uefau17.com

Anda Mudah Marah dan Sakit? Kemungkinan Anda Stres, Kenali Cirinya - Regional

, Bandung - Apakah Anda dalam kurun waktu tertentu mengalami puncak marah? Atau periode diterjang sakit berturut-turut? Anda harus mewaspadainya tidak hanya sebagai gangguan fisik saja tapi sebagai tekanan kehidupan yang sedang dijalani.

Tingkat kehidupan yang terus berkembang dengan frekuensi mencepat dengan durasi waktu yang lama membuat Anda melupakan keseimbangan kesehatan jiwa.

Padatnya aktivitas mungkin membuat Anda tidak menyadari bahwa kesehatan mental Anda sedang terganggu. Faktanya, banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya sedang stres.

Hampir semua orang pernah merasa stres. Kondisi ini merujuk pada reaksi fisik dan emosional yang muncul saat Anda menghadapi situasi yang menimbulkan tekanan.

"Kondisi stres kronis atau yang juga dikenal sebagai stres berat dapat menimbulkan tanda-tanda fisik, seperti pusing, sakit kepala, jantung berdebar, masalah pencernaan, hingga insomnia," ujar General Practitioner Integrated Therapeutic, dr. Tania Savitri, dicuplik dari laman Hello Sehat, Jumat, 14 Juni 2024.

Tak hanya itu, stres juga bisa menunjukkan tanda-tanda yang kurang umum dan jarang disadari kebanyakan orang seperti di bawah ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Emosional - Mood Swing

1. Merasa terlalu emosional

Anda mungkin kerap memikul banyak beban emosional, tetapi tidak segera diselesaikan. Nah, hal ini sering kali dianggap angin lalu dan dibiarkan begitu saja.

Apabila beban terus-menerus datang, tentu tubuh dan pikiran akan kian rapuh. Oleh karena itu, wajar bagi seseorang yang mengalami stres berat untuk menjadi emosional.

Namun, jika Anda membiarkannya berlarut-larut, hal tersebut bisa menjadi cikal bakal gangguan mental dan emosional yang berkepanjangan.

2. Lebih sibuk dari biasanya

Salah satu tanda dari orang stres yakni mendadak ingin jadi lebih sibuk, padahal tidak ada hal penting yang harus dikerjakan.

Mencari kesibukan menjadi jalan pintas sesaat untuk mengatasi stres yang Anda alami. Sayangnya, terlalu sibuk justru malah bisa memperparah kondisi Anda.

Oleh karena itu, alih-alih mencari banyak kesibukan untuk lari dari stres, akan lebih baik jika Anda menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang memicu stres.

3. Sensitif atau lebih mudah marah

Hal-hal kecil yang mengganggu tetapi bisa Anda maklumi kini dapat menyulut amarah dengan begitu mudahnya.

Bahkan, Anda juga lebih sering melampiaskan amarah pada orang-orang terdekat. Hal ini jelas menggambarkan bahwa Anda sedang stres dan terganggu stabilitas emosinya.

Hati-hati bila gejala stres ini sudah muncul. Pasalnya, ini justru bisa menyakiti perasaan orang lain yang tidak ada kaitannya dengan sumber stres Anda.

4. Mood swing

Perubahan suasana hati alias mood swing adalah kondisi saat rasa bahagia, sedih, dan marah silih berganti secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Mood swing bisa menjadi salah satu tanda stres yang jarang disadari. Jika hal ini terjadi, mungkin kondisi mental Anda sedang tidak baik-baik saja.

Salah satu cara mengatasi mood swing adalah mengungkapkan apa sebenarnya pemicu stres Anda. Membagikan perasaan Anda pada orang yang bisa memberikan perspektif lain dalam memandang hidup.

5. Hilang arah dan tujuan hidup

Hidup dengan arah dan tujuan yang jelas dapat memberikan dampak yang baik untuk diri Anda. Bahkan, Anda bisa merasa lebih percaya diri untuk menjalani hari.

Namun, orang yang sedang stres terkadang menunjukkan ciri-ciri berupa hilangnya arah dan tujuan hidup.

Tanda stres ini tentu patut diwaspadai sebelum makin parah. Pasalnya, saat Anda merasa arah dan tujuan hidup hilang, sirna pula kebahagiaan untuk menjalani hidup.

Contohnya, saat Anda gagal meraih suatu hal yang selama ini memicu rasa semangat menjalani hari, bisa jadi semangat Anda ikut lenyap seiring dengan kegagalan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Obsesi - Mudah Sakit

6. Selalu ingin memegang kendali

Tanda atau gejala stres yang selanjutnya adalah obsesi untuk mengendalikan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang sebenarnya tidak ada dalam kendali Anda.

Kecenderungan tersebut sangat lumrah terjadi. Intinya, Anda berusaha sebisa mungkin untuk mengubah semua hal menjadi seperti apa yang Anda inginkan.

Untuk mengatasi gejala tersebut, Anda perlu berlatih menerima bahwa tidak semuanya bisa dan harus Anda kontrol.

Memaksakan diri untuk mengontrol segalanya justru akan menguras energi Anda yang sudah terbatas. Alangkah baiknya jika Anda memanfaatkan energi tersebut untuk fokus pada diri Anda sendiri.

7. Memilih hal-hal yang berisiko

Tidak sedikit orang yang memilih melakukan hal-hal yang berisiko sebagai cara untuk melarikan diri dari stres.

Contohnya antara lain minum alkohol secara berlebihan, berjudi, dan melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak seharusnya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, perilaku penuh risiko ini jarang disadari pelakunya. Gejala ini tentu dapat merugikan, apalagi bila tidak ada upaya untuk menghentikannya.

*8. Isolasi diri

Ciri-ciri stres yang perlu diwaspadai yakni memilih untuk menghindari orang lain, bahkan orang terdekat, untuk melakukan isolasi diri. Ini artinya, Anda akan memilih untuk mengurung diri dan tidak mau bertemu dengan orang lain.

Bukannya menghilangkan stres yang melanda, ini justru akan membuat Anda hidup dengan pikiran-pikiran negatif yang cenderung muncul saat stres.

Jika Anda melihat orang terdekat memutuskan untuk menyendiri, segera dampingi dan jangan biarkan mereka mengisolasi diri dalam waktu yang terlalu lama.

9. Tampilan wajah berubah

Orang yang mengalami stres sering kali menunjukkan ciri-ciri pada penampilan wajah mereka. Beberapa gejala stres secara fisik yang dapat terlihat pada wajah yakni kerutan pada dahi, mata bengkak, dan lingkaran hitam di bawah mata akibat kurang tidur.

Ekspresi wajah orang-orang yang mengalami stres berat pun akan tampak lebih murung atau tegang dari biasanya.

Dilansir dari Mayo Clinic, stres dapat membuat pembuluh darah mengecil. Kondisi ini membuat aliran darah ke wajah berkurang sehingga rona kulit tampak lebih pucat dari biasanya.

10. Lebih mudah jatuh sakit

Pernahkah Anda merasa lebih mudah terserang penyakit, seperti batuk pilek atau flu, daripada biasanya? Nah, bisa jadi Anda memang sedang mengalami stres berat.

Pengidap stres mudah jatuh sakit karena sistem imunnya melemah. Stres kronis meningkatkan produksi hormon kortisol yang dapat mengganggu fungsi normal kekebalan tubuh.

Akibatnya, orang yang mengalami stres pada tingkat tinggi lebih rentan terkena penyakit infeksi virus, bakteri, jamur, maupun parasit.

Mengenali tanda dan gejala di atas dapat membantu Anda mencari cara terbaik untuk menghilangkan stres, entah itu melakukan hobi, bertemu orang-orang terdekat, atau meditasi.

Apabila cara tersebut tidak efektif, akan lebih baik untuk meminta bantuan ahli, seperti psikolog atau psikiater, supaya stres Anda bisa cepat teratasi.

"Stres adalah reaksi fisik atau emosional yang muncul ketika seseorang menghadapi situasi yang menimbulkan tekanan," ungkap Tania.

Tania menegaskan beberapa ciri-ciri orang stres yang jarang disadari yaitu mudah marah, hilangnya arah dan tujuan hidup, isolasi diri, perubahan raut wajah, dan perilaku berisiko.

"Seseorang bisa meredakan stres dengan banyak cara, misalnya dengan meditasi, melakukan hobi, hingga konsultasi dengan psikolog atau psikiater," tukas Tania.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat