uefau17.com

Tarik Investasi, Kawasan Industri Kendal Beri Layanan Internet Berbasis Fiber Optik - Bisnis

, Jakarta PT Jababeka Tbk melalui anak perusahaannya PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel) bersama dengan Kawasan Industri Kendal (KEK Kendal) menyelenggarakan acara tenant gathering.

Mengusung tema Revolutionizing Business with Fiber Connectivity for Industry 4.0, tujuan acara ini ialah menawarkan solusi komunikasi berbasis fiber optik bagi tenant Kawasan Industri Kendal dalam menerapkan transformasi Industri 4.0 bersama dengan mitra-mitra provider ICTel, penyedia solusi konektivitas internet.

Acara dibuka langsung oleh Didik Purbadi selaku Direktur Kawasan Industri Kendal dan Iman Firmansyah Direktur Utama PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi, lalu dilanjut pemaparan keynote speech Octario Rezkavianto selaku AVP Application & Platform Management Indosat Business. Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini berjalan lancar yang mampu menarik para peserta untuk bertanya.

Direktur Utama PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi Iman Firmansyah memberikan pemaparan mengenai layanan ICTel yang sudah proven di Kawasan Industri Jababeka Cikarang bisa dimanfaatkan oleh para tenant Kawasan Industri Kendal.

Di mana ICTel memiliki berbagai provider yang bisa dipilih untuk mendukung penerapan industri 4.0, yaitu Indosat Business, PLN Icon Plus, Telkom Indonesia, Sukma Sejati Media dan Biznet. Para mitra ICTel turut juga memaparkan informasi terbaru mengenai layanan-layanan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memungkinkan terjadi inovasi.

Iman tak lupa menjelaskan keunggulan memakai layanan komunikasi berbasis fiber optik milik ICTel. Menurutnya, penggunaan layanan internet berbasis fiber optik bisa dijadikan tulang pungung keberlangsungan operasional tenant di Kawasan Industri Kendal. Karena koneksi internet yang dihasilkan stabil, cepat dan transfer data yang lancar tanpa terpengaruh oleh kondisi cuaca buruk, seperti hujan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peran ICT

Menanggapi hal itu, Direktur Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi menekankan pentingnya peran ICT (Information & Communication Technology) guna mendukung proses produksi hingga efisiensi operasional bisnis di seluruh tenant dalam Kawasan Industri Kendal.

“Peran infrastruktur konektivitas di dalam ekosistem industri kita merupakan salah satu yang penting, di mana melalui layanan ini bersama dengan mitra-mitra dari ICTel, dapat menggerakan proses bisnis tenant-tenant, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memungkinkan untuk terjadinya inovasi,” kata Purbadi.

Ia menambahkan bahwa acara tersebut bisa digunakan untuk para tenant bertukar ide, membandingkan atau mengeksplorasi provider mitra ICTel terhadap kebutuhan internet setiap tenant. Karena, setiap jenis industri akan membuat tiap tenant memiliki kebutuhan kecepatan layanan internet berbeda. Karenanya, penting mengetahui keunggulan dari setiap provider mitra ICTel dengan kebutuhan layanan internet yang dimiliki tiap tenant.

ICTel bersama dengan Kawasan Industri Kendal terus mengupayakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang unggul sebagai komitmen mendukung pertumbuhan bisnis para tenant di Kawasan Industri Kendal.

3 dari 4 halaman

Sunra Indonesia Bangun Pabrik di Kendal, Kapasitas Produksinya 1 Juta Motor Listrik

PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia) membuktikan keseriusannya dalam menggarap pasar kendaraan listrik nasional dengan memulai proses pembangunan pabrik motor listrik di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan pabrik tersebut berlangsung Jumat (3/5/2023).

Groundbreaking ceremony turut dihadiri Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Indonesia, Taufik Bawazier, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko.

Dimulainya pembangunan pabrik Sunra Indonesia dengan total rencana investasi sebesar 120 juta US Dollar sekaligus menandai iklim investasi dalam negeri yang semakin kondusif terutama pada industri kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.

"Pembangunan pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik," terang Chairman Sunra Group Zhang Chongshun dalam keterangan resminya.

Zhang menyebutkan, pembangunan pabrik Sunra ini menjadi bagian dari bentuk komitmen dan dukungan Sunra Indonesia akan gagasan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon.

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," katanya.

Sekadar informasi, pabrik Sunra Indonesia dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektar. Rencananya, pabrik ini akan selesai dalam dua tahap, dengan masa konstruksi selama 18 bulan, hingga siap beroperasi pada 2025.

 

4 dari 4 halaman

Membuka Lapangan Kerja

Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua setelah beroperasi penuh nantinya.

Empat proses utama produksi sepeda motor listrik akan dilakukan di pabrik ini, mulai dari pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan dan perakitan akhir. Serta akan dilengkapi dengan bengkel motor dan bengkel PACK baterai.

Pembangunan konstruksi pabrik pada tahap pertama mencapai 100.000 meter persegi. Setelah seluruh pembangunan pabrik selesai, Sunra Indonesia akan secara aktif mengintegrasikan sumber daya rantai pasokan, menciptakan ekologi rantai pasokan, dan memungkinkan lebih banyak produsen pendukung untuk melakukan lokalisasi di Indonesia.

Pembangunan pabrik ini tidak hanya akan menambah investasi dalam negeri, menambah pasokan kendaraan ramah lingkungan, namun juga akan membuka peluang baru bagi terciptanya lapangan kerja terutama bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan pabrik baru ini dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat