, Sao Paulo - Pagi yang cerah dan berawan di Hiroshima, Jepang, seketika berubah jadi malapetaka pada 6 Agustus 1945. Untuk kali pertamanya dalam sejarah dunia, bom atom dijatuhkan dari jet bomber B-29 milik Amerika Serikat.
Bom dengan berat lebih dari 4.000 kilogram tersebut meledak sekitar 580 meter di atas permukaan tanah. Panas akibat ledakan dahsyat uranium-235 yang terkandung dalam Fat Boy langsung menewaskan 60 ribu hingga 80 ribu manusia.
Ribuan orang lainnya tewas akibat kebakaran hebat yang menghanguskan kota. Belum termasuk mereka yang kemudian tewas akibat efek radiasi, misalnya lantaran kanker darah atau leukemia. Tiga hari kemudian, giliran Nagasaki merasakan nestapa yang sama.
Advertisement
Kini, untuk kali pertamanya, para ilmuwan berhasil menguak seberapa besar persisnya radiasi yang diderita korban bom atom Hiroshima, menggunakan jaringan dari tulang rahang salah satu jasad korban.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (1/5/2018), para ahli menggunakan teknik yang didesain untuk menentukan penanggalan fosil dan artefak arkeologi.
Studi tersebut mengandalkan teknik yang disebut spin resonance spectroscopy -- yang secara ilmiah dikenal sebagai retrospective dosimetry, untuk mengukur secara retrospektif dosis radiasi yang diterima para korban bom atom Hiroshima pada 73 tahun yang lalu.
Menurut para peneliti, ini adalah kali pertamanya sampel jaringan korban bom atom dianalisis untuk tujuan tersebut.
Baca Juga
Pengukuran yang dilakukan para ilmuwan menguak dosis tinggi radiasi dalam fragmen tulang rahang korban bom atom Hiroshima, yakni sekitar 9,46 grays (Gy).
"Setengah dari dosis tersebut, atau 5 Gy, sudah berakibat fatal bagi tubuh manusia yang terpapar," kata Oswaldo Baffa, Full Professor di Ribeirao Preto School of Philosophy, Science & Letters di University of Sao Paulo (FFCLRP-USP), yang mengawasi studi.
Studi teranyar sejatinya bukan hal baru, dibangun berdasarkan penelitian yang dimulai pada 1980-an, yang dipimpin fisikawan Sérgio Mascarenhas.
Kala itu, Mascarenhas menemukan bahwa sinar-X dan iradiasi sinar gama menginduksi suatu fenomena yang dikenal sebagai paramegnetisme dalam tulang manusia -- yang berarti secara magnetis menjadi lebih lemah.
Proses ini menyebabkan sampel kehilangan elektron, yang kemudian mengungkap seberapa besar radiasi yang diterima suatu materi.
Setelah menggunakan teknik tersebut untuk melakukan penanggalan terhadap penanggalan arkeologi, termasuk kerangka hewan prasejarah dan peralatan kuno, Mascarenhas mengujinya pada sampel tulang yang terdapat di Universitas Hiroshima dalam upaya mengukur radiasi.
Eksperimen-eksperimen tersebut membuktikan bahwa metode itu berguna. Dan, beberapa dekade kemudian, seiring dengan kemajuan teknologi, teknik tersebut kian tepat -- yang memungkinkan para peneliti saat ini untuk membedakan antara radiasi dari sebuah serangan nuklir dan background signal -- yang dihasilkan berbagai hal yang berbeda dan tidak memiliki tanda khusus.
Penelitian terbaru menggunakan potongan-potongan kecil, berukuran milimeter, dari tulang rahang yang sama, yang dianalisis Sérgio Mascarenhas.
Menurut para peneliti, pengukuran yang diperoleh dalam studi sejalan dengan perkiraan yang dibuat sebelumnya, yang menggunakan sampel non-biologis, termasuk fragmen bata dan genteng dari lokasi ledakan bom atom di Hiroshima, dan teknik biologis berdasarkan DNA korban selamat.
"Sempat ada keraguan tentang kelayakan studi ini, yang bertujuan menentukan dosis radiasi yang terkandung dalam sejumlah sampel," kata Angela Kinoshita, pengajar Universidade do Sagrado Coracao di Bauru, Sao Paulo yang ikut dalam studi.
"Hasil studi tersebut mengonfirmasi kelayakan teknik tersebut dan membuka berbagai kemungkinan untuk digunakan dalam penelitian masa depan dalam rangka memperjelas rincian dampak serangan nuklir."
Teknik tersebut makin punya arti penting seiring meningkatnya risiko serangan teroris saat ini.
Misalnya dalam kasus serangan teroris, pelaku biasa menanam bom biasa dengan sejumlah kecil bahan radioaktif dalam bahan peledak.
Dengan menggunakan teknik tersebut, pihak berwenang dapat mengidentifikasi siapa yang terkena dampak radioaktif dan yang membutuhkan penanganan medis segera.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan rentetan senjata nuklir jenis baru
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kesaksian Bomber Hiroshima
![PHOTO: Menyeramkan, Ini Penampakan Kota Hiroshima yang Hancur Usai di Bom Atom](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OaqPPalk6k9XTFqDmNkFgbJ0hBs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1671124/original/050547800_1502097528-Hiroshima6.jpg)
Theodore Van Kirk tak sekadar saksi hidup dari malapetaka yang menimpa Kota Hiroshima, Jepang, di penghujung Perang Dunia II. Hari itu, 6 Agustus 1945 pukul 08.15, atas perintah Presiden Amerika Serikat kala itu, Harry S Truman, bom nuklir "Little Boy" berdaya ledak tinggi dijatuhkan dari pesawat pengebom Enola Gay.
Pagi yang cerah itu berubah menjadi sengsara. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya bara api dan asap. Bangunan gosong dan meleleh, tubuh-tubuh bergelimpangan dengan kondisi mengenaskan, termasuk 2.000 murid dan 200 guru yang pagi itu baru memulai kegiatan belajar.
Setidaknya 140.000 orang tewas, sementara mereka yang selamat dihantui penyakit akibat radiasi. Setelah bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki, Jepang menyerah kalah.
Kala itu, Van Kirk adalah navigator dari Enola Gay, pesawat B-29 Superfortress yang menjatuhkan bom atom pertama di dunia. Ia berusia 24 tahun saat itu.
Saat diwawancara pada 2005, Van Kirk mengatakan, berdasarkan pengalamannya selama Perang Dunia II, perang apalagi penggunaan bom atom sama sekali tak menyelesaikan masalah. Ia ingin senjata semacam itu dimusnahkan.
Terkini Lainnya
Rusia Akan Tes 3 Senjata Elektromagnetik di Suriah, untuk Lawan ISIS atau AS?
Tak Hanya Hari Buruh, Ini 4 Fakta Menarik Seputar May Day
Ibu Kota Kamboja Larang Penyelenggaraan Demo Hari Buruh Internasional 2018
Kesaksian Bomber Hiroshima
Bom Atom Hiroshima
Sains
Rekomendasi
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
KPK Sita 40 Aset Tanah Milik Eks Bupati Meranti M Adil, Nilainya Capai Rp5 Miliar
Progres Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja
Nonton Music Video Fitri Carlina - Aku Kangen Kamu di Vidio, Tuangkan Kerinduan LDR
Harga Inhaler Asma, Rekomendasi Inhaler Asma yang Ampuh dan Bagus
4 Hal Menakjubkan Konsisten Bangun Malam, Karier Moncer hingga Perlindungan Allah Kata UAH
Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarif Investasi USD 500 Miliar
Sexy Goath Kecewa Digugat Cerai Juliette Angela, Sang Istri Absen di Sidang Perdana
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Senin 1 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
Prabowo Hadiri HUT Bhayangkara di Monas Usai Operasi Cedera Kaki
PMN Non Tunai 4 BUMN Mandek dari 2022, Sri Mulyani Lapor Lagi Komisi XI DPR RI
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
6 Destinasi Unik di India Ini Bisa Dikunjungi saat Liburan Musim Hujan, Jelajahi Alam
Kubu Firli Bahuri Minta Kasus Dihentikan, Ini Jawaban Polda Metro Jaya
BCA Finance dan BCA Multi Finance Bakal Merger, Ini Alasannya