uefau17.com

Vale Indonesia Gandeng Perusahaan China Bangun Fasilitas Pengolahan Nikel - Saham

, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) meneken perjanjian kerja sama definitif untuk proyek pembangunan fasilitas pengolahan dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako.

Adapun perjanjian kerja sama yang dimaksud dilakukan dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd (Huayou) dan PT Huali Nickel Indonesia (Huali) pada 25 Agustus 2023 untuk proyek pembangunan fasilitas pengolahan nikel dengan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL).

Hal tersebut sejalan dengan visi Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

"Proyek ini akan mengambil dan mengolah bijih limonite kadar rendah sebagai mineral yang berperan penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik,” tulis Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Filia Alanda dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/8/2023).

Berlokasi di Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, fasilitas pengolahan ini akan dibangun dengan target produksi tahunan total 60.000 ton produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang nantinya akan diolah menjadi baterai kendaraan listrik.

Sementara itu, tidak ada dampak informasi atau fakta material ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Agustus 2023, saham INCO melonjak 0,42 persen ke posisi Rp 6.000 per saham. Saham INCO dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.025 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 6.025 dan terendah Rp 5.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.458 kali dengan volume perdagangan 60.727 saham. Nilai transaksi Rp 36,4 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vale Indonesia Kantongi Laba Setara Rp 2,54 Triliun pada Semester I 2023

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, Vale Indonesia membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), perseroan membukukan pendapatan USD 658,97 juta atau sekitar Rp 9,93 triliun (kurs Rp 15.067,50 per USD).

Pendapatan itu naik 16,73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 564,54 juta. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 438,49 juta dari USD 356,31 juta pada Juni 2022. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 5,88 persen menjadi USD 220,47 juta pada semester I 2023, dibanding semester I 2022 yang tercatat sebesar USD 208,22 juta.

 

3 dari 3 halaman

Aset Perseroan

"Pendapatan Grup meningkat 17 persen pada semester I 2023, terutama karena volume pengiriman yang lebih tinggi sebesar 6.208 t pada periode ini. Namun demikian, Beban Pokok Pendapatan Grup juga meningkat dari USD 356,3 juta pada semester I 2022 menjadi USD 438,4 juta pada semester I 2023, terutama disebabkan oleh konsumsi bahan bakar dan harga diesel yang lebih tinggi," ujar CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.

Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan laba usaha USD 198,59 juta atau naik 1,57 persen dibandingkan posisi Juni 2022 sebesar USD 195,52 juta. Setelah dikurangi biaya keuangan dan beban pajak penghasilan, perseroan mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 168,52 juta atau sekitar Rp 2,54 triliun.

Laba ini naik 12 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar USD 150,46 juta. ”Kami berhasil mempertahankan laba positif berkat kelancaran pelaksanaan operasi kami,” imbuh Febriany.

Dari sisi aset perseroan hingga 30 Juni 2023 tercatat sebesar USD 2,81 miliar, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD 2,66 miliar. Liabilitas ikut naik menjadi USD 345,85 juta dari USD 303,34 juta pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga 30 Juni 2023 naik menjadi USD 2,43 miliar dari USD 2,35 miliar per akhir tahun lalu.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat