uefau17.com

Indonesia Peringkat ke-3 Tertinggi soal Indicator Knowledge Industri Keuangan Syariah Global - Bisnis

, Jakarta Industri keuangan syariah terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan pada keadilan, transparansi, dan etika, keuangan syariah menawarkan solusi yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada kemaslahatan bersama. 

Merujuk hal tersebut, PT Asuransi BRI Life bekerjasama dengan Universitas Lampung (UNILA) menyelenggarakan seminar dengan tema Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini, yang bertujuan untuk mendorong kesadaran dan pemahaman tentang keuangan syariah serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang bertujuan untuk mencapai kemandirian finansial.

Dalam seminar tersebut, salah satu nara sumber, Igo Febianto Fakultas Ekonomi UNILA menjelaskan hal yang cukup menarik perihal market share industri ekonomi syariah dalam industri global.

“Perkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi dengan score 200 diantara 9 negara lainnya” jelas Igo dikutip Kamis (6/6/2024).

Kondisi ini tentunya menjelaskan bahwa saat ini Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari aspek regulasi, persaingan dengan industri keuangan konvensional, hingga adaptasi terhadap kemajuan teknologi yang semakin cepat.

Selanjutnya, Kepala Divisi Unit Usaha Syariah PT Asuransi BRI Life Basuki Achmad, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Civitas Akademika Universitas Lampung atas sinergi dan kerjasama yang luar biasa dalam  penyelenggaraan seminar ini. 

“Kehadiran para akademisi, praktisi, dan profesional di bidang keuangan syariah pada acara ini, merupakan bukti nyata komitmen kita bersama untuk memajukan industri keuangan syariah di Indonesia," kata Basuki.

Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Nairobi juga menyambut baik atas terselenggaranya seminar ini dan menyampaikan terima kasihnya kepada BRI Life yang telah berinisiatif dan mengajak UNILA untuk  memberikan wawasan tentang industri keuangan Syariah khususnya kepada para mahasiswa UNILA. 

“Terima kasih BRI Life atas kolaborasinya, kegiatan ini tentunya sangat positif bagi para mahasiswa. Kami juga berharap kegiatan ini akan semakin meningkatan wawasan mahasiswa, khususnya terkait pengelolaan  keuangan di industri syariah sekaligus membuka peluang berkarya dan berkarir di industri keuangan syariah” tutupnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Asuransi BRI LIfe Kantongi Laba Bersih Rp 149,3 Miliar dan Bayar Klaim Sebesar Ini

Asuransi BRI Life mengantongi laba bersih Rp 149,3 miliar di kuartal 1 tahun 2024, naik  33% dari kuartal 1 tahun 2023 senilai Rp 112,2 miliar. Ini meningkatkan kontribusi kepada BRI sebesar 19,9% secara yoy dari Rp 271,4 miliar menjadi Rp 325,5 miliar.

Selain laba bersih, kontribusi juga berasal dari Fee Based yang meningkat sebesar 10,7% secara yoy dari Rp 159,1 miliar menjadi Rp 176,2 miliar.

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menjelaskan total premi sejatinya mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp 2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di kuartal 1 tahun ini. 

Hal ini disebabkan oleh perlambatan dari produk AJK yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp 617,0 miliar di Q1-2024. 

“Selain itu juga adanya upaya BRI Life memperbaiki kualitas penjualan, melalui penyesuaian produk dan channel mix, sehingga kanal yang mengalami pertumbuhan pada Q1-2024 hanya dari kanal Inbranch dengan pertumbuhan 16,9%” jelas dia kepada media, Selasa (28/5/2024). 

Terkait Investasi, selama ini dikatakan BRI Life berinvestasi tetap menerapkan prinsip prudent yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada nasabah. 

“Aset Investasi Perusahaan tumbuh 10,6% (sudah termasuk aset Unit Link), dengan menghasilkan return sebesar Rp 391,0 miliar tumbuh yoy 26,5%. Tingkat pengembalian investasi pada Q1-2024 berada pada kisaran 6%, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,6%” jelas Aris.

Selanjutnya, untuk ratio RBC BRI Life mencapai 547,3% jauh diatas persyaratan minimum 120% dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.

Adapun klaim dan manfaat dibayarkan BRI Life mencapai sebesar Rp 1,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebesar Rp 1,3 triliun, atau terkontraksi 12,9%.

Perusahaan dikatakan berkomitmen terus mengupayakan layanan semakin baik  sebagai implementasi tanggung jawabnya kepada Nasabah adalah proses  Fast Claim (klaim cepat)  yang telah dapat di lakukan pada produk-produk Syariah.  

 

3 dari 4 halaman

Kanal Distribusi & Agen

BRI Life mengoptimalisasi jalur pemasaran melalui 5 kanal distribusi antara lain; Distribusi, In Branch Sales, Alternatif, Corporate dan Agency. 

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi memaparkan, “Dengan Total Jumlah karyawan Asuransi BRI Life per Maret 2024 berjumlah 1.102 orang karyawan dan jumlah Tenaga Pemasar berlisensi lebih dari 3.305 orang, seluruh armada yang ada bersinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. sebagai induk, BRI Life terus melakukan upaya untuk menjadi asuransi terbaik di Indonesia”.

Menurut Sutadi, BRI Life telah melakukan upaya guna pemenuhan kuantitas, kapasitas dan produktivitas tenaga pemasar dengan target individu yang terukur dan KPI yang aligned dengan target bisnis Perusahaan.

Selain itu, memastikan peningkatan kapabilitas tenaga pemasar BRI Life dapat menunjang kolaborasi dengan Regional Office dan Branch Office BRI agar saling memberikan nilai tambah dan selalu dalam koridor governance dan market conduct yang baik.

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Informasi Teknologi

Terkait dengan penerapan Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 27 tahun yang akan berlaku pada Oktober 2024, BRI Life selain terus melakukan penguatan keamanan IT, BRI Life juga telah membentuk fungsi/tim  Data Protection Officer (DPO) yang bertugas untuk mengawal implementasi kebijakan di internal BRI Life.

Yosie William Iroth selaku Direktur Operasional mengatakan, “IT BRI Life juga terus mendukung proses penjualan agar lebih akurat, efektif dan efisien. Salah satunya adalah dengan penerapan Data Analytics dan Modeling dalam proses pemberian leads calon nasabah baru maupun untuk kebutuhan cross sell & up sell sehingga produk yang kita tawarkan sesuai dengan profile dan kebutuhan nasabah. Hal ini dilakukan agar proses penjualan tetap comply dengan regulasi yang ada sehingga meminimalisir terjadinya misseling.”. 

Sesuai dengan regulasi yang ada, BRI Life  senantiasa melakukan welcome call kepada calon nasabahnya dengan menggunakan kontak center yang ada. Dan juga telah dilakukan reorganisasi yang bertujuan untuk keefektifan proses bisnis BRI Life.

“Group HealthCare yang telah dibentuk pada tahun 2023, saat ini berhasil Go Live pada aplikasi My Access. Hal ini agar nasabah dapat melihat segala informasi yang terkait dengan layanan askes BRI Life seperti informasi benefit nasabah, daftar provider, family tree nasabah, riwayat klaim, dan kartu peserta nasabah” jelas Yosie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat