, Tasikmalaya Mengusung kopi arabika sebagai induk semang, Coffe Karaha (Sesuai ejaan yang didaftarkan di HAKI Kementerian Hukum dan HAM), yang berada di perbatasan Garut-Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai diperhitungkan barista Tanah Air.
Masuknya suntikan dana CSR PGE Pertamina Area Karaha, diharapkan mampu menancapkan taring dan hegemoni mereka, di kancah perkopian Tanah Air, yang sudah masuk dalam lima negara penghasil kopi terbesar di dunia.
Enjang Ali Asalam, (41), Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan selaku pengelola Coffe Karaha menyatakan, sebagai kopi preanger yang terkenal sejak zaman Belanda, coffe Karaha memiliki ciri khas tersendiri.
Advertisement
"Permintaan rutin dari Singapura dan Filipina sejak lama masuk, tapi belum kita sanggupi sebab belum konsisten di pasokan," ujarnya dalam obrolan hangat dengan , Jumat, 5 Juli 2019, pagi.
Menggunakan halaman rumahnya sebagai kafe dadakan di kampung Gekbrong, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten Tasikmalaya, Enjang berbicara banyak mengenai potensi coffe Karaha yang mulai diperhitungkan di Tanah Air.
"Starbucks juga sudah datang ke sini, dan secara langsung menyatakan minatnya," kata dia.
Baca Juga
Menurutnya, area lahan perkebunan vulkanis kawasan gunung Karaha, memiliki banyak hikmah terhadap kualitas coffe Karaha yang dihasilkan. Selain biji yang relatif besar, juga buah yang dihasilkan sangat banyak.
"Ada yang satu pohon sampai 30 kilogram," kata dia sambil menunjukkan beberapa foto batang tangkai kopi Karaha dengan biji yang terbilang sempurna.
Tak ayal dalam beberapa pameran yang pernah diikuti, penikmat kopi langsung jatuh hati setelah mencobanya. "Rasa manisnya masih kuat, sehingga banyak konsumen penasaran," ujar dia sambil tersenyum.
Di antara beberapa rasa coffe Karaha yang sudah dikenal luas, jenis 'wine' Karaha memang tengah menjadi primadona saat ini. Bahkan, di beberapa gerai kopi lokal, konsumen rela antre hanya untuk mendapatkan satu gelas kopi yang satu ini.
"Kadang mereka meroasting sendiri dari biji yang baru kami keringkan," ujarnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hak Paten Kopi Karaha
Seiring mulai dikenalnya coffe Karaha, dia mulai melakukan perlindungan terhadap kekayaan asli kawasan Karaha. "Kami sudah mendaftarkan hak paten kami ke Kemenkumham dan sudah lolos registrasi," ujarnya.
Menurutnya pengajuan hak paten coffe Karaha terbilang rumit, kata Karaha yang menunjukkan tempat ternyata beberapa kali diklaim banyak pihak sehingga sulit menggunakan kata itu. "Makanya di merk kami coffe Karaha, nama Karaha bukan tempat, tapi merupakan asal kata Karaha," kata dia.
Dalam dialektika bahasa Sunda, Karaha merupakan sebuah perubahan dari bentuk bebatuan pasir dan tanah, yang menjadi putih akibat letusan gunung, pada proses yang cukup lama ribuan tahun lalu. "Akhirnya pada pengajuan kedua kami lolos, kita lagi menunggu nomor resinya," ujar dia.
Dengan adanya pengakuan resmi dari pemerintah, coffe Karaha segera menjadi varietas baru kopi unggulan di Indonesia. "Buat kami jelas kebanggaan, semoga kopi Karaha semakin berjaya," ujar dia berharap.
Juru bicara PGE Karaha Asmaul Husna menyatakan, sejak pertama kali dibina, kelompok tani Coffe Karaha menunjukkan peningkatan signifikan. "Awalnya pengemasannya biasa, kini sudah jauh lebih baik, kami tengah siapkan semuanya untuk membantu mereka," ujar dia.
Bahkan, kesulitan permodalan yang selalu menjadi ganjalan para petani kopi, segera dibuatkan solusi terbaik buat mereka. "Syaratnya satu, asal pembukuan dan laporan keuangan mereka bagus, kami siap bantu," kata dia.
Una, panggilan akrabnya, mengatakan, dengan dikantonginya hak paten coffee Karaha, mampu menjadi jalan terbuka peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Memang kehadiran kami salah satunya untuk memberikan stimulan bagi masyarakat agar lebih berdaya," papar dia.
Advertisement
Uji Lab Meyakinkan
Enjang menyatakan, klaim coffee Karaha sebagai salah satu kopi unggulan jenis Preanger, memang tidak berlebih. Hal itu didukung dengan hasil uji laboratorium, yang menempatkan coffee karaha dengan nilai nyaris sempurna. "Kategori kami uniform excelent di bawah sedikit outstanding," ujar dia.
Hasil uji capping, lembaga khusus pusat penelitian kopi mencatat, beberapa penilaian mengenai coffee Karaha, memberikan nilai 10 untuk beberapa kategori penilaian kopi. "Salah satunya aroma, fisik biji yang lebih besar besar, termasuk flavour," ujarnya.
Dengan kualitas kopi kelas wahid itu, permintaan pun terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. "Yang minta itu banyak, cuma kendalanya kembali ke permodalan," kata dia.
Saat ini, petani mitra binaan yang ia kelola berjumlah 30-50 orang, angka itu mampu menghasilkan hingga 75 ton gabah kopi kering setiap tahunnya. "Target kami tahun ini semoga bisa tembus 100 ton," pinta dia.
Enjang mengakui peran modal dalam bisnis kopi terbilang vital, selain terbilang gemuk, juga bisnis kopi terbilang menggiurkan. "Apalagi sekarang tren masyarakat terhadap kopi terus naik, kebutuhan kopi semakin besar," kata dia.
Untuk mendukung hal itu, ia berharap pihak Pertamina bisa memberikan celah permodalan dengan bunga lunak, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota kelompoknya. "Saya juga mulai melakukan perbaikan di pembukuan, semoga menjadi solusi terhadap pengajuan modal kami," kata dia.
Bukan hanya itu, untuk mendukung luasan lahan tanam, lembaganya telah mendapatkan rekomendasi penambahan lahan hingga 100 hektare di sekitar gunung Karaha. "Tinggal kembali ke kitanya, sebab berhubungan dengan kebutuhan modal kerja," ujar dia.
Sejarah Kopi Jave Preanger
Java preanger (priangan) merupakan salah satu kopi, yang cukup digemari pecinta kopi di Indonesia. Cita rasa fruty dengan aroma jackfruty atau nangka, menjadikan kopi jenis ini banyak dicari.
Dalam sejarah penanaman awal kopi di tanah air. Kopi java preanger terbilang sudah lama. Kopi ini diperkirakan mulai masuk tahun 1696 ke wilayah Priangan atau Preanger sebutan orang Belanda saat itu.
Awalnya ditanam di kawasan pondok kopi wilayah Jakarta saat ini, namun gagal akibat banjir, sehingga bibit yang tersedia akhirnya dipindahkan ke wilayah Priangan saat ini.
Beberapa daerah dengan pertumbuhan kopi java preanger terbaik di Jawa Barat antara lain Gunung Cikuray, Gunung papandayan (keduanya di Garut), Gunung Karaha (Tasikmalaya), Gunung Malabar, Gunung Caringin, Gunung Tilu, Gunung Patuha, Gunung Halu, Gunung Beser, Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Manglayang.
Bahkan, dalam masa jaya kopi dunia sekitar tahun 1830-1834, produksi Kopi Arabika Jawa Priangan mampu mencapai 26.600 ton, atau nomor satu untuk pasokan eropa, dengan basis utama tanaman kopi tersebar di sepanjang wilayah Priangan-Jawa Barat.
Namun, akibat serangan penyakit karat daun yang disebabkan virus Hemileia vasatrix pada tahun 1878. Hampir seluruh perkebunan kopi di pulau Jawa terutama di Jawa Barat yang menjadi pusat produksi terkena imbas.
Saat ini, kopi arabika yang tersisa hanyalah yang tumbuh di lahan dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL) atau dengan karaterisktik pegunungan.
Simak video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Cerita Penduduk Kampung Buta Huruf di Garut Ciptakan Kopi Varietas Baru
3 Kopi Unggulan Dunia Berpadu di Kopi Curug Orok Garut
Tasikmalaya Jadi Tuan Rumah Seri Perdana Indonesia Motorprix Championship 2019
Hak Paten Kopi Karaha
Uji Lab Meyakinkan
Sejarah Kopi Jave Preanger
Coffe Karaha
Kopi Java Preanger
Barista
Tasikmalaya
Salam Pagi
Rekomendasi
Sederet Wisata Air Terjun Populer di Lampung yang Wajib Dikunjungi, Recomended Banget
Menjelajah Indonesia, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Libur Hari Raya Waisak
Mengenal Wisata Wanagiri Hidden Hills, Menyimpan Pesona Alam Cantik di Bali
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Arief S Kartasasmita, Rektor Anyar Unpad Janji Ongkos Kuliah Bakal Terjangkau
Mengenal Rawon Kalkulator, Kuliner Unik dan Enak di Surabaya
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Penyandingan Hasil Suara Pileg 2024: 10 Lembar Surat C Hasil, Hilang di KPU Kota Serang
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final