, Surabaya - Ozon diproduksi melalui teknologi plasma dengan bahan baku udara maupun oksigen. Pemanfaatan ozon pada dosis yang tepat akan menjadikan ozon sebagai antioksidan alami, tapi pada konsentrasi tinggi ozon justru dapat menjadi racun bagi beberapa organisme hidup.
Ozon (O3) adalah molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang tidak stabil. Tidak seperti oksidator umumya, ozon merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat (powerful oxidizing agent) yang juga dapat sebagai non-chemical desinfectant.
Ciri-ciri dan spesifikasi ozon yaitu tidak beracun (non-toxic) dalam konsentrasi rendah, ramah lingkungan, relatif tidak berbahaya, dan hampir serupa dengan oksigen.
Advertisement
Baca Juga
Ozon mampu membunuh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan jamur. Aplikasi teknologi ozon pada penanganan hasil pertanian mampu meluruhkan kontaminasi pestisida, bakteri, dan logam berat yang menempel pada permukaan kulit sayuran dan buah-buahan, sehingga aman dikonsumsi bagi kesehatan manusia.
Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah membuat dan mengaplikasikan produk inovasi berbasis teknologi plasma untuk pangan dan lingkungan.
Aplikasi dari teknologi itu kemudian dikembangkan oleh Dr. Suryani Dyah Astuti dari Departemen Fisika di Universitas Airlangga bersama tim dari ITS dan Farmasi UNAIR (Nike Grevika, Putri S Puspita dan Derian Faridsa) memanfaatkan ozon untuk meningkatkan efektivitas terapi fotodinamik dan dekontaminasisimplisia (bahan alami yang digunakan sebagai obat).
“Teknologi plasma merupakan produk inovasi dari UNDIP yang telah dimanfaatkan untuk pengawetan produk pertanian hortikultura. Plasma merupakan gas yang terionisasi dalam lucutan listrik atau dapat didefinisikan sebagai percampuran dari elektron, radikal, ion positif, dan negatif. Salah satu produknya adalah ozon,” ujar dia Kamis (10/10/2019).
Ia menambahkan, hasil diskusi dengan Prof Nur memberi ide untuk memanfaatkan ozon hasil teknologi plasma untuk meningkatkan efektivitas metode photodynamictherapy(PDT). Aplikasi metode PDT merupakan salah satu contoh terapi yang digunakan pada bidang kesehatan yaitu menyembuhkan luka karena infeksi mikroba.
"Selain itu, ozon juga dapat digunakan untuk reduksi biofilm, sterilisasi dan dekontaminasi pada bahan pangan dan obat,” tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Inovasi teknologi kembali diterapkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, melakukan uji coba karya anak bangsa yang dipersiapkan untuk kontes nasional kapal tanpa awak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemanfaatan Ozon untuk Kesehatan
![(Foto: /Dian Kurniawan)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZF_Gxj9yLD53cAK3Z_YwgKxMdvk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2936064/original/030030800_1570710608-10_Oktober_2019-20-ok.jpg)
Salah satu pemanfaatan teknologi ozon adalah untuk meningkatkan efektivitas reduksi biofilm pada terapi fotodinamik antimikroba. Penyelidikan ini menargetkan mikroorganisme dalam fase biofilm.
Dyah menuturkan, bakteri yang menyebabkan penyakit infeksi kronis pada manusia umumnya mampu membentuk biofilm.
"Biofilm merupakan suatu komunitas sel mikroorganisme yang terstruktur, saling menempel dan memproduksi matriks polimer yang mampu melekat pada permukaan biologis maupun benda mati. Karakteristik biofilm adalah resistensinya terhadap agenantibiotic,” terang Dyah.
"Terapi menggunakan agen antibiotic pada umumnya hanya akan membunuh sel-sel mikroorganisme dalam faseplanktonic (yang berenang-berenang di luar biofilm) sedang bentuk bakteri yang tersusun rapat dalam biofilm akan tetap hidup dan berkembang serta akan melepaskan sel-sel planktonic untuk kemudian berkembang kembali. Sehingga, infeksi yang diderita akibat pertumbuhan mikroorganisme dalam fase biofilm menjadi sulit untuk ditangani," tambahnya.
Pada prinsipnya, PDT menggunakan tiga bahan utama, yaitu cahaya, photosensitizer, dan oksigen. Ozon yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi PDT ini diharapkan mampu meningkatkan produksi oksigen saat terapi, karena lack of oxygen terjadi pada dasar biofilm (tempat sel mikroorganisme berkumpul). Dengan tersedianya ozon maka mekanisme fotosensitisasi akan terjadi.
Advertisement
Hasil Penelitian
![(Foto: /Dian Kurniawan)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0USR-TLeO_JQMMzbMvzLZ1OjXfc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2936070/original/079990900_1570710839-10_Oktober_2019-21-ok.jpg)
Aplikasi ozon untuk terapi fotodinamik memiliki dua tahap penelitian, yakni pre klinis (in vitro dan in vivo) dan klinis. Pada tahap in vitro, penelitian yang dilakukan menggunakan ozon telah dipublikasikan di jurnal internasional Journal of Biomedical Photonics. Karena ozon bersifat toksik pada konsentrasi tinggi, maka pemberian konsentrasi perlu disesuaikan supaya aman untuk pasien saat terapi.
Pada tahap in vivo, ozon dipaparkan langsung pada hewan coba model luka dengan konsentrasi rendah. Hasil penelitian memberikan kesimpulan penggunaan ozon mampu meningkatkan efektifitas reduksi biofilm sekitar 80 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan laser saja (60 persen).
Sementara itu, pada tahap klinis, metode itu diaplikasikan untuk penyembuhan luka yang disebabkan oleh infeksi bakteri/biofilm. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas ozon dan PDT untuk terapi luka infeksi.
Untuk Dekontaminasi
Dyah menambahkan, ozon juga dapat digunakan untuk dekontaminasi bahan-bahan obat dan simplisia. Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme.
Seperti diketahui banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi obat-obatan herbal. Penyucian dan penyimpanan obat herbal yang kurang baik menyebabkan bahan tersebut mudah dicemari oleh mikro organisme seperti bakteri, kapang, dan khamir, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Penelitian itu bekerja sama dengan Dr. Idha Kusumawati dari Fakultas Farmasi UNAIR. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas ozon dosis 7 mg/l sebagai dekontaminan simplisia buah cabai Jawa (Piper retrofractumVahl) dan ozon dosis 6 mg/l untuk serbuk simplisia buah cabe Jawa dengan kemampuan reduksi ALT (Angka Lempeng Total) dan AKK (Angka Kapang Khamir) sebesar 90 persen.
Dengan adanya riset tersebut, Dyah berharap bisa menghasilkan karya-karya berbasis inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
"Di Indonesia, dominasi alat kesehatan impor sangat besar. Pemerintah berupaya membatasi alkes impor dan mensupport hilirisasi produk-produk alat kesehatan hasil inovasi dalam negeri. Kita inginnya bisa membuat dan mengembangkan alat-alat kesehatan dalam negeri dari komponen yang ada. Menurut saya inovasi juga dapat dimulai dari hal sederhana dikembangkan lebih lanjut akan menghasilkan produk yang luar biasa yg dapat dimanfaatkan masyarakat,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
Laporan PBB: Lapisan Ozon Bumi Mulai Pulih
Hari Ozon Sedunia, 11 Hal yang Bisa Dilakukan agar Lapisannya Tak Semakin Tipis
Studi: Gas CFC Penyedot Lapisan Ozon Banyak Berasal dari China Timur
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pemanfaatan Ozon untuk Kesehatan
Hasil Penelitian
Untuk Dekontaminasi
Surabaya
Ozon
Berita Surabaya
Rekomendasi
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Menikmati Paket Wisata Kota Lama Surabaya, Keliling Naik Jeep Cuma Rp45 Ribu
39 Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Mampu Dapat Beasiswa dari Dana Abadi UB Malang
Satpol PP Pamekasan Bongkar Reklame Bacabup Langgar Aturan
Peternak di Banyuwangi Olah Kotoran Hewan Jadi Biogas dan Pupuk Organik
KPU Surabaya Sebut Proses Coklit Pemilih Sudah 20 Persen
PostureCare Karya Mahasiswa UB Malang Bantu Terapi Kelainan Tulang Belakang Anak
Ribuan Kader dan Alumni GMNI Jawa Tengah Ziarah ke Makam Bung Karno
Turunkan Angka Stunting Jadi Terendah Ketiga Nasional, Pemkab Situbondo Dapat Penghargaan dari BKKBN
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
Populer
Menikmati Paket Wisata Kota Lama Surabaya, Keliling Naik Jeep Cuma Rp45 Ribu
Kantongi 55 Medali Emas, Indonesia Tak Terkejar Pimpin Klasemen Sementara AUG 2024 di Jatim
Peternak di Banyuwangi Olah Kotoran Hewan Jadi Biogas dan Pupuk Organik
Sepekan Libur Sekolah, KAI Daop 9 Jember Angkut 67 Ribu Penumpang
Aceh Besar Krisis Air Bersih, Anggota DPRK Turun Pasok Kebutuhan Air untuk Warga Terdampak
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Dicoret Arema FC, Widodo Cahyono Putro Digaet Madura United Jadi Pelatih dengan Kontrak Setahun
Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal di Lapangan Saat Berlaga di GOR Amongrogo Yogya
Satpol PP Pamekasan Bongkar Reklame Bacabup Langgar Aturan
Longsor di Blitar Timpa Kandang Ayam Warga, Tiga Orang Dilaporkan Hilang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Dua Korban Longsor di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Orang Lagi Masih Pencarian
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
15 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
Mantan Miss Universe Olivia Culpo Menikah, Gaun Pengantin Rancangan D&G Dikritik Membosankan
Catat, 6 Rekomendasi Kafe Menarik di Solo
Kaspersky: Aktivitas Kejahatan Siber di Telegram Melonjak 53 Persen pada 2024
Giliran Thariq Halilintar Debat dengan Atta Halilintar: Gue Haji Senior, Nih!
Anggota Komisi III DPR Cecar KPK soal Ketua Menghilang hingga KPK Rapuh
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB