, Jakarta - Dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Jember Ria Wiyatfi Linsiya mengimbau masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada pasien positif COVID-19 dan keluarganya, karena dapat mempengaruhi kesembuhan pasien itu.
"Masyarakat tidak perlu berlebihan dan tidak boleh menghakimi seseorang yang memiliki gejala maupun yang positif terjangkit COVID-19 karena mereka justru butuh dukungan moral agar bisa segera sembuh," kata Ria Wiyati di Kabupaten Jember, Selasa, 5 Mei 2020.
Ia juga menyayangkan masyarakat yang secara sosial menjauhi orang-orang yang menderita COVID-19, bahkan di beberapa daerah terjadi penolakan jenazah warga atau tenaga medis yang terpapar virus corona, sehingga menambah duka dalam bagi keluarga pasien yang sudah kehilangan anggota keluarganya.
Advertisement
"Tidak perlu mengucilkan pasien COVID-19 dan keluarganya yang akan menyebabkan pasien semakn depresi dan rendah diri, justru masyarakat seharusnya menjalin komunikasi untuk memberikan dukungan moral dan semangat, agar mereka bisa segera sembuh," ucap psikolog di Jember itu, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Menurutnya, masyarakat hanya perlu menerapkan protokol kesehatan dengan tidak melakukan kontak fisik dengan pasien, menjaga jarak, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sehingga tidak perlu memberikan stigma negatif kepada pasien COVID-19.
"Selain itu, semua pihak diharapkan menyebarkan berita positif dengan melakukan edukasi yang menunjukkan adanya pasien positif bisa sembuh, sehingga memberikan dukungan dan solidaritas kepada pasien untuk segera sembuh," katanya.
Setelah sembuh pun, pasien positif tersebut harus diberikan apresiasi agar memiliki rasa percaya diri dan bisa kembali atau diterima di lingkungan masyarakat dengan baik karena dia sudah membantu memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan bersedia diisolasi dan berjuang untuk sembuh.
Ria mengatakan, stigma negatif tersebut muncul karena corona merupakan penyakit baru dan banyak warga yang belum tahu bagaimana penularan penyakit tersebut, sehingga kekhawatiran itu muncul di kalangan masyarakat.
"Yang kedua stigma muncul karena takut pada hal-hal yang tidak diketahui, sehingga timbul kecemasan dan mengalihkan rasa takut itu ke orang lain sebagai objek yakni pasien COVID-19," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Beberapa perawat di RSUP Persahabatan enggan pulang ke rumah kos mereka. Pasalnya mereka mendapat stigma negatif dari warga sekitar, karena dianggap membawa virus ke pemukiman. Mereka terpaksa tinggal dan tidur di RSUP Persahabatan tempat mereka beke...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebaran Tak Terkendali
![Grafiti Betebaran di Jalan Demi Tingkatkan Kepedulian soal COVId-19](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/NB-meybcaASb5GZmmjxPIelkfzA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3101197/original/044150600_1586832262-20200413-Grafiti-Corona-Hiasi-Jalan-di-Chennai_-India-AFP-3.jpg)
Dia menuturkan, kecemasan dan ketakutan tersebut tidak jarang menimbulkan stigma masyarakat kepada para pasien Covid-19 dan keluarganya, serta tenaga medis yang menanganinya. Bahkan kadang, stigma tersebut menimbulkan perilaku diskriminatif terhadap mereka yang terpapar virus corona.
Ia menjelaskan, pelabelan stigma negatif justru akan membuat penyebaran virus Corona tidak terkendali karena masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 cenderung menyembunyikan dan tidak jujur saat berobat ke puskesmas atau rumah sakit karena takut dengan stigma negatif dari masyarakat.
"Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untuk menghilangkan stigma negatif terhadap pasien COVID-19 dan keluarganya, serta tenaga medis yang menangani pasien terpapar virus corona, terutama di lingkungan terdekat yakni RT dan RW," ujarnya.
Tidak hanya dengan memberi dukungan moral, tetapi masyarakat juga bisa membantu memenuhi kebutuhannya agar pasien bisa mengisolasi diri secara optimal tanpa harus kontak fisik dengan keluarga pasien.
Salah satu keluarga pasien positif COVID-19 di Jember yang enggan disebutkan namanya mengakui adanya stigma negatif yang diberikan masyarakat kepada pasien terjangkit corona dan keluarganya.
"Saya berharap masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada pasien dan keluarganya karena kami juga membutuhkan dukungan moral, agar anggota keluarga kami bisa sembuh dari COVID-19," ujarnya.
Terkini Lainnya
Pemprov Jatim Siapkan RS Darurat hingga RS Tenda Berstandar WHO
Sepekan PSBB Surabaya Raya, Pelanggaran Jam Malam hingga Jalani Karantina
Pahala Tarawih Hari ke-13, Mendapat Cahaya saat Kiamat
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Penyebaran Tak Terkendali
Surabaya
COVID-19
Corona
Berita Surabaya
corona virus
Corona Jatim
Corona di Jatim
Rekomendasi
Kasus COVID Indonesia Naik, Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Perkuat Prokes
Piala Presiden 2024
Meilina Siregar: Piala Presiden Patut Dicontoh Cabang Olahraga Lain
4 Fakta Piala Presiden 2024 yang Bergulir Mulai 19 Juli: Dari Sponsor Non Pemerintah hingga Tim Tersukses
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Pesan Presiden Jokowi usai Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Jalak Harupat
Menang di Laga Perdana, Pelatih Persib Jamin Timnya Serius Tatap Piala Presiden 2024
Hasil Piala Presiden 2024: Gasak Persis, Borneo FC Ikuti Jejak Persib
Dali Wassink
Permintaan Jennifer Coppen ke Dali Wassink Sehari Sebelum Ultah: Bangun Dong, Aku Pengin Peluk
Momen Sedih di Kremasi Papa Dali, Kamari Ulurkan Tangan ke Peti dan Jennifer Coppen Pingsan
Jennifer Coppen Rayakan Ultah ke-23 Dengan Peluk Guling dan Cium Bantal Dali Wassink, Nyesek Banget
Jennifer Coppen Ultah Ke-23 Setelah Jenazah Dali Wassink Dikremasi: Sakit Banget Rasanya Pagi Ini...
Top 3 News: Polri Akan Ubah Tampilan SIM, Ini Alasannya
Polisi Ungkap Kondisi Motor yang Dikendarai Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Usai Alami Kecelakaan Tunggal
giias 2024
Tekiro Tawarkan Jumper Aki Anti Ribet di GIIAS 2024, Segini Harganya
Perdana di GIIAS 2024, OLXmobbi Tawarkan Kemudahan Trade In Mobil
GWM Tank 300, SUV Hybrid 4x4 Pelibas Medan Off-Road Unjuk Gigi di GIIAS 2024
Pilihan Ban Baru untuk Pencinta Off Road di GIIAS 2024
UPPF Indonesia Kenalkan Kaca Film Baru dan Tebar Promo di GIIAS 2024
Mini Cooper dan Mini Countryman Generasi Kelima Meluncur di GIIAS 2024, Kini Bertenaga Listrik
Jennifer Coppen
Permintaan Jennifer Coppen ke Dali Wassink Sehari Sebelum Ultah: Bangun Dong, Aku Pengin Peluk
Momen Sedih di Kremasi Papa Dali, Kamari Ulurkan Tangan ke Peti dan Jennifer Coppen Pingsan
Jennifer Coppen Rayakan Ultah ke-23 Dengan Peluk Guling dan Cium Bantal Dali Wassink, Nyesek Banget
Jennifer Coppen Ultah Ke-23 Setelah Jenazah Dali Wassink Dikremasi: Sakit Banget Rasanya Pagi Ini...
Top 3 News: Polri Akan Ubah Tampilan SIM, Ini Alasannya
Top 3 Berita Hari Ini: Youtuber China Tiba-tiba Tewas Saat Siaran Langsung Mukbang, Kerap Makan Tanpa Henti Selama 10 Jam
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Amankan 3 Tersangka Pengiriman Ratusan Kendaraan Ilegal ke Timor Leste di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim: Khofifah Teratas, Risma Membuntuti Kedua
Sajikan Keindahan Alam Banyuwangi, Ini Trek Ekstrem yang Harus Ditaklukkan Pembalap Tour de Ijen 2024
Yakin Bisa Imbangi Khofifah-Emil, PDIP Ajak PKB-Nasdem Segera Bahas Calon Pilkada Jatim 2024
Trenggalek Sabet Juara 1 Lomba Makan Serba Ikan Jatim 2024
Membedah Ngombe STMJ dan Jalan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Maju Pilkada 2024
Sempat Terlantar Usai Dideportasi Timor Leste, 11 PMI Tulungagung dan Trenggalek Tiba di Rumah dengan Selamat
KPK: 5.681 Caleg Terpilih Pemilu 2024 Belum Lapor LHKPN, Ditunggu hingga 21 Hari Sebelum Pelantikan
Baru 33 Anggota DPRD Banyuwangi Terpilih Lapor LHKPN, Paling Lambat 30 Juli 2024
Pakar Pendidikan: Penghapusan Jurusan di SMA Jadikan Siswa Leluasa Eksplor Lebih Banyak Pelajaran
Timnas Indonesia U-19
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia, Sabtu 20 Juli Pukul 19.30 di SCTV dan Vidio
Deretan Komentar Pedas Media Vietnam soal Stadion di Surabaya saat Piala AFF U-19 2024: Bau Sampah hingga Masalah Penerangan
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia: Pesta Gol Lagi Garuda Muda?
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Top 3 Berita Bola: Punya Banyak Pengalaman, 6 Bintang Timnas Indonesia U-19 Siap Menggebrak di Piala AFF 2024
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Berita Terkini
Ribka PDIP: Kalau Tidak Ada Kudatuli, Tak Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden
Selain Lindungi Perusahaan Top Global, CrowdStrike Bentengi AS dari Korut dan Rusia
Alasan Hasto Kristiyanto Mangkir dari Panggilan KPK
Harga Bitcoin Terbang Tembus Rp 1,07 Miliar di Tengah Gangguan IT Global
Sekjen PDIP Hasto Sebut Esensi Kudatuli Jalan Membangun Supremasi Hukum
Jembatan di China Roboh Akibat Banjir, 11 Orang dan Puluhan Lainnya Hilang
PKS Pertimbangkan Potensi Ilham Habibie Maju Pilkada Jabar 2024
Kemenag Pastikan Jemaah Haji yang Masih Dirawat di RS Saudi Tetap Jadi Tanggung Jawab Pemerintah Indonesia
Tekiro Tawarkan Jumper Aki Anti Ribet di GIIAS 2024, Segini Harganya
Liburan Sekolah Seru Bersama 'Disney Summer Fest' di The Westin Surabaya
7 Potret Alice Norin Rayakan Anniversary Pernikahan, Seru Main Ski di Gunung Hotham
Sering Dikira dari Luar Negeri, 7 Merek Ini Ternyata Brand Lokal
6 Potret Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid dalam Pengajian Jelang Menikah, Serba Putih Penuh Haru
Kemenkes RI Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio Tambahan Mulai 23 Juli 2024, Sasar 16 Juta Anak di 27 Provinsi
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia, Sabtu 20 Juli Pukul 19.30 di SCTV dan Vidio