uefau17.com

KRISS, Maskot LRT Palembang Berlambang Khusus - Regional

, Palembang - Light Rail Transit (LRT) Palembang terus berinovasi untuk meningkatkan minat warga Sumatera Selatan (Sumsel), untuk memanfaatkan moda transportasi modern ini dalam aktivitas sehari-hari.

Salah satu inovasi yang dilakukan, yakni dengan memperkenalkan mascot baru bernama KRISS, yakni Kereta Api Ringan Sumsel. Launching dilakukan pada hari Selasa (7/12/2021) lalu, di Taman Kenten (Tamken) Resto Palembang.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, Prih Galih mengatakan, KRISS melambangkan muka dari kereta LRT Palembang dan ada logo LRT Palembang, di tengah maskot yang melambangkan bahwa ini adalah power.

" LRT ini ramah lingkungan dan muka KRISS ini juga sangat friendly, ini melambangkan pelayanan di LRT Sumsel sangat inovatif dan mengikuti perkembangan yang ada," ungkapnya, Selasa (14/12/2021).

Dia mengatakan, tujuan dibuatnya maskot tersebut, untuk memperkenalkan bahwa LRT Palembang, berjiwa muda dan friendly, lucu serta berwawasan, kedepannya agar lebih baik lagi.

"Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel juga membuka peluang kerja sama pemanfaatan aset LRT Palembang, dengan pihak ketiga," ucapnya.

Dia menuturkan, langkah tersebut sebagai strategi untuk mendongkrak pendapatan di luar bisnis LRT Palembang.

Pihak LRT Palembang juga menawarkan pemanfaatan bagian di dalam dan luar stasiun, maupun di dalam kereta LRT untuk ruang beriklan. Jadi yang berminat untuk beriklan bisa langsung ke Balai LRT Palembang.

Saat ini, LRT Palembang beroperasi di rel sepanjang 23,4 kilometer, dengan memiliki 13 stasiun yang tersebar. Yakni mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II hingga Stasiun OPI Mall di Kawasan Jakabaring.

"Pihak swasta bisa memanfaatkan ruang di 13 stasiun tersebut, hingga ratusan tiang yang menyangga rel LRT ,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Subsidi LRT Palembang

Diakuinya, sudah ada yang minat tetapi karena masih pandemi COVID-19, harganya belum sesuai. Galih mengungkapkan, pendapatan LRT Palembang masih bersumber dari tiket penumpang moda transportasi tersebut.

Sementara untuk tiket LRT Palembang, lanjutnya, sendiri masih mendapat subsidi pemerintah pusat, karena masuk dalam kategori tarif kereta perintis.

Untuk tarif LRT Palembang, masih dipatok senilai Rp 5.000 antar-stasiun, dan Rp 10.000 untuk perjalanan dari dan ke Stasiun Bandara SMB II Palembang.

"LRT Palembang masih mendapatkan subsidi senilai Rp 119 miliar dari APBN 2022. Subsidi tersebut digunakan untuk operasional dan perawatan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat