, Banyumas - Masyarakat di pedesaan Banyumas, Jawa Tengah meyakini ada waktu-waktu tertentu kemunculan makhluk gaib yang berpotensi mengganggu, atau bahkan membuat celaka.
Waktu-waktu itu adalah masa perantaraan yang disebut waktu tanggung. Di antara waktu-waktu tanggung itu, ada dua yang begitu diperhatikan, tanggung bedug dan tanggung sore atau sandekala.
Tanggung bedug merujuk bergesernya matahari dari sisi timur ke barat, yang lantas disebut lingsir. Lingsir adalah ketika matahari sudah berada di sisi barat, namun belum memasuki waktu salat ashar.
Advertisement
Baca Juga
Makanya, ungkapan ini sangat populer di kalangan anak-anak pedesaan, terutama yang lahir sebelum pergantian milenium. "Tanggung bedug, mbok ana setang ngibing (Tanggung dzuhur, ada setan menari)," begitu yang sering diperdengarkan.
Adapun waktu kedua kemunculan makhluk gaib adalah tanggung sore atau sandekala. Anak-anak juga akrab dengan peringatan orangtua pada detik-detik pergantian siang ke malam ini.
Sebagian orang meyakini, ini adalah waktu keluarnya Kelong, makhluk tak kasat mata yang bisa menyelong atau menculik anak-anak manusia. Konon ceritanya, pada masa lalu, kerap terjadi ada bocah kecil diculik dan baru ditemukan pada keesokan harinya, di tengah hutan.
Narasi horor Kelong tak hanya berhenti di situ. Masyarakat pedesaan meyakini, makhluk gaib ini bisa menyaru menjadi apa saja. Ia bisa menjadi putri nan cantik atau pemuda rupawan. Bisa juga ia berubah jadi mirip anggota keluarga korbannya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jamuan Makan untuk Korban Penculikan Makhluk Halus
Ketika keselong, di alam sana, korban akan dijamu dengan berbagai makanan lezat. Ada gulai, sop daging, ikan, ayam, dan beragam buah-buahan ranum.
Namun, itu hanya penglihatan si korban. Saat ditemukan, biasanya si pencari bakal menemukan bahwa korban mengonsumsi kotoran hewan, cacing, atau berbagai hewan renik menjijikkan.
Nah, cerita orang hilang di Banyumas yang dihubungkan dengan mitos keberadaan Kelong, terakhir kali terjadi di Karangkemojing, Kecamatan Gumelar, Banyumas, April 2018 lalu. Korbannya adalah Katiyem, nenek pencari kayu bakar berusia 60-an tahun.
Sehari-hari, Katiyem membantu suaminya mencari kayu bakar di pinggir hutan perbatasan kebun warga dengan Perhutani. Sekitar pukul 10.00 WIB, sang suami sempat menyuruh Katiyem mengambil kapak di tumpukan kayu pinggir hutan.
Namun, hingga beberapa waktu kemudian, Katiyem tak kembali membawa kapak. Sang suami tak menyadari, saat itu Katiyem sudah hilang di hutan. Capek menunggu, sang suami lantas menyusul ke tumpukan kayu yang jaraknya tak terlampau jauh. Namun, ia tak menemukan Katiyem di sana.
"Suami korban sempat melaporkan kejadian itu kepada pihak desa untuk melakukan pencarian," ucap Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kusworo, saat itu.
Kabar hilangnya Katiyem cepat menyebar hingga memantik sejumlah potensi SAR untuk bergabung mencari keberadaan orang hilang ini. Mereka berkejaran dengan waktu.
Advertisement
Nenek Katiyem Diculik Kelong?
Warga dan Tim SAR gabungan tentu tak ingin nenek nahas ini ditemukan dalam kondisi tanpa nyawa. Namun, hingga Senin malam, pencarian tak membuahkan hasil. Nenek Katiyem seolah masih didekap hutan nan seram.
Keesokan harinya, pencarian kembali dilanjutkan. Tiba-tiba-kabar baik berembus dari salah satu regu pencari. Nenek yang hilang sejak Senin siang itu terlihat duduk menyendiri dan dalam kondisi lemah di sebuah saluran air, Selasa siang, sekitar pukul 11.00 WIB.
Tim pencari segera memberikan air bening agar tenaga Nenek Katiyem segera pulih. Ia tampak syok. Lantaran kondisinya yang lemah, tim lantas menandu Nenek Katiyem menggunakan sarung yang dipalang kayu. Ia langsung dibawa ke rumahnya di Karangkemojing.
Hilangnya Katiyem yang misterius ini masih belum diketahui penyebabnya. Hilangnya Katiyem terbilang aneh. Sebab, ia adalah sosok yang telah berinteraksi dengan hutan selama puluhan tahun.
Kecil kemungkinan Katiyem tersesat. Sebab, ia tahu detail hutan di sekitar Karangkemojing. Karenanya, sebagian orang lantas mengaitkan hilangnya Katiyem dengan mitos dunia gaib.
Warga Banyumas menyebut orang tersesat tanpa diketahui penyebabnya dengan istilah “digawa Kelong” atau dibawa Kelong. Kelong, oleh sebagian orang diyakini sebagai sesosok makhluk gaib yang kerap bikin orang tersesat.
"Orang Jawa biasa menyebut orang hilang dibawa Kelong," Kusworo mengungkapkan.
Terkini Lainnya
Kisah Mistis di Balik Raibnya Nenek Katiyem di Hutan Gumelar
Top 3 Berita Hari Ini: Cerita Mistis Hilangnya Nenek Katiyem di Hutan Angker
Padamala dan Mitos Makhluk Halus yang Bersarang di Plafon Rumah
Jamuan Makan untuk Korban Penculikan Makhluk Halus
Nenek Katiyem Diculik Kelong?
Makhluk gaib
Sandekala
Makhluk Gaib Penculik Manusia
Setan Penculik Manusia
Kelong
Banyumas
cerita malam Jumat
Rekomendasi
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam
Kumpulan Lagu Pop Indonesia Ini Menyimpan Misteri, Muncul Suara Musik dan Nyanyian Misterius
Mitos Ayam Cemani yang Kerap Dikaitkan dengan Ritual Gaib
11 Weton Tulang Wangi Ini Konon Jadi Favorit Makhluk Gaib
Deretan Legenda Hantu di Dunia yang Bikin Merinding
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
Populer
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
Catat, 6 Tempat Wisata di Bandung yang Pernah Jadi Lokasi Syuting
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cerita Perjuangan Tunardi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Sektor Otomotif Lesu, Gaikindo: Butuh Insentif dari Pemerintah
Menyusuri Eksotisme Gua Angin dan Gua Clearwater Sarawak Malaysia
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Ingat, Pesilat Dilarang Konvoi Motor saat Peringatan Suroan di Madiun
Mengenal Bursa Mt Gox, Salah Satu Penyebab Penurunan Bitcoin Baru-Baru Ini
3 Resep Nanas Goreng, Camilan Lezat Mudah Dibuat untuk Temani Santai Akhir Pekan
Kecelakaan Parah di Sachsenring, Marc Marquez Bisa Ikut MotoGP Jerman 2024?
IPO Pengelola Lapangan Golf Milik Anak Tommy Soeharto Oversubscribed 27 Kali
Kenali Ciri-Ciri Pakaian Anak Impor Ilegal, Dijual Bebas di Pasar Tanah Abang
Catat, 6 Tempat Wisata di Bandung yang Pernah Jadi Lokasi Syuting
Gus Baha, Hidup adalah Nikmat yang Dirindukan oleh Orang Mati
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Pemkot Depok Optimis Bisa Kurangi Kemacetan, Beberkan Solusinya
Perbedaan Mendaki dari Jalur Karangan dengan Rute Angin-Angin di Gunung Latimojong Sulsel