uefau17.com

Bikin Lelah Hati, Ini 5 Tanda Kamu Mencintai Orang yang Salah - Citizen6

, Jakarta - Setiap manusia pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta merupakan perasaan menyayangi dan menyukai seseorang, perasaan tersebut membawa kebahagiaan dalam diri sendiri. 

Jatuh cinta tidak hanya dirasakan kepada manusia atau lawan jenis, tetapi biasanya bisa ke hewan peliharaan, keluarga, bahkan orang terdekat disekitar kamu. Namun dalam satu kasus jatuh cinta, perasaan romantis dan perasaan yang mendalam terkadang membuat sulit melihat tanda-tanda kalau kita ternyata bersama orang yang salah. 

Hal ini terjadi apabila Anda terlalu sibuk melihat pasangan dengan mata tapi tidak menyadari bahwa sebenarnya orang tersebut buruk dan bahkan kriteria redflag lainnya dalam hubungan tersebut. 

Bagaimana kita mengetahui mencintai orang yang salah? mengutip dari Bustle, Minggu (18/12/2022), menurut Oddesty K. Langham, seorang terapis kesehatan mental klinis berlisensi menjelaskan, orang yang salah adalah orang-orang yang tidak baik untuk kesehatan mental atau kesejahteraan seseorang. 

Orang atau pasangan yang salah juga bisa berarti ketika Anda dan pasangan tidak berbagi nilai yang sama. ""Konsensus umum adalah bahwa itu berarti Anda telah terhubung dengan seseorang yang tidak cocok untuk Anda," kata Langham.

Meskipun menyakitkan untuk berpikir bepisah dengan orang yang tepat bagi Anda, namun perlulah mengetahui manakah orang yang tepat untuk Anda dan tidak, agar hubungan percintaan Anda berakhir dengan cerita yang baik.

Agar kamu tidak terkecoh ke depannya, berikut 5 tanda kamu mencintai orang yang salah, sebagaimana dikutip dari bustle:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Jadwal Selalu Bertabrakan

Menurut Bethany Ricciardi, seorang pakar hubungan dengan Too Timid, ada alasan mengapa konflik penjadwalan sering kali menjadi pemutus kesepakatan. Menururnya, manusia memiliki keinginan dan kebutuhan masing-masing. 

Meskipun sangat mungkin untuk mempertahankan hubungan dengan seseorang yang tinggal di negara lain, tetapi juga sangat sulit janjian dengan seseorang yang bekerja shift malam saat kita adalah orang yang bekerja di jam kantoran. Mungkin juga jadwal Anda yang tidak saling pas akan berdampak buruk, dan sering kali, tidak peduli seberapa besar cinta yang Anda rasakan.

Ketika Anda tidak bisa saling memberi, Anda mungkin menyadari bahwa hubungan ini tidak dimaksudkan untuk terjadi.

2. Saling Berkomunikasi, Tetapi Tidak Ada yang Berubah

Menurut Caitlin Killoren, seorang pelatih hubungan di aplikasi pelatihan hubungan, "menunggu pasangan Anda berubah adalah resep untuk sakit hati".

Dalam hubungan yang sehat, ketika ada permasalahan dan mengungkapkan keprihatinan masing-masing maka kita dan pasangan bisa jadi menemukan jalan keluarnya.

Berbeda, dengan kasus mencintai orang yang salah, ketika melakukan semua pembicaraan sulit yang Anda inginkan dan mengkomunikasikan kekhawatiran Anda sesering yang Anda suka, tetapi tidak ada yang berubah. Itu karena Anda tidak pernah bisa benar-benar berharap untuk mengubah seseorang.

3 dari 4 halaman

3. Hubungan Terasa Seperti Kisah yang Tidak Pernah Berakhir

Setelah putus cinta, selalu terasa menyenangkan untuk kembali bersama dan "mencobanya lagi". Tetapi kebenaran yang sulit diterima adalah bahwa siklus on-again-off-again tidak baik untuk siapa pun.

Seperti yang dicatat oleh pelatih transformasi Jenna Matlin, "Bahaya dengan hubungan on-again, off-again (hubungan putus nyambung) adalah bahwa Anda secara tidak sengaja melatih diri Anda untuk kembali ke hal yang tidak berhasil."

"Jika Anda putus dan kembali bersama secara teratur, pertimbangkan untuk menghentikan siklus tersebut " kata Matlin. Meskipun sulit, namun jalan melepaskan akan lebih baik tanpa perasaan pasang surut lagi. 

4. Lebih Banyak Mengasihi daripada yang Didapatkan

"Jika Anda mendapati diri Anda memberi begitu banyak dan tidak menerima energi yang sama sebagai balasannya, Anda mungkin memberi kepada orang yang salah," kata Langham.

Tidak hanya menyakitkan untuk bersama seseorang yang tidak ikut serta, tetapi itu juga bisa menjadi tanda kodependensi, kata pelatih hubungan Jenna Ponaman. Pasangan yang saling bergantung mungkin ingin bersama Anda karena kebutuhan, kemudahan, atau kenyamanan, alih-alih hanya cinta sejati atau kompatibilitas.

Mereka juga mungkin tidak peduli jika hubungan Anda tidak seimbang, dengan begitu pasangan hanya memikirkan kebutuhan mereka terpenuhi.

Jika hal ini terus berlanjut, tidak masalah seberapa besar Anda mencintai mereka, hidup dengan orang ini akan membuat Anda merasa orang tidak adil dan justru bikin capek.

 

4 dari 4 halaman

5. Sudah Mengadopsi Kebiasaan Gaya Hidup Tidak Sehat

Jenna Ponnaman menjelaskan ketika sesorang hanya memprioritaskan hubungan tanpa memperhatikan diri sendiri, hal ini akan jadi kebiasaan yang buruk. Segeralah sadar, hal tersebut perlu dijauhi, salah satunya menandakan Anda bersama orang yang salah.

Jenna mencontohkan, "Jika Anda pernah menjadi pemakan yang sehat dan memutuskan untuk 'mengurangi' gaya hidup setelah Anda mulai melihat pasangan Anda, itu menunjukkan kebiasaan gaya hidup Anda dan pasangan Anda mungkin tidak sepenuhnya selaras."

Mengadopsi kebiasaan buruk akibat hubungan, merupakan bentuk toxic relationship. Misalnya, ketika seseorang memutuskan meninggalkan gaya hidup lamanya dan hanya mengharapkan pasangan bakal selalu ada setiap hari. 

Apa pun masalahnya, kurangnya perawatan diri sendiri adalah pertanda besar bahwa Anda mungkin membutuhkan lebih dari sekadar cinta untuk membuat hubungan ini berhasil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat