, Paris - Calon presiden Prancis dari kelompok sayap kanan Front National (FN), Marine Le Pen diserang dari segala sisi oleh lawan-lawannya dalam debat televisi kedua.
Emmanuel Macron, capres independen beraliran tengah mengatakan, kebijakan anti-Uni Eropa dan anti-imigran Le Pen akan memicu 'perang ekonomi'.
"Nasionalisme adalah perang. Saya tahu persis itu. Saya berasal dari sebuah wilayah yang penuh dengan kuburan," ujar Macron yang pro-Uni Eropa seperti dilansir Telegraph, Rabu, (5/4/2017).
Advertisement
Macron diketahui berasal dari daerah Somme, sebuah wilayah yang dipenuhi dengan pekuburan dari Perang Dunia I.
Le Pen membalas Macron dengan mengatakan, "Anda tak usah berlagak membawa gagasan baru sementara Anda bicara seperti fosil tua yang berusia setidaknya 50 tahun".
Macron pun menjawab, "Maaf untuk mengatakan ini, Nyonya Le Pen, tapi Anda menjajakan kebohongan yang sama dengan yang kami dengar dari ayah Anda selama 40 tahun".
Baca Juga
Ayah Le Pen, Jean-Mari Le Pen merupakan pendiri FN yang pernah mencalonkan diri empat kali dalam pilpres, namun semuanya berujung kegagalan.
Ia konsisten mengampanyekan tentang bahaya serbuan kaum imigran Afrika utara ke Prancis dan hal tersebut sempat menaikkan dukungan baginya pada tahun 1975, 1988, dan 1955.
Berbagai pernyataan yang kontroversial, membuatnya dicap sebagai tokoh rasis, anti-imigran, dan xenophobic -- memiliki rasa benci terhadap orang asing.
Capres lainnya, Francois Fillon asal Les Républicains (LR), parpol berhaluan tengah-kanan meramalkan, janji Le Pen untuk menyelenggarakan referendum sebagai upaya membawa Prancis hengkang dari Uni Eropa akan mendatangkan bencana jika ia terpilih.
"Seperti yang diketahui semua orang bahwa sebagian besar rakyat Prancis tidak ingin meninggalkan mata uang tunggal, itu berarti pada kenyataannya, Nyonya Le Pen tidak akan memiliki kebijakan ekonomi, sekalipun ada akan langsung runtuh pada menit pertama Prancis memutuskan meninggalkan mata uang tunggal," ungkap Fillon.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Le Pen Vs Macron?
Le Pen dan Fillon tengah dihadapkan pada dakwaan serupa, yakni korupsi. Fillon yang sebelumnya unggul dalam jajak pendapat dituduh memberi gaji buta kepada istri dan dua anaknya. Namun tudingan itu dibantahnya.
Tak lama, direktur kampanye Le Pen, David Rachline diperiksa atas tuduhan serupa. Rachline sendiri menilai bahwa itu adalah bentuk 'serangan politik'.
Hal tersebut dijadikan senjata oleh Philippe Poutou, capres Prancis yang diusung Partai New Anticapitalist untuk menyerang baik Fillon maupun Le Pen.
"Francois Fillon -- sangat berbau korupsi, tipu daya. Pria ini adalah orang yang mengatakan kepada kita untuk lebih teliti, menghemat sementara mereka mencuri," ujar Poutou.
"Lalu ada Nyonya Le Pen, yang mencuri uang dari kas negara. Untuk seseorang yang anti-Eropa, tidakkah itu mengganggu Anda merampok uang dari Uni Eropa? FN mengaku anti-sistem tapi melindungi diri sendiri dengan imunitas parlemen. Ketika dipanggil polisi, tak seorang pun dari kita punya kekebalan sebagai pekerja," pungkasnya.
Pada pernyataan pembukanya dalam debat, Le Pen mengatakan, "negara yang begitu kita cintai terlalu banyak mengalami terorisme, rasa tidak aman, bahkan serangan terhadap identitas nasional kita".
Capres perempuan tersebut lantas kembali menegaskan sikap anti-imigrannya.
"Sejumlah besar teroris masuk via gelombang pengungsi dan beberapa di antara mereka bertanggung jawab atas pembantaian di Bataclan. Saat ini, Prancis telah menjadi universitas jihadis," klaim sosok yang dikenal anti-Islam tersebut.
Pernyataannya Le Pen tersebut lantas direspons oleh Benoit Hamon, capres dari Parti Socialiste (PS), parpol sayap kiri terbesar di Prancis.
"ISIS cocok dengan Anda. Mereka memperkaya Anda," sebut Hamon tanpa merinci lebih lanjut.
Le Pen juga mendapat serangan dari Jean-Luc Mélenchon, capres Prancis dari partai komunis. Mélenchon mendesak agar Le Pen tak membawa isu agama mengingat politisi perempuan itu membela hak Balai Kota untuk memajang ornamen Natal.
Undang-undang sekularisme di Prancis melarang adanya simbol-simbol keagamaan di lembaga negara.
Serangan Mélenchon dijawab Le Pen dengan mengatakan, "ornamen kelahiran Yesus merupakan bagian dari warisan budaya dan sejarah kami. Ini adalah tradisi Tuan Mélenchon, saya tahu itu menjengkelkan Anda. Tapi rakyat Prancis jelas melekat dengan tradisi ini".
Menurut Mélenchon, "Sebenarnya tidak juga Nyonya, 60 persen dari rakyat Prancis tidak beragama. Jangan usik kedamaian dengan agama. Kami tidak berkewajiban mengikuti kehendak Anda...".
Pilpres Prancis akan berlangsung dalam dua putaran, yakni pada 23 April dan 7 Mei 2017. Seperti dilansir BBC, kebanyakan jajak pendapat menunjukkan Le Pen dan Macron akan bertemu di babak kedua.
Terkini Lainnya
Frexit dan Imigran Mendominasi Debat Pertama Pilpres Prancis
Mirip Donald Trump, Capres Prancis Ini Juga Berpihak ke Rusia
Tolak Pakai Kerudung, Capres Prancis Batal Bertemu Ulama Lebanon
Le Pen Vs Macron?
Prancis
Pilpres Prancis
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
33 Negara Ikut International Mayors' Forum 2024 di Jakarta, Diskusi Pemerintah Kota untuk Percepat Pembangunan Berkelanjutan
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Ngeri, Ekstremis di Mali Serang Pesta Pernikahan dan Tewaskan 21 Orang
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Beredar Kabar Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar di Turki, Begini Kronologinya
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Pasar Tablet Ramai Bikin Poco Tergiur Boyong Poco Pad ke Indonesia
Top 3: Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda Bikin Penasaran
Ini Alasan KY Pantau Sidang Pra Peradilan Pegi Setiawan
Top 3 Islami: Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Takjub Gurunya, Doa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Bikin Iblis Terbakar
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial