uefau17.com

Elon Musk Sebut WhatsApp Tak Bisa Dipercaya Gara-Gara Ada Bug yang Akses Mikrofon Smartphone - Tekno

 

, Jakarta - Pendiri Tesla sekaligus pemilik Twitter, Elon Musk, ikut mengomentari soal WhatsApp yang diam-diam menguping penggunanya. Elon Musk bahkan secara gamblang menyebut "WhatsApp cannot be trusted" alias "WhatsApp tak bisa dipercaya."

Hal ini diungkapkan Elon Musk melalui akun Twitter @elonmusk, saat menanggapi sebuah utas dari seorang pengguna Twitter bernama @foaddabiri. Ia diketahui merupakan seorang engineer di Twitter.

Mengutip Gizchina, Minggu (13/5/2023), mulanya Foad Dabiri mengunggah cuitan yang berisi informasi tentang WhatsApp yang mengakses mikrofon smartphone pengguna, saat pengguna tersebut tengah tertidur.

"WhatsApp telah menggunakan mikrofon di background saat saya sedang tertidur dan sejak saya bangun pukul 06 pagi (dan itu hanya sebagian dari timeline!) Ada apa?" kicau @foaddabiri.

Ia pun menyertakan screenshot yang menunjukkan riwayat akses mikrofon smartphone-nya oleh aplikasi WhatsApp.

Selanjutnya, WhatsApp memberikan penjelasan atas hal ini. Melalui Twitter, WhatsApp mencuit, pihaknya telah berkontak dengan engineer Twitter tersebut.

"Selama lebih dari 24 jam terakhir, kami telah berkontak dengan seorang engineer Twitter yang mengunggah sebuah masalah dengan ponsel Pixel-nya dan WhatsApp. Kami meyakini bahwa ini terjadi karena sebuah bug di Android yang salah mengatribusikan informasi di Dashboard Privasi. Kami telah meminta Google untuk menginvestigasi masalah ini dan memperbaikinya," demikian kata WhatsApp.

WhatsApp juga menjelaskan, pihaknya memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas setting mikrofon smartphone mereka. Singkatnya, WhatsApp menyebut, aplikasi mereka tidak bisa mengakses mikrofon smartphone pengguna tanpa adanya persetujuan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

WhatsApp Bilang Akses Mikrofon Tetap Terlindungi Enkripsi End-to-End

"Pengguna memiliki kontrol penuh atas pengaturan mikrofon mereka. Ketika izin diberikan sekali, WhatsApp hanya mengakses mikrofon saat pengguna melakukan panggilan atau merekam pesan suara atau video. Selain itu, komunikasi tersebut juga dilindungi enkripsi end-to-end sehingga WhatsApp tak bisa mendengarnya," kata pihak WhatsApp.

Untuk diketahui, cuitan Elon Musk ini diunggah pada 9 Mei lalu. Sejak saat itu, ada lebih dari 50 juta pengguna Twitter yang telah melihatnya. Bahkan ada banyak pengguna yang membagikan pendapatnya terkait masalah ini.

"Sangat luar biasa banyak orang yang tidak sadar bahwa WhatsApp dimiliki oleh Meta/ Facebook," kata warganet.

Warganet lain berkomentar, menanggapi soal WhatsApp yang mengakses mikrofon smartphone. "Mungkin mereka hanya ingin meningkatkan kualitas dengkurannya," katanya.

Selain itu, ada juga pengguna yang bilang, dirinya tidak memberi izin akses mikrofon kepada WhatsApp.

"Saya telah menolak WhatsApp mengakses mikrofon di pengaturan ponsel saya, tetapi masih ditemukan cara untuk menembus tombol akses di latar belakang. Bahkan jika saya menolak aksesnya, itu (WhatsApp) terus mengumpulkan data latar belakang. Cukup aneh, apa yang terjadi?" kata seorang warganet.

3 dari 4 halaman

WhatsApp Minta Google Selidiki dan Perbaiki Masalah

Cuitan sang engineer Twitter yang direspon oleh Elon Musk ini pun berbuntut panjang. Meski WhatsApp sudah mengonfirmasi bahwa masalah akses mikrofon itu terjadi gara-gara bug, Google pun ikut berkomentar.

"Kami meyakini ini merupakan ulah sebuah bug di Android yang secara salah telah memberikan informasi di dasboard privasi," kata pihak WhatsApp.

WhatsApp juga bilang, pihaknya sudah meminta Google untuk menyelidiki dan memperbaiki bug tersebut.

Tidak tinggal diam, Google belakangan mengonfirmasi bahwa mereka telah menyelidiki masalah ini.

Perusahaan mengatakan, belum menemukan bukti bahwa WhatsApp dengan sengaja mengakses mikrofon pengguna di background.

"Kami menjaga privasi pengguna dengan sangat serius," kata Google.

 

4 dari 4 halaman

Jaga Privasi Pengguna dengan Serius

Lebih lanjut Google juga mengatakan, "Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan WhatsApp demi menyelesaikan masalah ini secepat mungkin."

Tudingan terhadap WhatsApp pun telah menimbulkan kekhawatiran mengenai praktik privasi aplikasi. Apalagi, WhatsApp merupakan salah satu aplikasi pesan paling populer di dunia. WhatsApp kini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif.

Aplikasi ini memakai enkripsi end-to-end untuk melindungi pesan pengguna. Tetapi, WhatsApp juga mengumpulkan sejumlah data tentang pengguna, misalnya nomor telepon dan daftar kontak di smartphone pengguna.

Sejauh ini tidak jelas apakah WhatsApp memang benar mengakses mikrofon smartphone pengguna di background ataukah ini hanya bug belaka.

Namun, tudingan tersebut pada akhirnya berujung pada kekhawatiran tentang praktik privasi aplikasi dan mendorong pengguna untuk mempertimbangkan kembali apakah mereka ingin terus menggunakannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat