uefau17.com

BRI Life Raih Sertifikat dari British Standards Institution, Apa Manfaatnya? - Bisnis

 

, Jakarta Asuransi BRI Life terus berupaya untuk mempertegas komitmennya, terhadap proses bisnis yang berkelanjutan dan terpercaya bagi stakeholder dan masyarakat, dengan menetapkan kebijakan dan tatakelola perusahan yang terstandarisasi, sehingga BRI Life dapat menjalankan bisnis dan fokus untuk memenuhi kepatuhan dan regulasi yang berlaku.

Atas komitmen tersebut, BRI Life menerima ISO 37301:2021 Compliance Management Systems Certification Dari British Standards Institution, yang diterima oleh Komisaris Utama BRi Life M. Syafri Rozi, didampingi oleh Direktur Kepatuhan dan LegaI BRI Life I Dewa Gede Agung serta Kepala Divisi Kepatuhan BRI Life Chris Hananto.

Direktur Kepatuhan dan LegaI BRI Life I Dewa Gede Agung mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan BRI Life, atas kinerja yang dihasilkan terkait menagemen kepatuhan yang ditetapkan perusahaan, hingga membuahkan hasil dengan diterimanya Sertifikasi Manegemen Kapatuhan ISO 37301:2021.

“Ada tiga hal yang saling terkait dan masing-masing bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen kepatuhan yakni, Menagemen perusahaan, pimpinan departemen, semua pegawai dalam perusahaan. Melalui kordinasi yang terarah, dapat menciptakan budaya kepatuhan, meminimalisir risiko ketidakpatuhan dan tentunya memperkuat reputasi perusahaan," ungkap Dewa dikutip Minggu (30/6/2024).

“Di dalam sebuah perusahaan, biasanya Risk culture, compliance, goverment audit terkesan kaku, tetapi seluruh insan BRI Life dapat menginternalisasi budaya kepatuhan ini dengan memulai dari diri masing-masing, sesuai tema yang diharapkan perusahaan yakni Jaga Diri, Jaga Teman dan Jaga Perusahaan” imbuhnya.

Sebelumnya BRI Life telah menerima sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Managemen Anti Penyuapan dari Sucofindo International Certification Services dan Sertifikasi ISO 27001  Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System/ISMS) 

ISO 37301:2021 Compliance Management Systems adalah sistem manajemen kepatuhan yang merupakan standarisasi proses kebijakan dan prosedur yang diimplementasikan oleh perusahaan, untuk mematuhi hukum, regulasi, standar industi, dan kebijakan internal yang relevan.

Sistem ini merupakan pendekatan terstruktur untuk mengelola risiko regulasi dan hukum, serta memastikan bahwa organisasi beroperasi dalam batas-batas hukum.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan

Bagi BRI Life, ISO 37301:2021 menjadi penting, karena standar ini didisain untuk membantu BRI Life, agar dapat mengatur kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, manajemen risiko, praktek bisnis yang etis, pengakuan internasional, dan pengembangan berkelanjutan.

Menurut Dewa, BRI Life selama ini selalu menjaga komitmen dalam menjalankan proses bisnis perusahaan, dengan pendekatan managemen praktis, taktis, smart dan efisien, guna memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan masyarakat, dimana sosialisasi penerapannya sesuai aturan Bank BRI selaku induk perusahaan dan juga anjuran pemerintah

“Diharapkan Sertifikat ISO 37301:2021 Compliance Management Systems Certification yang diterima, dapat menjadi semangat bagi kami untuk senantiasa menjalankan tata kelola perusahaan yang efisien, berintegritas, sebagaimana yang telah diterapkan selama ini,” tutup Dewa.

3 dari 4 halaman

Asuransi BRI LIfe Kantongi Laba Bersih Rp 149,3 Miliar dan Bayar Klaim Sebesar Ini

Sebelumnnya, Asuransi BRI Life mengantongi laba bersih Rp 149,3 miliar di kuartal 1 tahun 2024, naik  33% dari kuartal 1 tahun 2023 senilai Rp 112,2 miliar. Ini meningkatkan kontribusi kepada BRI sebesar 19,9% secara yoy dari Rp 271,4 miliar menjadi Rp 325,5 miliar.

Selain laba bersih, kontribusi juga berasal dari Fee Based yang meningkat sebesar 10,7% secara yoy dari Rp 159,1 miliar menjadi Rp 176,2 miliar.

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto menjelaskan total premi sejatinya mengalami kontraksi sebesar 15,6% dari Rp 2,1 triliun pada Q1-2023, menjadi Rp1,7 triliun di kuartal 1 tahun ini. 

Hal ini disebabkan oleh perlambatan dari produk AJK yang mengalami kontraksi cukup signifikan dari Q1-2023 sebesar Rp877,8 miliar menjadi Rp 617,0 miliar di Q1-2024. 

“Selain itu juga adanya upaya BRI Life memperbaiki kualitas penjualan, melalui penyesuaian produk dan channel mix, sehingga kanal yang mengalami pertumbuhan pada Q1-2024 hanya dari kanal Inbranch dengan pertumbuhan 16,9%” jelas dia kepada media, Selasa (28/5/2024). 

Terkait Investasi, selama ini dikatakan BRI Life berinvestasi tetap menerapkan prinsip prudent yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan kepada nasabah. 

“Aset Investasi Perusahaan tumbuh 10,6% (sudah termasuk aset Unit Link), dengan menghasilkan return sebesar Rp 391,0 miliar tumbuh yoy 26,5%. Tingkat pengembalian investasi pada Q1-2024 berada pada kisaran 6%, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 5,6%” jelas Aris.

Selanjutnya, untuk ratio RBC BRI Life mencapai 547,3% jauh diatas persyaratan minimum 120% dari OJK, hal ini menunjukkan bahwa BRI Life sangat sehat.

Adapun klaim dan manfaat dibayarkan BRI Life mencapai sebesar Rp 1,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebesar Rp 1,3 triliun, atau terkontraksi 12,9%.

Perusahaan dikatakan berkomitmen terus mengupayakan layanan semakin baik  sebagai implementasi tanggung jawabnya kepada Nasabah adalah proses  Fast Claim (klaim cepat)  yang telah dapat di lakukan pada produk-produk Syariah.  

 

4 dari 4 halaman

Kanal Distribusi & Agen

BRI Life mengoptimalisasi jalur pemasaran melalui 5 kanal distribusi antara lain; Distribusi, In Branch Sales, Alternatif, Corporate dan Agency. 

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi memaparkan, “Dengan Total Jumlah karyawan Asuransi BRI Life per Maret 2024 berjumlah 1.102 orang karyawan dan jumlah Tenaga Pemasar berlisensi lebih dari 3.305 orang, seluruh armada yang ada bersinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. sebagai induk, BRI Life terus melakukan upaya untuk menjadi asuransi terbaik di Indonesia”.

Menurut Sutadi, BRI Life telah melakukan upaya guna pemenuhan kuantitas, kapasitas dan produktivitas tenaga pemasar dengan target individu yang terukur dan KPI yang aligned dengan target bisnis Perusahaan.

Selain itu, memastikan peningkatan kapabilitas tenaga pemasar BRI Life dapat menunjang kolaborasi dengan Regional Office dan Branch Office BRI agar saling memberikan nilai tambah dan selalu dalam koridor governance dan market conduct yang baik.

 

 

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat