, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menyebutkan isolasi pasien yang terinfeksi penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) bisa dilakukan di rumah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, perawatan isolasi pasien cacar monyet selain di rumah sakit bertujuan menghambat penularan yang lebih cepat.
Baca Juga
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
3 Faktor Pemicu Kekerasan Seksual: Insting, Relasi Gender, dan Kuasa
VIDEO: Viral Pemotor Ngeyel Terjebak Cor Jalan Basah di Bandung Barat, Tidak Ada yang Menolong
"Kalau zaman Covid kita butuh ruangan di rumah sakit yang bertekanan negatif supaya tidak mudah menular, nah ini tidak diperlukan," kata Vini, Selasa (7/11/2023).
Advertisement
Maksud isolasi sendiri, kata Vini, supaya si pasiennya diam, tidak menularkan ke orang lain, jadi jauh beda dengan penanganan Covid.
"Kalau Covid dulu gejalanya parah obatnya juga sulit, kalau ini mah enggak. Tapi tadi penularannya sangat tinggi terutama kepada orang yang punya daya tahan tubuh kurang bagus," katanya.
Vini mengatakan tidak ada syarat khusus untuk merawat pasien cacar monyet di rumah. Tata laksananya mirip dengan penyakit virus lainnya.
Selama perawatan 21 - 28 hari, pasien cacar monyet harus menggunakan masker di ruangan terpisah dari penghuni rumah yang sama.
"Yang penting pakai masker supaya tidak menular kepada keluarga. Mungkin yang harus ditekankan kepada masyarakat adalah proses peynembuhannya agak lama kurang lebih 21-28 hari," kata Vini.
Kemungkinan besar pada masa isolasi tersebut, Vini menyebutkan pasien Mpox akan bosan menjalani proses penyembuhan.
Namun, hal tersebut harus dilakukan guna mempercepat dan memutus rantai penularan penyakit infeksi menular khusus berasal dari benua Afrika tersebut.
"Ya tapi harus dikuatkan hal itu ke masyarakat, mau gimana lagi memang harus seperti itu supaya tidak menular kepada yang lainnya," tegas Vini.
Mengenai adanya penanganan pasien Mpox di rumah sakit saat ini, Vini mengaku itu dilakukan sebagai kedaruratan dan cegah tangkal meluasnya paparan penyakit tersebut.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan jumlah kasus positif terpapar penyakit Mpox yang hingga kini baru satu kasus dari Kota Bandung.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dinkes Jabar Sebar Surat Edaran
Untuk mengantisipasi meluasnya paparan penyakit cacar monyet, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) telah menerbitkan surat edaran untuk mengantisipasi penyakit infeksi menular khusus cacar monyet.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, surat edaran itu telah disebarkan ke 27 pemerintah kabupaten dan kota usai terkonfirmasi cacar monyet pada satu warga Bandung sepekan lalu.
"Kami pun di dinkes provinsi tidak tinggal diam, dengan melakukan kembali sosialisasi (tentang cacar monyet). Guna mengingatkan kembali ke setiap kabupaten dan kota terutama ke dinas kesehatan serta Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)," ujar Vini di Bandung, pada Kamis, 2 November 2023.
Vini mengatakan tingkat kewaspadaan paparan cacar monyet levelnya naik usai ditemukannya seorang warga Kota Bandung statusnya dinyatakan positif penyakit cacar monyet tersebut. Seperti diketahui, kasus pertama cacar monyet di Bandung terjadi pada pria 36 tahun yang kini tengah menjalani isolasi dan perawatan di RS Hasan Sadikin.
Kesiapsiagaan seluruh dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas kembali ditingkatkan, meski harapan Vini jumlah kasus paparan penyakit cacar monyet di Jawa Barat tidak bertambah.
"Jangan sampai ada kasus Mpox baru tapi kami upayakan untuk tetap bersiap. Karena ada jalur-jalur pemeriksaan yang harus kita sepakati. Soalnya pemeriksaan baru bisa di BKPK Prof. Ummi Jakarta," kata Vini.
Advertisement
Siapkan Tim Khusus Ahli Penyakit Infeksi Menular
Selain menyiagakan dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas, Dinas Kesehatan Jawa Barat juga telah menyiapkan tim khusus dengan para ahli penyakit infeksi menular khusus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Tim khusus ini gunanya untuk menginformasikan tata laksana rujukan dan perawatan pasien Mpox kepada seluruh pengelola rumah sakit.
"Tidak semua kasus itu dirujuk ke Hasan Sadikin tetapi semua rumah sakit sebenarnya sudah mampu menangani monkeypox ini. Karena monkeypox ini penyebabnya adalah virus yang sebetulnya sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang baik, hampir sama dengan cacar air," jelas Vini.
Vini mengatakan selain telah menerbitkan surat edaran peningkatan kewaspadaan dan membentuk tim khusus penanganan penyakit Mpox, otoritasnya gencar melakukan pelacakan (tracing) kontak erat awal penularan penyakit ini.
Tindakan ini difokuskan kepada kasus pasien pria berusia 36 tahun yang positif Mpox itu dirujuk ke RS Hasan Sadikin pada Selasa, 24 Oktober 2023 dari Puskesmas Pasirlayung, Kota Bandung.
Vini menegaskan kemungkinan besar tracing dilakukan di sekitar Puskesmas Pasirlayung.
"Sebetulnya dari Hasan Sadikin mendapat berita dari Kementerian Kesehatan, kami langsung melakukan rapat bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dimana kalau untuk kami sifatnya adalah mengingatkan, menyebarluaskan bahwa (Mpox) sudah masuk ke Jawa Barat kepada seluruh kabupaten/kota," ujar Vini.
Selanjutnya, Vini menambahkan, Dinkes Kota Bandung melakukan survei epidemiologi terhadap kasus Mpox di Bandung tersebut.
Salah satu langkah survei epidemiologi ini adalah melakukan pelacakan pemicu terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh virus Mpox.
Tujuan dari pelacakan tersebut yakni memutus mata rantai penyebaran virus, baik dari lingkungan keluarga, masyarakat ataupun kelompok lain yang pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Mpox.
Hingga kini belum diketahui pemicu warga Kota Bandung positif terinfeksi Mpox. Namun sebut Vini, riwayat pengobatannya dapat diketahui dengan jelas.
"Pasien awalnya berobat ke Klinik Mawar, karena tidak ada perubahan (lalu) berobat ke Puskesmas Pasirlayung. Dan, dari Puskesmas Pasirlayung dirujuk ke (RS) Hasan Sadikin, itu awalnya. Pertama kali masuk ke Hasan Sadikin itu pada 23 Oktober," kata Vini.
Pemeriksaan Spesimen Pasien Cacar Monyet
Pada tanggal yang sama langsung dilakukan pemeriksaan spesimen pasien tersebut dikirim ke BKPK Prof. Ummi di Jakarta.
Vini menerangkan pengiriman sampel Mpox ke Jakarta ini karena yang diberikan mandat oleh Kementerian Kesehatan hanya satu tempat tersebut.
"Informasi yang saya terima pasien positif Mpox di RS Hasan Sadikin sudah mulai membaik dan stabil kondisinya. Cuman harus dirawat 20 - 28 hari saja di ruang isolasi agar tidak menular ke yang lainnya," ucap Vini.
Vini menjelaskan sebelum diketahui positif terinfeksi Mpox, pasien mengalami gejala demam kemudian timbul bintik merah.
Bintik merah ini kemudian berisi cairan nanah. Kondisi ini diperparah dengan penyakit penyerta yang kini diderita oleh pasien.
Advertisement
Cara Isolasi Pasien Positif Cacar Monyet
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan pasien positif terinfeksi cacar air atau monkeypox (Mpox) asal Kota Bandung kondisinya terus membaik. Pasien yang kini tengah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) harus menjalani masa isolasi maksimal selama hampir sebulan.
"Informasi yang saya terima pasien positif Mpox di RS Hasan Sadikin sudah mulai membaik dan stabil kondisinya. Cuma harus dirawat 20 - 28 hari saja di ruang isolasi agar tidak menular ke yang lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi.
Vini menjelaskan perawatan isolasi ini ditujukan untuk menghentikan penularan penyakit cacar monyet antarmanusia. Lantaran medium penularan penyakit Mpox antarmanusia dapat melalui pernapasan, cairan ludah, kontak dengan cairan tubuh penderita seperti cairan saat berhubungan seksual atau sentuhan langsung dengan luka penderita.
"Ataupun kita memegang kemudian lupa tidak cuci tangan kena mata, mulut nah itu langsung tertular. Jadi cara penularannya yang banyak kita harus waspada," kata Vini di Bandung, pada Kamis, 2 Oktober 2023.
Mpox ditularkan oleh virus, maka kesembuhan pasien akan bergantung dengan daya tahan orang tersebut.
"Monkeypox ini penyebabnya adalah virus yang sebetulnya sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang baik, hampir sama dengan cacar air. Hanya tadi pola penularannya itu lebih masif dibandingkan dengan cacar air, tapi kalau dibanding COVID itu jauh. Kalau COVID itu kalau kita baru berkontak sebentar terkenanya sangat besar dan merusak tubuh yang lain," ujar Vini lagi.
Gejala Cacar Monyet
ejala awal orang yang terinfeksi cacar monyet yaitu mengalami demam. Lalu, timbul bintik-bintik merah yang akan berisi cairan nanah. Gejala itu pula yang terjadi pada pasien positif terinfeksi Mpox yang dirawat di ruang isolasi RSHS itu.
"Gejala awalnya demam namun ada penyakit lain yang menyertai. Timbul bintik merah kemudian berobat ke Puskesmas Pasir Layung tapi tidak ada perbaikan malahan tambah banyak dan berisi nanah," ucap Vini.
Lantaran tambah parah, Puskesmas Pasir Layung pada 23 Oktober 2023 merujuk pasien pria itu ke RSHS untuk dilakukan perawatan selanjutnya. Setelah pengambilan sampel dan mengirim ke laboratorium Kemenkes di Jakarta diketahui bahwa pria 36 tahun tersebut positif cacar monyet.
Terkini Lainnya
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
3 Faktor Pemicu Kekerasan Seksual: Insting, Relasi Gender, dan Kuasa
VIDEO: Viral Pemotor Ngeyel Terjebak Cor Jalan Basah di Bandung Barat, Tidak Ada yang Menolong
Dinkes Jabar Sebar Surat Edaran
Siapkan Tim Khusus Ahli Penyakit Infeksi Menular
Pemeriksaan Spesimen Pasien Cacar Monyet
Cara Isolasi Pasien Positif Cacar Monyet
Gejala Cacar Monyet
Bandung
Jawa Barat
cacar monyet
Mpox
Monkeypox
Cacar Monyet di Bandung
pasien cacar monyet
isolasi pasien cacar monyet
Rekomendasi
3 Faktor Pemicu Kekerasan Seksual: Insting, Relasi Gender, dan Kuasa
Ramah Lingkungan, Masyarakat Sukabumi Langgengkan Produk Anyaman Bambu
Catat, 6 Kuliner Nikmat Restoran Sunda di Bandung
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Bergelar Doktor di Usia 24 Tahun, Dr Maya Nabila Bagi Tips Sukses Menempuh Studi
Gunung Marapi Turun Status dari Siaga Jadi Waspada
Euro 2024
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
50 Anggota DPRD Makassar Bakal Diberi Pin Emas, Total Harga Capai Rp2 Miliar
Mystic Story Bakal Debutkan Boygrup Baru 7 Orang
Pemeran Drakor Dare To Love Me, Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Anak Pertama
Dewi Motik Tebarkan Motivasi untuk Pelaku UMKM Tangsel Agar Bisa Go International
Amsakar Achmad Dijagokan 3 Partai Dalam Pilwakot Batam
Pemprov Jabar Targetkan Produksi Gabah Kering Giling 11 Juta Ton
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Kualat Bawa Kabur Motor Ustaz, TNI Gadungan di Lampung Dicokok Polisi
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
7 Potret Richard Kyle dan Pacar Bulenya yang Romantis, Bak Pasangan Hollywood
Kabar Teranyar Nasib Pelita Air Gabung Garuda Indonesia Group
Threads Raih 175 Juta Pengguna Aktif Bulanan dalam Setahun
Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram, Lengkap Latin dan Terjemahan
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Ma’ruf Amin: Masalah Palestina Bukan Isu Agama, Tapi Politik Kemanusiaan
Pemkot Tangsel Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio, Targetkan 156 Ribu Anak Divaksin
Sinopsis & Fakta Menarik Film The Snowman yang di Vidio, Ternyata Adaptasi Novel Terkenal
7 Potret Nagita Slavina Kembali Lepas Hijab Sepulang Haji, Sibuk Momong Lily
Cuaca Besok Sabtu 6 Juli 2024: Waspada di Siang Hari Jabodetabek Bakal Hujan Petir
Harga Kripto Hari Ini 5 Juli 2024: Bitcoin Turun ke Harga Rp 934 Juta
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
10 Gim Horor PS2 Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Kamu Mainkan
Federal Oil Jadi Pelumas Mesin Sepeda Motor Pilihan Gen Z