-Indonesia, Apa Solusinya?
RUU Pilkada
Jokowi Puji Respons Cepat DPR Batalkan Revisi UU Pilkada, Desak RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan
Kawal Putusan MK, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Sumbar
4.716 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU Hari Ini
Metro Sepekan: Pengendara Diimbau Hindari Jalur Puncak Bogor pada Senin 26 Agustus 2024
Video Viral Mahasiswi Minta Tanda Tangan Dosen yang Ikut Demo Menolak Revisi UU Pilkada
Bantah Hubungan dengan Jokowi Retak, Prabowo: Jangan Adu Domba
Berita Terkini
RK-Suswono Daftar ke KPU Hari Ini, PKN Siapkan Dukungan Penuh di Jakarta
Google Doodle Semarakkan Paralimpiade 2024, 4.400 Atlet Disabilitas Siap Berjuang di Paris
Yonif 411 Kostrad Siap Latihan Bersama Singapore Armed Force
Kisah Pencetus Hari Jantung Sedunia dan Perjuangannya Menyelamatkan Nyawa
Daftar ke KPU Kabupaten Cirebon, Imron-Agus Kurniawan Bawa Konsep 'Samina Wa Athona'
IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 28 Agustus 2024
Pengalaman Unik Nonton Film dengan Fitur Auracast Bluetooth di Galaxy Buds 3
Kisah Santri Miskin Naik Haji karena Taati Perintah Mbah Kholil Bangkalan, Nasib Murid Kaya malah Sebaliknya
Ji Chang Wook Rekomendasikan Labuan Bajo Sebagai Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di Indonesia
Confirm, Risma Bakal Tantang Khofifah di Pilkada Jatim 2024
Harga Emas Merosot Usai Cetak Rekor Termahal
Riza Patria - Marshel Mundur dari Pilkada Tangsel
Rayo Vallecano Vs Barcelona: Barca Comeback Lewat Gol Debut Dani Olmo
Gampang Bosan, 5 Zodiak Ini Tidak Tahan Harus Kencan yang Sama Terus-terusan
Waspada Mpox Jelang Indonesia-Aftica Forum di Bali, Jokowi Minta Ada Pencegahan dan Protokol Kesehatan