,Tuban - Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kini dijuluki “kampung miliarder”. Sebab, ratusan warga setempat mendadak jadi kaya raya setelah menjual tanahnya kepada PT Pertamina untuk kepentingan proyek pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft.
Rata-rata warga desa setempat itu mendapat uang Rp 8 miliar usai menjual lahannya untuk kepentingan proyek kilang minyak. Bahkan, ada satu petani yang mengantongi uang lebih Rp 26 miliar usai jual lahannya.
Baca Juga
VIDEO: Ratusan Pesilat di Tuban Blokade Jalan dan Rusak 2 Motor Milik Warga
Kisah Bahagia Lima Bersaudara Asal Tuban Berangkat Haji Bersama, Didaftarkan Orangtua Sejak 2011
Cari Keadilan, Mbah Darmi Tuban Ajukan Banding Usai Divonis Penjara Gara-Gara Hal Sepele
Berikut rangkuman 10 fakta menarik terkait kampung miliarder Sumurgeneng Tuban:
Advertisement
1. Borong Ratusan Mobil Mewah Barengan
Ekspresi kegembiraan para miliarder yang tinggal desa setempat usai terima uang dari Pertamina digunakan untuk membeli sejumlah mobil mewah dengan harga ratusan juta. Mobil baru paling banyak dipesan kelas menengah atas seperti Innova dan Fortuner.
Bahkan, aksi borong mobil itu seketika viral di media sosial (medsos) karena beberapa mobil mewah datang sambil dikawal mobil patroli pengawalan (Patwal) polisi.
Gihanto Kepala Desa Sumurgeneng menjelaskan, di desa ini tercatat ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Dimana, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil dengan menggunakan uang tersebut.
“Ada sekitar 176 mobil baru yang dibeli warga, itu belum yang mobil bekas. Warga membeli dengan menggunakan uang dari pembebasan lahan proyek kilang. Satu orang ada yang beli dua sampai tiga mobil,” jelas Kades Sumurgeneng, Tuban, Senin, (15/2/2021).
2. Beli Mobil Dulu Baru Belajar Menyetir
Pada umumnya masyarakat beli mobil setelah mereka bisa mengemudi setir bundarnya. Namun hal itu tidak berlaku bagi masyarakat yang tinggal di kampung miliarder.
Sebagian warga desa setempat memilih beli mobil mewah dulu dari uang menjual lahannya untuk kepentingan kilang minyak. Setelah itu, dia baru belajar mengemudi. Hal itu diungkapkan Matrawi (55) salah satu miliarder desa setempat.
"Saya beli mobil dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit. Tapi belum berani jalan ke kota, di desa dulu," ungkapnya.
Ia menerima uang Rp 3 miliar dari penjualan setengah hektare tanah miliknya. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli satu Toyota Rush, satu mobil pikap, dan sisanya di tabung.
Hal serupa juga dialami oleh tetangganya, Wantono (40), yang belum tahu apa pun soal menyetir mobil. Tetapi ia nekat membeli mobil Mitsubishi Expander usai terima Rp 24 miliar dari penjualan tanahnya seluas 4,2 hektar.
“Baru pertama ini saya punya mobil, setelah beli saya belajar mengemudi. Sekarang sudah bisa,” ungkap Wantono.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratusan petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengadang tiga truk pengangkut pupuk bersubsidi, yang melintas di desanya. Para petani tersulut emosi dan membongkar paksa truk pupuk di tepi jalan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tetap Bertani
![Rumah warga Sumurgeneng Tuban usai menerima uang ganti rugi lahan dari Pertamina. (Ahmad Adirin/)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UFaVAcpj03qgCtEBV1lOo63Y_dk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3381079/original/067525500_1613702678-WhatsApp_Image_2021-02-19_at_06.14.01.jpeg)
3. Warga Setia Bertani Meskipun Sudah Jadi Miliarder
Kesetiaan warga Sumurgeneng dalam bertani masih melekat sampai saat ini meskipun mereka kini menjadi miliarder setelah menerima uang dari Pertamina. Terbukti, para miliarder itu masih menyisihkan uang untuk membeli lahan kembali yang digunakan untuk bertani.
“Mereka yang terima uang dari menjual lahannya untuk kilang masih bertani, dan warga juga kembali membeli lahan meskipun tidak di desa sini,” kata Gihanto Kades Sumurgeneng.
4. Beli Tanah Rp 20 Juta Laku 4,5 Miliar
Bagikan mendapatkan durian runtuh (memperoleh rezeki yang tak disangka, red). Begitu yang disarankan oleh keluarga Priyanto (30) setelah lahannya di pakai untuk proyek kilang minyak.
Keluarganya mendapat Rp 4,5 miliar setelah tanahnya di jual. Padahal dulu ia membeli sebidang tanah itu seharga Rp 20 juta di tahun 2004 silam.
“Senang, tanah saya dapat sekitar Rp 4,5 miliar, dulu seingat saya beli Rp 20 juta,” ungkapnya.
5. Harga Lahan Tertinggi di Kampung Miliarder Sebesar Rp 28 Miliar
Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek nasional tersebut.
“Semua warga Sumurgeneng telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan kilang minyak,” jelas Gihanto Kades Sumurgeneng yang juga habis beli mobil baru Avanza warna putih.
Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 - Rp 800.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga lahan milik warga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) setalah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.
“Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini,” jelas Kades Sumurgeneng.
6. 90 Persen Warga Kampung Miliarder Beli Mobil
Kades Sumurgeneng Gihanto menerangkan 90 persen warga yang mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak digunakan untuk membeli mobil. Kemudian, sekitar 75 persen warga yang menerima uang itu dibelikan tanah lagi dan 50 persen warga digunakan untuk renovasi rumahnya.
“Kalau untuk usaha sangat kecil atau minim. Rata-rata mereka ingin menikmati dulu,” jelasnya.
Hal sama disampaikan Mulyadi salah satu warga mengaku bahwa teman-teman telah mengambil atau menerima uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak. Dimana, sebagian uang tersebut digunakan untuk membeli mobil baru maupun bekas.
“Ya, banyak yang beli mobil,” ungkap Mulyadi salah satu Warga Desa Sumurgeneng.
Advertisement
Dicoret dari Penerima Bansos
![Warga Tuban Mendadak Jadi Miliarder](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/oUqMQeD6yP9jMabXA7cDYYSfGNE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3378952/original/042353400_1613535082-WhatsApp_Image_2021-02-17_at_10.41.51.jpeg)
7. Warga Kampung Miliarder Pilih Simpan Duit di BNI
Kegembiraan wajah para miliarder di Desa Sumurgeneng diwujudkan dengan membeli sejumlah mobil mewah, tanah, dan perbaikan rumah. Tak hanya itu, sisa uangnya di deposito atau di simpat dalam rekening PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
“Tidak semuanya di BNI, sebagian lagi di beberapa Bank Himbara lainnya, namun memang BNI cukup dominan,” ungkap Eri Prihartono, Pemimpin BNI Cabang Tuban, Jumat, (19/2/2021).
8. 27 Orang Dicoret Penerima Bansos Warga Miskin
Sebanyak 27 orang di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dicoret sebagai warga miskin. Pasalnya, mereka telah menjadi miliarder usai menjual tanahnya kepada PT Pertamina.
Bahkan, saat ini 27 warga itu telah memiliki rumah mewah dan mobil baru seharga ratusan juta.
“Ada 27 keluarga penerimaan manfaat (KPM) yang dikeluarkan dari penerimaan bantuan pangan non tunai (BPNT) karena sudah menerima uang pembebasan lahan untuk kilang minyak,” kata Imron pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis, (18/2/2021).
Di Desa Sumurgeneng ini ada 288 KPM dari BPNT. Setelah tim melakukan verifikasi dan turun ke lapangan ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu usai mendapatkan uang ganti rugi lahan. Selanjutnya, meraka dicoret sebagai penerima bantuan BPNT melalui aplikasi Sistem Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG)
9. Warga Sumurgeneng Sempat Menolak Proyek Kilang Minyak
Sejumlah warga Sumurgeneng sebelumnya menolak terkait lahannya di beli untuk proyek kilang minyak. Mereka menolak dengan berdalih lahan tersebut subur untuk pertanian.
Bahkan, penolakan itu diwujudkan dengan aksi demo turun jalan hingga menemui Bupati Tuban dan wakil rakyat. Akhirnya, warga sepakat atau merelakan lahannya di gunakan untuk proyek nasional tersebut.
“Semua warga menerima, termasuk warga juga telah mengambil uang ganti rugi lahan melalui proses konsinyasi di Pengadilan Negeri Tuban,” ungkap Kades Sumurgeneng.
10. 3 Desa Kena Pembebasan Lahan Proyek Kilang Minyak
Proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084, red). Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.
Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.
Lalu Kilang Tuban ini juga merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Terkini Lainnya
VIDEO: Ratusan Pesilat di Tuban Blokade Jalan dan Rusak 2 Motor Milik Warga
Kisah Bahagia Lima Bersaudara Asal Tuban Berangkat Haji Bersama, Didaftarkan Orangtua Sejak 2011
Cari Keadilan, Mbah Darmi Tuban Ajukan Banding Usai Divonis Penjara Gara-Gara Hal Sepele
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tetap Bertani
Dicoret dari Penerima Bansos
Kampung Miliarder Tuban
Tuban
Rekomendasi
Kisah Bahagia Lima Bersaudara Asal Tuban Berangkat Haji Bersama, Didaftarkan Orangtua Sejak 2011
Cari Keadilan, Mbah Darmi Tuban Ajukan Banding Usai Divonis Penjara Gara-Gara Hal Sepele
Pipa BBM di Tuban Bocor, Pertamina Pastikan Kondisi Aman
Kasus Mbah Darmi Ganggu Rasa Keadilan, Warga Geruduk Kejaksaan hingga Polres Tuban
Gempa Magnitudo 4,1 Terjadi di Tuban Jatim
Piala AFF U-19
2.180 Personel Gabungan Siap Amankan Laga Pembuka Piala AFF U-19 di Surabaya Hari Ini
Catat, Jadwal Lengkap Timnas U-19 Piala AFF 2024 dan Daftar Pemain
Indra Sjafri Tak Patok Target Juara AFF U-19, Begini Alasannya
2.959 Personel Gabungan Polri-TNI Siap Amankan Piala AFF U-19 di Surabaya
Resmi, Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF U-19 di Surabaya
Donald Trump
Elon Musk Sumbang Dana ke Korban Insiden Penembakan Donald Trump, Segini Nilainya
Gandeng JD Vance, Donald Trump Pilih Calon Wakil Presiden Pro Kripto
FBI Klaim Punya Akses ke Ponsel Tersangka Penembak Donald Trump
Di Tengah Keraguan Publik, Joe Biden Mengaku Layak Maju Capres di Pemilu AS 2024
Elon Musk Sumbang Kampanye Donald Trump di Pilpres AS, Nilainya Rp 729,1 Miliar
Lamine Yamal
Gol Lamine Yamal ke Gawang Prancis Dinobatkan yang Terbaik di Euro 2024
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Spanyol Sapu Bersih Seluruh Trofi di Euro 2024, Rodri, Olmo dan Yamal Lengkapi Kesempurnaan
Piala Presiden 2024
Top 3: Daftar Hadiah Piala Presiden 2024 Bikin Penasaran
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
Daftar Hadiah Piala Presiden 2024: Juara Rp 5 Miliar, Match Fee Rp 350 Juta
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tidak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
TOPIK POPULER
Populer
Suami di Kediri Siram Air Keras Istri dan Anak Balita, Kesal Tidak Mau Diajak Pulang
Perpisahan sebagai Wali Kota, Gibran Salami Satu Persatu ASN Solo
Jelang Pilkada 2024, Kemenag Siapkan Langkah Cegah Konflik Sentimen Agama
Indra Sjafri Tak Patok Target Juara AFF U-19, Begini Alasannya
Bediding Melanda Jatim, Keluar Rumah Diimbau Pakai Baju Tebal
Wamenag: Semangat Tahun Baru Islam Harus Berikan Optimisme Berhijrah Lebih Baik
2.180 Personel Gabungan Siap Amankan Laga Pembuka Piala AFF U-19 di Surabaya Hari Ini
Gibran Serahkan Surat Pengunduran Diri Sebagai Wali Kota Solo ke DPRD Hari Ini
2.959 Personel Gabungan Polri-TNI Siap Amankan Piala AFF U-19 di Surabaya
PKS Resmi Dukung Ikfina Fahmawati Maju Lagi di Pilkada Mojokerto 2024
Timnas Indonesia U-19
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Bidik Awal Bagus
6 Bintang Timnas Indonesia U-19 yang Berkilau di Liga 1: Punya Jam Terbang Tinggi dan Siap Menggebrak di Lapangan!
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Catat, Jadwal Lengkap Timnas U-19 Piala AFF 2024 dan Daftar Pemain
Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2024, 8 Lulusan Piala Dunia U-17 2023
Berita Terkini
Disiarkan Vidio, Byon Combat Pecahkan Rekor Pembelian Pay Per View Tertinggi di Asia
13 Desain Dapur Minimalis Bernuansa Alami, Bisa Jadi Inspirasi untuk Tempat Memasak yang Nyaman
Tiket Pesawat Mahal karena Ada Monopoli, Siapa Tertuduhnya?
Cerita Pengasuh soal Rafathar yang Dipaksa Foto Bareng Orang Tak Dikenal
Pasutri Lansia di Bogor Ditemukan Tewas, Mayat Ditemukan Membusuk dalam Rumah
Onad dan Beby Prisillia Ungkap Sang Buah Hati Alami Speech Delay, Pertama Kali Tahu Saat Umur 2 Tahun
6 Resep Ikan Tongkol Balado Pedas Gurih, Lauk Harian yang Gugah Selera
3 Serangan Israel Kurang dari 1 Jam Bunuh 48 Orang, Zona Aman Juga Jadi Target
Kenali Gejala Asam Urat Tinggi dari Perubahan Fisik, Ada yang Paling Mencolok
IMF: Inflasi Global Tinggi Picu Risiko Fiskal dan Keuangan Dunia
Apa Itu KIP Kuliah? Simak Cara Daftar, Link, dan Persyaratannya
Juventus Pamer Jersey Kandang Musim 2024/2025