uefau17.com

Penetrasi Bisnis Positif dan Layanan Prima, Bank Jatim Raih Penghargaan Top Bank 2024 dari The Iconomics - Bisnis

, Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali mencetak prestasi. Terbaru,, BJTM berhasil menerima penghargaan dari The Iconomics sebagai Top Bank 2024 untuk kategori KBMI 2 dalam ajang 5th Anniversary Indonesia Top Bank Award 2024.

Penghargaan Top Bank Award 2024 diserahkan oleh Founder & CEO The Iconomics Bram S. Putro dan diterima langsung oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim Edi Masrianto dalam acara yang berlangsung di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Kamis (20/6).

Edi Masrianto menjelaskan, keberhasilan bankjatim meraih penghargaan karena perseroan dinilai sebagai salah satu BUMD dengan penetrasi bisnis yang sangat baik dan memiliki pelayanan prima bagi seluruh nasabahnya sehingga kini menjadi bank yang populer di masyarakat. Selain itu, bankjatim juga dinilai telah memiliki kontribusi dan kinerja terbaik pada tahun 2023. 

Tercatat pada tahun 2023, total aset mencapai Rp 103,85 triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp 1,47 triliun. Kemudian ekspansi kredit yang BJTM berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit itu tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%.

”Kami menghaturkan banyak terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan kepada bankjatim. Tentu saja ini akan memacu semangat kami untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan ikut berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur maupun Indonesia,” paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bank Jatim Lakukan Berbagai Akselerasi Bisnis

Di tengah persaingan industri perbankan yang sangat ketat, Edi mengatakan BJTM telah melakukan banyak strategi demi mencapai akselerasi bisnis. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan pada aspek digital banking. Terlebih lagi saat ini telah memasuki era dimana masyarakat tak bisa lepas dari gadget.

”Sekarang kami terus melakukan berbagai penguatan infrastruktur informasi dan teknologi di JConnect. Hal tersebut kami lakukan untuk menjawab kebutuhan serta tantangan zaman di era disrupsi teknologi ini,” ungkapnya.

JConnect sendiri terus menunjukkan performa yang positif tiap tahunnya. Pada triwulan I 2024, JConnect Mobile telah memiliki 677.362 user. Angka tersebut naik 25,77 persen (YoY). Sementara untuk nominal transaksinya tercatat sebesar Rp 4,9 triliun atau tumbuh 66,6 persen (YoY). Kemudian, JConnect QRIS BJTM juga sudah mencapai 151.404 user atau naik 113,74 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 126,43 miliar atau meningkat 173,84 persen (YoY).

”Itu semua menandakan bahwa JConnect diterima dengan sangat baik di kalangan masyarakat. Kami berkomitmen akan terus melakukan berbagai inovasi demi memberikan kemudahan bagi stakeholders untuk mengakses dan memanfaatkan JConnect,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Terapkan Prinsip Keberlanjutan

Selain digital banking, bankjatim juga senantiasa menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis sekaligus keberlangsungan lingkungan dan sosial. Dalam upaya mewujudkan keuangan berkelanjutan, bankjatim telah memperluas ekosistem dengan menjalin sinergi bersama perbankan lainnya, khususnya BPD, dan menjadi pionir Kelompok Usaha Bank (KUB). Sinergi ini memberikan nilai tambah bagi bankjatim untuk mendorong BPD yang bergabung agar mampu berkompetisi di industri perbankan.

”Zaman sekarang eranya kolaborasi. Oleh karena itu kami siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” tegas Edi.

Sementara itu, dalam menentukan penerima penghargaan Top Bank 2024 ini, The Iconomics mengacu pada kinerja keuangan perbankan tahun 2022 hingga 2023 dengan melihat dua parameter sebagai penilaiannya. Yakni profitabilitas dan rentabilitas dengan penilaian rank financial indicator dengan bobot 60% dan rank financial growth indicator dengan bobot 40%.

Penilaian tersebut kemudian dikomparasikan dengan perbankan lainnya di masing-masing kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI).

 

(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat