, Jakarta - Hujan sejatinya berkah, tetapi kerusakan alam membuatnya menjadi musibah. Jumat sore (15/7/2022), hujan deras mengguyur Garut dan beberapa wilayah lain di Jabar dan Jabodetabek. Hujan deras yang tak kunjung berhenti membuat Sungai Cimanuk dan anak sungainya meluap. Selang beberapa jam, air mulai masuk ke permukiman warga di Garut Kota. Tinggi air kala itu mencapai antara 50 sentimeter hingga 4 meter pada Jumat malam.
"Sungai meluap, ratusan rumah di Kelurahan Ciwalen banjir, air satu sampai tiga meter," kata Dadan, seorang warga kepada , Jumat malam.
Baca Juga
Dadan lantas mengatakan, ratusan rumah di Kelurahan Ciwalen yang terendam banjir beradai di RW 7, 9, 10, 11, dan 12. Bahkan, ketinggian banjir di kawasan padat penduduk Ciwalen terutama dekat rel kereta api Ciwalen mencapai 4 meter.
Advertisement
"Untuk sementara penduduk ditampung di madrasah Bumi Al-Quran Ciwalen, kemudian di masjid Al-Faoz, gang Haji Tosin," katanya.
Banjir tak hanya menggenangi permukiman warga di Ciwalen, daerah lainnya di Garut, antara lain Sumbersari, Copong, Jalan Bratayuda, Regol, Dayeuhandap, Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota, Padarek, dan Bayongbong juga ikut terendam.
Volume air yang terus meninggi membuat Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi was-was, dia mengingatkan warga yang tinggal di bantaran Sungai Cimanuk dan anak sungainya untuk waspada dan diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir juga sempat membuat layanan kereta api dari Stasiun Garut Kota dihentikan sementara waktu. Kereta Api Garut Cibatu ke arah Garut dihentikan karena rel tergenang air dan tak bisa dilalui. Sementara di wilayah Tarogong Kidul, Angga Wisesa (38), seorang warga Desa Jayaraga mengatakan, air sudah menggenangi ruas jalan utama pada pukul 22.00 WIB, yang menyebabkan jalur lalu lintas di kawasan Sanding, Jalan Raya Bayongbong-Garut macet total.
"Air sungai Cipeujeuh masuk dan menggenangi jalan raya," katanya.
Listrik kemudian mati, UPJ PLN Garut Kota terpaksa melakukan pemadaman aliran listrik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemadaman listrik membuat sebagian wilayah Garut malam itu gelap gulita di tengah banjir.
Pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, langsung menetapkan status darurat banjir, setelah 8 kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir. "Kita nyatakan dalam keadaan darurat dan kita lakukan langkah kongkret, sekarang ini BPBD juga Satpol PP, Damkar, TNI-Polri sudah berada di lapangan melakukan evakuasi terhadap korban banjir ini," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Sabtu pagi (16/7/2022).
Rudy mengatakan, hujan deras yang turun sejak Jumat sore menyebabkan seluruh anak sungai penyangga sungai utama Cimanuk Garut meluap dan menggenani permukiman warga. Delapan kecamatan yang terdampak banjir antara lain Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan, dan Cibatu.
"Alhamdulillah tidak ada korban meninggal dunia, tapi kita terus melakukan langkah-langkah penyelamatan," kata Rudy.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hujan deras yang terjadi sejak Jumat sore 15 Juli 2022 hingga Sabtu 16 Juli 2022 menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Banjir Merusak Fasilitas Vital
Di tengah ancaman hujan yang masih tinggi, Bupati Rudy meminta seluruh warga Garut terutama yang berada di sepanjang Sungai Cimanuk untuk waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Arahan bupati langsung ditindaklanjuti petugas di lapangan, Pemkab Garut memastikan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya telah bergerak menanggulangi daerah yang terdampak banjir.
"Saya sudah kontak BPBD akan segera turun ke lapangan dan seluruh masyarakat, terutama adalah selamatkan jiwa," katanya.
Petugas yang turun di lapangan sudah berupaya membantu evakuasi masyarakat untuk menghindari dampak buruk dari bencana tersebut. Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas.
Rudy mengatakan, terjangan banjir yang menggenangi sebagian wilayah Garut Kota dan beberapa daerah penyangga kabupaten, menyebabkan fasilitas air bersih yang berasal dari sumber mata air mengalami kerusakan parah.
"Segera pulihkan dan saya minta dinas teknis bersama TNI-Polri di-back up untuk melakukan pembersihan evakuasi," katanya.
Data terbaru menyebutkan, fasilitas jembatan pipa air bersih yang berada di Nangewer terputus, kemudian pompa produksi air bersih yang berada di sumber mata air Cipulus tidak beroperasi tersendat material banjir.
Akibatnya, pasokan air bersih untuk wilayah Garut Kota dan wilayah Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler sebagai daerah penyangga perkotaan Garut terhambat.
Banjir yang melanda Garut juga menyebabkan jembatan utama di daerah Copong Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami retak-retak. Retakan itu disebabkan pondasi jembatan terus tergerus arus banjir.
Kepala Unit Kecelakaan (Kanit Laka) Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Garut, Ipda Priyo Sambodo mengatakan, jembatan Copong penghubung jalur Garut-Tasikmalaya via jalur Sudirman itu mengalami kerusakan parah.
"Saat ini Jembatan Copong belum bisa digunakan karena terjadi retakan," katanya, Sabtu (16/7/2022).
Retakan yang terjadi di jembatan, ujar dia, dikhawatirkan semakin parah dengan hadirnya kendaraan yang melintas.
"Saat ini tengah diupayakan evakuasi oleh Dinas PUPR provinsi dan kami mengimbau agar tidak menggunakan jalur Sudirman," katanya. Sebagai antisipasi Polres Garut melakukan rekayasa lalu lintas demi mengurai kemacetan di beberapa titik.
Advertisement
BNPB: 20 Desa Terendam, 9 Rumah Rusak Berat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat 20 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Garut yang terendam banjir. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir Garut disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (15/7/2022).
Abdul menyampaikan, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, sebanyak 142 KK atau 451 jiwa terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air berkisar antara 10 hingga 70 sentimeter. Sedikitnya, 109 KK mengungsi di RSUD dr Slamet, Sementara warga lainnya memilih mengungsi di rumah kerabat.
"Sedikitnya 9 unit rumah rusak berat, 295 rumah terendam, dan 4 unit fasilitas umum terdampak. Selain itu, Pondok Pesantren Riadul Atfal yang berada di Desa Mekarsari juga terendam," jelas Abdul dikutip dari siaran persnya, Sabtu (16/7/2022).
Adapun 20 desa yang terdampak banjir Garut adalah Desa Cibodas di Kecamatan Cikajang, Desa Peminggir, Desa Kota Kulon, Desa Ciwalen, Desa Muara Sanding, dan Desa Sukamantri di Kecamatan Garut Kota.
Sementara di Kecamatan Tarogong Kidul terdapat 5 desa yang terendam yaitu Desa Sukakarya, Desa Haurpanggung, Desa Sukajaya, Desa Jayawaras, dan Desa Jayaraga.
Kemudian, Desa Panembong dan Desa Mulyasari di Kecamatan Bayongbong, Desa Suci, Desa Suci Kaler, Desa Lengkong Jaya, dan Desa Sindanglaya di Kecamatan Karangpawitan, Desa Sukarati di Kecamatan Banyuresmi, Desa Ngamplang di Kecamatan Cilawu, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Cibatu.
Abdul menuturkan, BPBD Kabupaten Garut bersama instansi terkait lainnya langsung mengevakuasi warga ke dataran yang lebih tinggi dan dinilai aman. Selain itu, tim juga terus mendata jumlah warga terdampak dan kerugian yang dialami akibat banjir.
"Hingga siaran pers ini diterbitkan, pendataan terhadap jumlah warga terdampak, pengungsi, dan kerugian masih dilakukan oleh tim gabungan," tutur dia.
Prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat diprediksi berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat serta angin kencang hingga tiga hari ke depan. Beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat juga dilaporkan terjadi hujan lebat hingga menyebabkan banjir seperti di Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan peringatan dini menghadapi potensi ancaman bencana banjir dan longsor. BPBD setempat diimbau untuk meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait, melakukan monitoring secara berkala, serta meningkatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana.
"Pemerintah daerah bersama warga juga diharapkan secara rutin dapat membersihkan saluran air, normalisasi sungai, serta melakukan perbaikan dan penguatan tanggul," pungkas Abdul.
Menjadi langganan banjir Garut, warga Kampung Dayeuhandap bahkan diminta pemda untuk pindah ke tempat yang lebih aman. "Kami meminta kepada masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman," kata Plh Gubernur Jabar Uu.
Ia menyampaikan terkait usulan dipindahkan itu sudah ditanyakan langsung kepada masyarakat, hasilnya ada yang menerima, ada juga yang menolak, alasannya karena tanah pribadi.
"Saya sudah bertanya ke masyarakat, ada yang mau, ada yang menolak, karena itu tanah pribadi. Namun diminta pindah bukan berarti tanahnya akan diambil oleh pemerintah, akan tetapi demi keselamatan," katanya.
Uu dalam kunjungannya menyerahkan bantuan untuk penanggulangan bencana banjir dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sebesar Rp198.650.550, kemudian CSR BJB senilai Rp100 juta, selanjutnya bantuan suplai sembako, lauk pauk, air minum, tambahan gizi, kebutuhan anak-anak, selimut, dan alat kebersihan dari BPBD Jabar.
Terkait jembatan penghubung kampung yang terputus akibat banjir, kata Uu, juga akan menjadi prioritas untuk segera diperbaiki agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
"Sebenarnya pemerintah sudah ada program untuk merevitalisasi sungai ini. Namun dikarenakan adanya jembatan yang hancur, tidak menutup kemungkinan anggaran yang ada akan dialokasikan untuk perbaikan jembatan tersebut," katanya.
Biang Kerok Banjir
Banjir bandang Garut kemarin membawa ingatan kembali pada kenangan buruk tragedi September 2016, kala itu banjir bandang parah menerjang Garut, bahkan disebut yang paling terparah sepanjang sejarah keberadaan daerah tersebut. Saat itu 33 orang dilaporkan meninggal dunia, 20 orang lainnya hilang tersapu banjir bandang. Tak hanya itu, tercatat 6.300 orang mengungsi dan ribuan rumah rusak terhempas material lumpur yang dibawa banjir.
Saat itu curah hujan yang terjadi di hulu dan bagian tengah bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk tergolong esktrem. Tapi bukan itu penyebab tunggalnya. Banyak yang menganggap, alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan dan hunian yang marak di hulu sungai menyebabkan 'run off' semakin besar.
Hal inilah yang menjadi faktor signifikan terjadinya banjir bandang di Garut 2016. Belum lagi morfologi Sungai Cimanuk yang berkelok dan bercabang, membuat efek risiko bencana menjadi lebih tinggi.
Lalu, apakah banjir yang terjadi hari ini adalah bukti bahwa perambahan hutan di hulu Sungai Cimanuk masih terjadi? atau ini hanya karena faktor tunggal: hujan ekstrem semata?
Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan telah mendapatkan informasi adanya pembabatan hutan di hulu sungai sehingga menjadi salah satu terjadinya bencana banjir di Kabupaten Garut.
"Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini," kata Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau daerah terdampak banjir di Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (17/7/2022).
UU menuturkan langkah penanganan banjir harus dilakukan melalui edukasi masyarakat di wilayah hulu sungai, terlebih adanya laporan bahwa banjir dampak dari alih fungsi lahan di hulu sungai. Ia menegaskan sama pentingnya dilakukan penegakan hukum berupa sanksi terhadap para perusak lingkungan baik perorangan maupun korporasi.
Sementara itu, pengamat lingkungan Universitas Indonesia (UI) Tarsoen Waryono, membenarkan bahwa hulu Sungai Cimanuk sudah lama rusak akibat alih fungsi lahan yang tak sesuai.
"Itu memang benar bahwa di hulunya mengalami kerusakan, mengalami degradasi tapi pemerintah dalam hal ini Perum Perhutani membiarkan. Karena persis di hulunya itu banyak dibuka untuk pertanian seperti kentang, sayur, dan sebagainya," kata dia kepada , Senin (18/7/2022).
"Dan itu yang menyebabkan bahwa hujan yang ekstrem itu membawa tanah dan erosi. Sehingga kalau itu erosi besar hujan semakin besar dan lama, terjadinya banjir bandang atau paling tidak material tanah itu dibawa oleh aliran air," sambungnya.
Dia menegaskan, tak masalah jika memang digunakan pertanian. Tetapi harus proposional.
"Berapa yang harus ditanami, berapa yang harus dihijaukan untuk peresapan air," jelas Tarsoen.
Dia berharap, Perum Perhutani dan Pemerintah Daerah Jawa Barat bisa duduk bersama mengatasi penghijauan kembali di hulunya. "Jadi Perum Perhutani harus melakukan antisipasi kemungkinap erosi dan banjir bandang itu terjadi, karena di hulunya persis sekali sama sekali gundul," kata Tarsoen.
Advertisement
Tanggapan Walhi Jabar
Terkait adanya dugaan pembabatan hutan di hulu Sungai Cimanuk sebagai penyebab banjir Garut, Direktur eksekutif Walhi Jabar Meiki W Paendong saat dihubungi , Senin sore (18/7/2022) mengatakan, Pemda perlu membuka data soal seberapa luas lahan yang dibabat dan dimana, sehingga tidak terkesan hanya melempar isu sepintas saja lalu dilupakan. Meiki mendorong Pemda melakukan langkah konkret, jika memang benar-benar ditemukan ada unsur perusakan lingkungan yang menyebabkan banjir.
"Jangan juga hanya menyalahkan intensitas hujan yang tinggi, intensitas hujan yang tinggi dalam waktu berhari-hari itu bukti nyata adanya perubahan iklim. Masyarakat kan menganggapnya jadi kok alam yang disalahkan. Padahal bukan alam, sebenarnya ya aktivitas manusia sendiri juga yang menyebabkan pemanasan global dan berujung perubahan iklim," katanya.
Meiki mengatakan, untuk kasus banjir Garut kemarin, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab yang memicu air sungai meluap dan melimpas ke permukiman warga. "Kami belum berani mengatakan bahwa di sana ada alih fungsi lahan sebagai penyebab air sungai meluap. Namun yang pasti sungai tak mampu menampung air hujan sehingga meluap. Kami sedang menginvestigasi," katanya.
Namun berkaca dari peristiwa kelam banjir bandang Garut 2016, Meiki mengatakan, seharusnya pemerintah daerah memetik pelajaran berharga dari peristiwa yang sudah terjadi. Menurut hasil investigasi Polda waktu itu (2016), kata Meiki, penyebab banjir bandang adanya dugaan kegiatan usaha yang banyak mengalihfungsikan lahan di hulu Sungai Cimanuk. Namun demikian, selang beberapa tahun usai kejadian itu tidak ada tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Harusnya ada tindakan, misalnya upaya yang sifatnya vegetasi atau penghijauan, atau misalnya si pelaku usaha ini tidak boleh melakukan lagi kegiatan besar di situ. Dan tempatnya harus dikembali ke fungsi awal lewat pendekatan vegetasi. Sekarang kan harusnya melihatnya ke situ," katanya
Jika misal pemda dan pihak berwenang sudah melakukan tindakan vegetasi di kawasan Mandalagiri hulu Sungai Cimanuk, yang diduga terjadi perambahan hutan, lalu masih banjir kembali terulang, maka perlu diyakini bahwa banjir memang karena faktor hujan yang ekstrem, selain juga adanya sedimentasi Sungai Cimanuk bertahun-tahun, dan ditambah banyaknya permukiman yang berada di kanan kiri sungai.
"Banjir hari ini menjadi bukti dari perencanaan 10-20 tahun sebelumnya yang tidak memperhatikan faktor lingkungan. Membiarkan misalnya, kawasan permukinan berada di kanan kiri sungai, yang sebenarnya sungai memiliki daya rusak. Di saat dia meluap dia akan limpas," katanya.
Meiki mewakili Walhi Jabar berharap, pada akhirnya pemerintah harus melakukan adaptasi dan mitigasi, agar kejadian serupa tidak terus terulang di kemudian hari. Bentuk adaptasi yang dimaksud adalah dengan menerapkan mitigasi itu sendiri. Yaitu dengan mau tidak mau manusia harus beradaptasi dengan alam, merencanakan praktik-praktik pengurangan risiko bencana, misal dengan menempatkan sistem peringatan dini di hulu sungai. Tentu dengan beragam pendekatan, mulai dari pendekatan teknologi, kelembagaan, dan membentuk komunitas-komunitas yang nantinya bekerja melakukan pemantauan.
"Tapi yang terpenting, perubahan iklim harus menjadi isu yang perlu diangkat," katanya.
![Infografis Banjir Besar Kembali Terjang Garut. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/R2dcDPZKx0kW6P_0qUGOIjndxRI=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4092210/original/067172700_1658130978-Infografis_SQ_Banjir_Besar_Kembali_Terjang_Garut.jpg)
![Infografis Dugaan Penyebab Banjir Besar di Garut. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xOdAqUTuAcBLqT5JBiBm5RVl4wQ=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4092211/original/056501100_1658131033-Infografis_SQ_Dugaan_Penyebab_Banjir_Besar_di_Garut.jpg)
![Infografis Ragam Tanggapan Banjir Besar Kembali Terjang Garut. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hQ8Hx0710oMTuaNkwz_y22hKaBE=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4092213/original/076127300_1658131105-Infografis_SQ_Ragam_Tanggapan_Banjir_Besar_Kembali_Terjang_Garut.jpg)
Terkini Lainnya
HEADLINE: Babak 16 Besar Euro 2024 Bergulir, Kuda Hitam Siap Singkirkan Unggulan?
HEADLINE: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun, Bebani APBN?
HEADLINE: Copa America 2024 Jadi Pembuktian Misi Terakhir Lionel Messi Bersama Argentina, Kans Tambah Rekor?
Banjir Merusak Fasilitas Vital
BNPB: 20 Desa Terendam, 9 Rumah Rusak Berat
Biang Kerok Banjir
Tanggapan Walhi Jabar
Banjir
BNPB
Garut
Headline
Headline Regional
Banjir Garut
Banjir Terkini
Banjir Bandang Garut
Walhi Jabar
Sungai Cimanuk
Rekomendasi
HEADLINE: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun, Bebani APBN?
HEADLINE: Copa America 2024 Jadi Pembuktian Misi Terakhir Lionel Messi Bersama Argentina, Kans Tambah Rekor?
HEADLINE: Peringkat Daya Saing Naik ke Posisi 27 Dunia, Apa Untungnya untuk Indonesia?
HEADLINE: Heboh Usulan Keluarga Korban Judi Online Terima Bansos, Tepat Sasaran?
HEADLINE: Euro 2024 Jadi Ajang Terakhir Cristiano Ronaldo, Kans Cetak Rekor dan Ukir Sejarah?
HEADLINE: DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Palestina-Israel, Realisasinya?
HEADLINE: Harus Move On dari Irak Jelang Hadapi Filipina, Masih Ada Asa Timnas Indonesia Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026?
HEADLINE: Bakal Cagub di Pilkada Jakarta dan Jatim Bermunculan, Koalisi Pilpres Berlanjut?
HEADLINE: Revisi UU Polri Berpeluang Perluas Wewenang Kepolisian, Jadi Superbody?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
Populer
Ungkap Keperibadian Seseorang dengan Tulisan Tangan yang Rapi
Bakal Maju di Pilkada Jabar, Ilham Habibie Ingin Cawagub Orang Sunda
Gesit Berprestasi dan Jejak Dianita Rohmatin Bangun Literasi di Mojokerto
Mantan Mahasiswi UIN Lampung Kembali Viral, Dilabrak Istri Sah saat Berduaan dengan Suami Orang di Dalam Mobil
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
Bertabur Bintang, Intip Deretan Drakor Romantis Terbaru Netflix
Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di 7 Kecamatan di Minahasa Tenggara
Geger Temuan Potongan Tubuh Manusia Korban Mutilasi dalam Karung di Garut Selatan
Profil Taiki Matsuno, Pengisi Suara Karakter Laffitte One Piece Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun
Acara Bersejarah Festival Asia Afrika, Secuplik Soal Dasasila Bandung
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
MenpanRB Azwar Anas Beberkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN
Pasukan Israel Lancarkan Serangan Bom ke 2 Kota di Lebanon Selatan
Ketua KPK Bantah Alex Marwata soal Tenggat Waktu Penangkapan Harun Masiku
Inovasi Layanan Deposit ala Desi Selviana, Mengenal Budaya Lokal Sulsel Jadi Lebih Seru
5 Bacaan Wajib dalam Sholat, apabila Ditinggalkan Sholat Tidak Sah Kata Buya Yahya
Pemerintah Siapkan 40.021 Formasi CPNS di IKN, 5% untuk Orang Kaltim
Perbedaan SIM Lama dan SIM Baru, Ketahui Biaya dan Syarat Buat Terbarunya di 2024
Damon Albarn Lempar Pertanyaan soal Palestina di Festival Glastonbury 2024: Apa Menurutmu Ini Perang yang Tak Adil?
Cak Imin: Cawagub Anies Diputus Lewat Musyawarah, Belum Berniat Pasangkan dengan Sohibul
Pengganguran Usia Muda, karena Adanya Kesenjangan Keahlian?
BRI Ubah Aturan Rekening Pasif, Saham BBRI Ditutup Hijau
Orang Termiskin di Dunia Adalah Jerome Kerviel, Punya Utang Miliaran
Banyak KRL Sudah Uzur, KAI Minta Suntikan Negara Rp 2 Triliun