uefau17.com

Pedagang di Parapat Curhat Soal Relokasi Saat Bertemu Wagub Sumut Musa Rajekshah - Regional

, Parapat Beberapa pedagang kios kaki lima yang berjualan tepat di depan Mess Pora Pora T Rizal Nurdin, Jalan Ihan Pora Pora, Parapat, Kabupaten Simalungun, mengadu perihal relokasi lapak dagangan kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah.

Ijeck sapaan Musa Rajekshah yang saat itu sedang meninjau renovasi mess milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tersebut, Rabu, 29 September 2021, langsung menerima dan menyambut baik kedatangan pedagang.

Rusli Boru Sinaga bersama Goreti Boru Situmorang mengeluhkan lokasi relokasi kios ke kawasan Pusat Informasi Geopark Nasional Kaldera Toba di Open Stage Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon tidak ramai dikunjungi pengunjung, sehingga akan membuat penghasilan mereka menurun.

Mereka meminta agar tetap diperbolehkan untuk berdagang seperti biasa di lapak dagangan mereka, atau direlokasi ke kawasan yang lebih ramai dikunjungi wisatawan.

"Tapi bagaimana lah pak, (lokasi relokasi) itu nggak dikunjungi pengunjung, karena ada di bawah, susah turunnya. Satu lagi kalau pun bangunan kios kami dibongkar, entah bisa bikin tenda cafe kami sebelum dibikin relokasi yang bagus bisa pak?" ucap mereka.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ranah Pemerintah Kabupaten

Menanggapi ini, Ijeck menyampaikan, persoalan relokasi pedagang yang ada di Parapat merupakan ranahnya pemerintah Kabupaten Simalungun bukannya Pemerintah Provinsi Sumut. Secara administrasi kenegaraan, yang memiliki lahan adalah kabupaten.

"Nanti saya bisa kasih saran ke Pak Bupati, lewat Pak Camat juga disampaikan," ucapnya.

Ijeck mengaku memang sudah pernah menyampaikan ke Bupati Simalungun terkait relokasi agar tetap memperhatikan nasib pedagang. Selain itu, Danau Toba merupakan proyek wisata prioritas yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kita mau biar bagus supaya ekonomi masyarakat bisa meningkat, karena akan semakin banyak orang berkunjung ke Danau Toba. Tapi, harus ditata bagus," sebutnyah.

Ijeck mengakui, konsekuensi dari perbaikan ini mesti ada yang dipindahkan. Yang pasti, dalam persoalan ini, pemerintah pasti tetap memikirkan nasib para pedagang.

"Harus ada pengertian dan pengertian dari kita juga," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Saran Wagub Sumut

Menurut Ijeck, bila semua pedagang dapat pindah ke lokasi relokasi yang telah ditentukan, secara otomatis wisatawan akan datang ke tempat tersebut. Kalau masih ada pedagang yang tetap berjualan di lapak lamanya, lokasi relokasi pasti tetap akan sepi.

"Jadi, mesti kompak pindah semua, nanti kalau sudah dapat tempat permanen baru pindah lagi," sarannya.

Ijeck menambahkan, Provinsi Sumut memang harus bersyukur karena Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, mau menganggarkan dana besar untuk Danau Toba. Tidak semua daerah mendapatkan kesempatan ini.

"Ibu-ibu tetap lah berdoa, mudah-mudahan Parapat ini bisa maju dan banyak orang datang, kan masyarakat bisa terbantu semua," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat