uefau17.com

Harga Kripto Hari Ini 28 April 2024: Ethereum Pimpin Penguatan, Bitcoin Lesu - Crypto

, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Minggu (28/4/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 0,92 persen dalam 24 jam dan 2,16 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 63.276 atau setara Rp 1,02 miliar (asumsi kurs Rp 16.241 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 3,70 persen sehari terakhir dan 3,35 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 52,76 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,74 persen, tetapi masih menguat 4,43 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,65 juta per koin. 

Kemudian kripto Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA menguat tipis 0,51 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 7,69 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.555 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih menguat. SOL tumbuh 1,34 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 5,56 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,29 juta per koin. 

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP melemah 1,31 persen dalam 24 jam dan 1,82 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.409 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 0,33 persen dan 9,09 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.392 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,35 triliun atau setara Rp 38.167 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Investor Institusional Kanada Makin Gandrungi Kripto

Sebelumnya, menurut laporan terbaru yang dilakukan oleh firma akuntan publik KPMG, investor institusional di Kanada secara signifikan meningkatkan eksposur mata uang kripto mereka tahun lalu dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya.

Dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (27/4/2024), dalam survei tersebut, yang menerima 65 tanggapan dari investor institusi dan organisasi jasa keuangan, menemukan bahwa hampir 40% peserta melaporkan memiliki paparan langsung atau tidak langsung terhadap aset kripto pada 2023, naik dari 31% dibanding dengan studi KPMG pada 2021.

Dari responden, 31 orang diidentifikasi sebagai investor institusi yang mengelola aset lebih dari USD 500 juta atau setara Rp 8 triliun (asumsi kurs Rp 16.191 per dolar AS), sedangkan 34 sisanya adalah organisasi jasa keuangan.

Survei tersebut mengungkapkan sepertiga investor institusional telah mengalokasikan 10% atau lebih portofolio mereka ke aset kripto, menunjukkan peningkatan dari seperlima dua tahun lalu.

Survei tersebut menyoroti pasar yang semakin matang dan peningkatan infrastruktur penyimpanan sebagai faktor utama yang mendorong investor institusi untuk berinvestasi dalam aset kripto.

Selain itu, perusahaan keuangan yang memperluas penawaran mereka menyebutkan peningkatan permintaan klien terhadap layanan aset kripto sebagai faktor signifikan.

Laporan tersebut juga mengungkapkan setengah dari investor institusional yang disurvei memiliki eksposur terhadap aset kripto melalui ETF Kanada, perwalian tertutup, atau produk teregulasi lainnya.

Selain itu, 58% peserta mempunyai eksposur melalui pasar saham, seperti Galaxy Digital di Bursa Efek Toronto, yang meningkat dari 36% pada 2021.

Eksposur melalui pasar derivatif juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan 42% investor institusi menerima eksposur dibandingkan dengan 14% pada 2021. Satu-satunya penurunan terjadi pada perusahaan modal ventura atau dana lindung nilai, turun menjadi 25% dari tahun sebelumnya sebesar 29%.

 

3 dari 5 halaman

Bos Indodax Sebut Asia Tenggara Berpotensi Jadi Pemimpin Industri Kripto

Sebelumnya, perkembangan aset kripto di kawasan Asia Tenggara saat ini mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dari Statista, market kripto di kawasan ini diperkirakan akan mencapai USD 1.787 juta atau sekitar Rp 27,5 triliun pada 2024 ini. 

Kawasan Asia Tenggara juga diprediksi tumbuh sebesar 8,75 persen selama empat tahun ke depan. Mengomentari hal ini, CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan komitmennya untuk terus menciptakan ekosistem kripto yang sehat di Indonesia. 

Oscar menuturkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia, dengan memiliki keuntungan sebesar USD 1,06 miliar. 

"Peringkat ini menunjukkan bahwa minat dan adopsi terhadap aset kripto terus berkembang di Indonesia," ungkap Oscar dalam siaran pers, dikutip Kamis (25/4/2024).

 

 

4 dari 5 halaman

Indonesia Bisa Jadi Pemain Kunci

Di sisi lain, Oscar juga mengatakan jika Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait.

"Kami percaya dengan adanya kerja sama yang erat antara sektor publik dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang ramah terhadap inovasi dan teknologi baru, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia serta ekonomi secara keseluruhan,” jelas Oscar.

Oscar juga memaparkan jika Indonesia memiliki peluang besar dan pondasi yang kuat untuk mengembangkan industri kripto. Ia menturkan, sebanyak 69 persen masyarakat Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 64 tahun. Indonesia juga akan mengalami bonus demografi pada 2045. 

“Menurut data dari Kementerian Keuangan, 80 persen mayoritas penduduk Indonesia masih belum atau kurang terjangkau oleh layanan perbankan. Hal ini membuka kesempatan luas bagi para pemain industri kripto untuk mengedukasi mereka sebagai upaya untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia,” tuturnya. 

5 dari 5 halaman

Regulasi yang Lengkap

Terlebih, menurut Oscar Darmawan, saat ini Indonesia memiliki regulasi yang lengkap dan ekosistem yang matang. Saat ini pemerintah juga sedang menggenjot pertumbuhan industri kripto di Indonesia. 

Oscar juga menambahkan jika saat ini aset kripto di Indonesia akan diatur di bawah kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menandakan aset digital sudah dipandang sebagai salah satu aset keuangan yang serius dan memiliki potensi besar di Indonesia. 

"Kita dari INDODAX siap selalu untuk mendukung transformasi kripto yang sebentar lagi akan diatur di bawah kewenangan OJK. Mari bersama-sama berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat