2.723 Gardu Listrik Terdampak Hujan Angin di Yogyakarta Kembali Beroperasi

2.723 Gardu Listrik Terdampak Hujan Angin di Yogyakarta Kembali Beroperasi - Bisnis

, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil memulihkan seluruh gardu listrik atau 2.723 gardu terdampak cuaca ekstrem di Yogyakarta. Lebih dari 50 ribu pelanggan yang terdampak kini telah kembali menikmati aliran listrik PLN.

Sebagai informasi, hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu, (4/4/2021) siang mengakibatkan beberapa daerah mengalami gangguan listrik akibat banyaknya pohon hingga baliho tumbang menimpa jaringan listrik.

"Alhamdulillah, petugas kita cepat turun ke lapangan dan kita telah berhasil menormalkan seluruh gardu listrik yang sempat terdampak cuaca ekstrem di Yogyakarta," terang General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, M. Irwansyah Putra dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

PLN menerjunkan sebanyak 218 personil untuk memulihkan kelistrikan terdampak cuaca ekstrim yang melanda Yogyakarta ini.

"Sebanyak 9 jaringan listrik tegangan rendah masih mengalami gangguan, saat ini PLN sedang mengupayakan pemulihan secepatnya. Gardu tersebut tersebar di wilayah Yogyakarta Kota dan Kecamatan Sedayu," tambah Irwansyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inspirato Live Sharing Session PLN membahas Kesiapan PLN Menuju Ekosistem Electric Vehicle. Dengan narasumber Muhammad Ikhsan Asaad, Direktur Mega Proyekdan Energi Baru Terbarukan PLN.

2 dari 2 halaman

Pohon yang Menganggu

20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY — Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (/Angga Yuniar)

PLN mengimbau partisipasi dari masyarakat apabila menemukan pohon yang dekat dan berpotensi mengganggu jaringan listrik, agar dapat segera melaporkan kepada PLN sehingga tidak menyebabkan gangguan.

"Untuk laporan masalah kelistrikan segera hubungi Contact Center PLN 123 atau akses layanan pengaduan via Aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store," tutupnya.