uefau17.com

Prospek Industri Sawit Cerah, Eagle High Plantations Optimis Kinerja 2023 Tumbuh Dua Digit - Saham

, Jakarta PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) optimis mencatatkan kinerja apik tahun depan. Keyakinan itu merujuk pada tren harga komoditas termasuk sawit yang masih bagus. Apalagi, kinerja perseroan dalam dua tahun terakhir juga menunjukkan tren pertumbuhan positif.

“Dua tahun berturut-turut kami mendapatkan double digit growth. melihat itu dan demand market yang masih bagus, kami yakin pertumbuhan tahun depan juga akan mencapai dua digit,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (9/11/2022).

Henderi menyebutkan, setidaknya ada dua sentimen positif yang bakal mengerek kinerja perseroan. Pertama, dari sisi produktivitas yang terus meningkat. Untuk mengakomodir peningkatan tersebut, perseroan bahkan berencana membangun pabrik baru di Kalimantan Timur dengan kapasitas 30 ton per hari pada 2023.

“Kedua, sentimen positif lainnya mudah-mudahan harga tetap menunjang… Jadi diharapkan dengan dua hal itu kami yakin bahwa tahun depan cukup terang untuk industri sawit, termasuk untuk perseroan,” imbuh dia.

Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun. Meningkat sebesar 61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari raihan itu, perseroan berhasil menekan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 14,03 miliar dari Rp 1,74 triliun pada September 2021. EBITDA Perseroan hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 806 miliar, naik 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Pabrik Baru di Kaltim

 Eagle High Plantations menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 200 miliar pada 2023. Besaran itu tak jauh berbeda dengan target realisasi belanja modal tahun ini.

Direktur Utama PT Eagle High Plantations Tbk, Henderi Djunaidi mengatakan, belanja modal itu akan dialokasikan salah satunya untuk pembangunan pabrik baru di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Tahun depan kurang lebih Rp 200 miliar. Termasuk kemungkinan membangun satu pabrik dan ada persiapan pengembangan area,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Rabu (9/11/2022).

Henderi menjelaskan, penambahan pabrik itu sejalan dengan peningkatan produktivitas tanaman pada wilayah tersebut. Sehingga perusahaan memutuskan untuk membangun pabrik baru dengan kapasitas 30 ton per jam.

Seiring dengan kinerja perseroan yang terus membaik, mayoritas belanja modal direncanakan berasal dari kas internal.“Dengan performa operasional dan ditunjang harga komoditas yang baik, kami yakin cash flow akan baik.Secara tidak langsung porsi terbesar akan dari internal cash, tidak menutup kemungkinan sebagai bantuan dari bank,” ujar Henderi.

Realisasi Capex hingga September 2022Adapun realisasi belanja modal sampai dengan September 2022 yakni berkisar Rp 200 miliar. Henderi mengatakan, realisasi ini sesuai dengan target perusahaan dan memang terserap lebih cepat sebelum akhir tahun. Sehingga pada kuartal IV tahun ini kemungkinan perseroan tidak akan banyak menyerap belanja modal, dan sampai akhir tahun realisasi capex akan relatif sama.

“Capex sampai saat ini, 75 persen kita spend untuk peremajaan alat. Sisanya untuk perbaikan infrastruktur. Kami juga fokus untuk kesejahteraan karyawan. Hasilnya kami harapkan produktivitas karyawan ikut membaik,” beber Henderi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat