uefau17.com

Megah Eraraharja Lepas Saham DNET Rp 2,62 Triliun - Saham

, Jakarta - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyampaikan perubahan kepemilikan saham DNET. Pemegang saham DNET yaitu PT Megah Eraraharja menjual saham DNET pada 17 Oktober 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  Rabu (19/10/2022), PT Megah Eraraharja menjual 709.260.564 saham DNET dengan harga Rp 3.700 per saham. Dengan demikian total nilai penjualan saham DNET sekitar Rp 2,62 triliun

Setelah melakukan transaksi itu, Megah Eraraharja menggenggam 2.854.633.305 lembar saham DNET dari sebelumnya 3.563.893.869.

"Tujuan dari transaksi untuk penjualan saham dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan Kiki Yanto Gunawan, dikutip Rabu (19/10/2022).

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 19 Oktober 2022, saham DNET turun 0,27 persen ke posisi Rp 3.700 per saham. Saham DNET dibuka stagnan di posisi Rp 3.710 per saham.

Saham DNET berada di level tertinggi Rp 3.710 dan terendah Rp 3.660 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 106 saham. Nilai transaksi Rp 39 juta.

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), pengelola gerai Indomaret membukukan kinerja positif sepanjang enam bulan pertama 2022. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk meraih pertumbuhan pendapatan dan laba pada semester I 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 1 September 2022, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk meraih pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp 469,73 miliar pada semester I 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 46,68 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 320,23 miliar.

Perseroan meraih laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama naik 139,76 persen menjadi Rp 491,07 miliar pada semester I 2022. Jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 204,81 miliar.

Indoritel Makmur Internasional mencatat kenaikan beban penjualan menjadi Rp 249,03 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 164,59 miliar.

Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 73,92 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 59 miliar. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp 14,87 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,18 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Dengan melihat kinerja itu, perseroan meraih laba usaha Rp 651,18 miliar pada semester I 2022. Laba usaha itu tumbuh 112,58 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 306,31 miliar.

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk pun membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 614,60 miliar pada semester I 2022.

Laba tersebut tumbuh 120,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 278,42 miliar. Perseroan membukukan laba per saham dasar Rp 43,33 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,63.

Total ekuitas naik menjadi Rp 11,73 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,22 triliun. Total liabilitas susut menjadi Rp 6,57 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,82 triliun.

Aset perseroan naik menjadi Rp 18,30 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 18,04 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 530,25 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 440,05 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Belanja Modal Perseroan

Sebelumnya, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar melalui entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP/Fiberstar).

Presiden Direktur Indoritel Makmur Internasional, Haliman Kustedjo mengatakan, belanja modal yang dianggarkan pada 2022 sebesar Rp 600 miliar-Rp 700 miliar.

"Capex yang dianggarkan oleh Indoritel Makmur Internasional melalui entitas anaknya karena dikonsolidasikan dengan MAP, tahun ini kita perkirakan masih mirip di angka Rp 600-700 miliar,” ujar Haliman dalam paparan publik DNET, Selasa (19/7/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Indoritel Makmur Internasional, Kiki Yanto mengungkapkan, belanja modal untuk ekspansi MAP.

"Entitas anak masih membutuhkan ekspansi dan gelaran tahap kedua, setelah 7 tahun beroperasi Mega Akses Persada (MAP/FiberStar) berhasil mencapai 1 juta home-passed pada tahun lalu dan 2022 ini mereka berencana menggelar 1 juta home-passed pada tahap kedua,” kata Kiki. 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Entitas Anak

Kinerja Entitas Anak MAP

Secara konsolidasi, pendapatan Indoritel pada kuartal I 2022 tumbuh 66,2 persen menjadi Rp225 miliar, dibandingkan kinerja periode yang sama 2021 sebesar Rp 135 miliar.

Haliman Kustedjo mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP) dengan merek dagang jaringan serat optik pita lebar, FiberStar. Dalam hal ini, perseroan berhasil meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia sehingga sambungan pelanggan terus meningkat secara eksponensial. 

FiberStar pada 2022 ditargetkan memiliki gelaran kabel sepanjang 37.803 km dengan target home connected yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 327.000-unit atau tumbuh 21,23 persen year-on-year. 

Haliman menambahkan, pencapaian tersebut membuat Indoritel sebagai perusahaan induk memiliki sumber pendapatan yang solid. Masuknya teknologi baru 5G dan potensi pertumbuhan bisnis berbasis Internet of Things (IoT) berdampak positif terhadap Perseroan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat